JAKARTA, KOMPAS.com - Ketua Umum Partai Nasdem Surya Paloh mengatakan, pihaknya sebagai partai politik (parpol) koalisi yang setia pada pemerintahan Presiden Joko Widodo.
Ia mengeklaim, Partai Nasdem merupakan satu-satunya parpol koalisi yang mendukung kebijakan Jokowi menaikkan harga bahan bakar minyak (BBM).
“Nasdem menganggap itu kebijakan yang tepat. Karena dianggap kebijakan yang tepat, Nasdem memberikan dukungan yang setulus-tulusnya, sepenuhnya,” sebut Paloh dalam peluncuran Nasdem Memanggil di Nasdem Tower, Gondangdia, Menteng, Jakarta, Senin (17/10/2022).
“Tapi aneh bin ajaib, kalau di sidang dewan sana ada tujuh fraksi partai koalisi pemerintahan, hanya ada satu fraksi yang menyatakan jalan terus (kebijakan) kenaikan BBM ini,” ucap dia.
Baca juga: Surya Paloh: Ada yang Mempertanyakan Eksistensi Nasdem sebagai Partai Nasionalis
Ia berpandangan, situasi itu menunjukkan bahwa enam fraksi lain di DPR tak mendukung kebijakan tersebut.
Sementara itu, hanya Partai Nasdem yang sepakat terhadap keputusan Jokowi mengurangi subsidi BBM.
Paloh mengatakan, sikap itu menunjukkan komitmen Partai Nasdem untuk terus mendukung pemerintahan Jokowi.
“Hanya satu fraksi yang sepakat, ini kalau tidak fraksi yang paling tolol atau paling loyalis tidak mungkin begini. Jadi terjemahkan saja Nasdem ini apakah paling tolol atau paling loyalis pada Jokowi? Silakan terjemahkan,” papar dia.
Ia lantas meminta para kadernya tak gentar menghadapi berbagai kritik dan serangan politik setelah pengusungan Anies Baswedan sebagai calon presiden (capres).
Baca juga: Usung Anies Jadi Capres, Surya Paloh: Ada yang Mengatakan, Betapa Bodohnya Nasdem
Paloh mengaku telah memprediksi bahwa keputusannya bakal membawa konsekuensi, termasuk desakan agar Partai Nasdem dikeluarkan dari parpol koalisi pemerintah.
Namun, desakan itu dianggapnya sebagai pengingat untuk melihat siapa kawan dan lawan di internal koalisi.
“Di sinilah ukuran saya melihat mana kawan yang matang berpolitik, mana yang masih anak-anak, yang matang saya juga tahu, tapi yang baru belajar taman kanak-kanak saya ngerti,” ujar dia.
Sebelumnya, Sekretaris Jenderal (Sekjen) PDI-P Hasto Kristiyanto menyatakan secara tersirat Partai Nasdem lepas dari koalisi.
"Para pejuang kita kan ada bendera Belanda, birunya dilepas. Dan ternyata birunya juga terlepas kan dari pemerintahan Pak Jokowi sekarang, karena punya calon presiden sendiri," terang Hasto ditemui di kantor DPP PDI-P, Minggu (9/10/2022).