Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Nyatakan Siap Jadi Capres, Ganjar Dinilai Sedang Sampaikan Kode dari PDI-P

Kompas.com - 20/10/2022, 16:15 WIB
Vitorio Mantalean,
Dani Prabowo

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Direktur Eksekutif Algoritma Aditya Perdana menilai bahwa pernyataan Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo bahwa dirinya siap untuk maju sebagai calon presiden tak terlepas dari taktik partainya, PDI-P.

Aditya menilai, pernyataan Ganjar tersebut menarik untuk disimak karena keputusan PDI-P soal pilihan capres pada Pemilu 2024 belum disampaikan secara langsung.

"Pernyataan Ganjar ini adalah sinyal, bukan hanya dari pribadi Ganjar, melainkan kode yang sedang dipersiapkan oleh PDI-P untuk segera membentuk koalisi pencapresan," ungkap Aditya lewat keterangan tertulis yang diterima Kompas.com, Kamis (20/10/2022).

Baca juga: Saat PDI-P Bela Ganjar yang Nyatakan Siap Maju Capres...

Pernyataan Ganjar, menurut Aditya, tak bisa dilepaskan dari realitas politik yang dihadapi Ganjar. Ia dianggap sedang memberitahu publik bahwa ada perdebatan serius dalam menentukan arah dukungan capres di dalam internal dan elite partainya.

Selama ini, di internal partai berlogo banteng itu, nama Ganjar selalu dihadapkan dengan Puan Maharani, Ketua DPR RI sekaligus putri Megawati Soekarnoputri yang notabene Ketua Umum PDI-P.

"Keinginan PDI-P melakukan hattrick (tiga kali) kemenangan dalam pemilu legislatif akan mudah dilakukan apabila, tentu, capres yang didukung juga memiliki potensi kemenangan yang tinggi (efek ekor jas)," ujar Aditya.

Baca juga: Mengaku Siap Jadi Capres, Ganjar Bisa Dinilai Offside oleh PDI-P

Sebaliknya, apabila PDI-P memaksakan diri mendukung calon presiden dengan elektabilitas dan popularitas yang rendah,hattrick kemenangan itu dinilai bakal sulit tercapai.

"Ini yang menurut pandangan saya sedang berdinamika di internal PDI-P dengan perhitungan-perhitungan yang cermat. Dan pernyataan kesiapan Ganjar ini mungkin dapat diinterpretasikan sebagai kode awal dari PDI-P," tambah dosen Departemen Ilmu Politik Universitas Indonesia itu.

Sebelumnya diberitakan, Ganjar akhirnya buka suara soal kesiapannya maju pada Pilpres 2024.

"Ketika partai kemudian sudah membahas secara keseluruhan dan dia akan mencari anak-anak bangsa yang menurut mereka terbaik, menurut saya, semua orang musti siap akan hal itu," kata Ganjar, dikutip dari wawancara yang diunggah kanal YouTube BeritaSatu, Selasa (18/10/2022).

Baca juga: Ganjar Dulu Bilang Capres Urusan Megawati, Kini Blak-blakan Siap Calonkan Diri

Saat menyatakan kesiapannya jika ditugaskan sebagai presiden, Ganjar juga menyinggung hasil survei bakal capres.

Menurut dia, hasil survei juga mesti dilihat partai dalam pengusungan capres ataupun calon wakil presiden (cawapres).

Catatan Kompas.com, Ganjar menempati posisi teratas elektabilitas capres 2024 di sejumlah survei.

Salah satunya, hasil survei Indikator Politik Indonesia menempatkan Ganjar di peringkat pertama dengan elektabilitas mencapai 29 persen apabila maju sebagai capres 2024.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Waketum Gerindra Nilai Eko Patrio Pantas Jadi Menteri Prabowo-Gibran

Waketum Gerindra Nilai Eko Patrio Pantas Jadi Menteri Prabowo-Gibran

Nasional
MKD Temukan 3 Kasus Pelat Nomor Dinas DPR Palsu, Akan Koordinasi dengan Polri

MKD Temukan 3 Kasus Pelat Nomor Dinas DPR Palsu, Akan Koordinasi dengan Polri

Nasional
Paradoks Sejarah Bengkulu

Paradoks Sejarah Bengkulu

Nasional
Menteri PPN: Hak Milik atas Tanah di IKN Diperbolehkan

Menteri PPN: Hak Milik atas Tanah di IKN Diperbolehkan

Nasional
Menkes: Indonesia Kekurangan 29.000 Dokter Spesialis, Per Tahun Cuma Produksi 2.700

Menkes: Indonesia Kekurangan 29.000 Dokter Spesialis, Per Tahun Cuma Produksi 2.700

Nasional
Kepala Bappenas: Progres Pembangunan IKN Tahap 1 Capai 80,82 Persen

Kepala Bappenas: Progres Pembangunan IKN Tahap 1 Capai 80,82 Persen

Nasional
Hakim MK Cecar KPU RI Soal Ubah Aturan Tenggat Waktu Rekapitulasi Suara Pileg

Hakim MK Cecar KPU RI Soal Ubah Aturan Tenggat Waktu Rekapitulasi Suara Pileg

Nasional
Pakar Hukum: PTUN Bisa Timbulkan Preseden Buruk jika Kabulkan Gugatan PDI-P

Pakar Hukum: PTUN Bisa Timbulkan Preseden Buruk jika Kabulkan Gugatan PDI-P

Nasional
Gerindra: Pak Prabowo Bisa Jadi Presiden Terpilih berkat Doa PKS Sahabat Kami

Gerindra: Pak Prabowo Bisa Jadi Presiden Terpilih berkat Doa PKS Sahabat Kami

Nasional
Pakai Pelat Palsu Anggota DPR, Pemilik Alphard dalam Kasus Brigadir RAT Bakal Dipanggil MKD

Pakai Pelat Palsu Anggota DPR, Pemilik Alphard dalam Kasus Brigadir RAT Bakal Dipanggil MKD

Nasional
Jokowi Soroti Banyak Program Pemerintah Pusat dan Daerah yang Tak Sinkron

Jokowi Soroti Banyak Program Pemerintah Pusat dan Daerah yang Tak Sinkron

Nasional
KPK Tak Hadir, Sidang Gugatan Status Tersangka Gus Muhdlor Ditunda

KPK Tak Hadir, Sidang Gugatan Status Tersangka Gus Muhdlor Ditunda

Nasional
Sebut Prabowo Tak Miliki Hambatan Psikologis Bertemu PKS, Gerindra: Soal Teknis Saja

Sebut Prabowo Tak Miliki Hambatan Psikologis Bertemu PKS, Gerindra: Soal Teknis Saja

Nasional
Saat Jokowi Pura-pura Jadi Wartawan lalu Hindari Sesi 'Doorstop' Media...

Saat Jokowi Pura-pura Jadi Wartawan lalu Hindari Sesi "Doorstop" Media...

Nasional
Dampak UU DKJ, Usia Kendaraan di Jakarta Bakal Dibatasi

Dampak UU DKJ, Usia Kendaraan di Jakarta Bakal Dibatasi

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com