Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Menlu Isyaratkan Rusia dan Ukraina Hadiri KTT G20 di Bali

Kompas.com - 13/10/2022, 19:00 WIB
Fika Nurul Ulya,
Novianti Setuningsih

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Menteri Luar Negeri (Menlu) Retno Marsudi memastikan, tidak ada respons negatif dari seluruh negara anggota G20 maupun negara undangan untuk menghadiri Konferensi Tingkat Tinggi (G20) di Bali, pada 15-16 November 2022.

Artinya, sejauh ini belum ada satu negara yang menyatakan bahwa presidennya ataupun pemimpinnya tidak akan hadir di KTT G20.

"Sejauh ini, kita tidak menerima respons negatif. Kita tidak menerima respons negatif dari semua negara G20 sejauh ini mengenai kehadiran leaders-nya," kata Retno Marsudi dalam konferensi pers di Gedung Nusantara Kementerian Luar Negeri, Jakarta, Kamis (13/10/2022).

Retno menuturkan, pihaknya terus melakukan koordinasi dengan perwakilan negara anggota G20.

Baca juga: SBY Berharap Biden Berunding dengan Putin dan Xi Jinping di KTT G20

Negara-negara undangan juga terus mempersiapkan partisipasi pemimpin negaranya masing-masing.

"Jadi perwakilan-perwakilan yang ada di Indonesia terus mempersiapkan ground working-nya untuk kehadiran para leaders-nya," ujar Retno.

Sementara itu, Staf Khusus Menteri Luar Negeri untuk Penguatan Program-Program Prioritas, Dian Triansyah Djani mengungkapkan, hingga saat ini tidak ada satu negara yang menyatakan tidak akan hadir di KTT G20.

Kendati begitu, pria yang juga menjadi Co-Sherpa G20 Indonesia ini menyampaikan bahwa konfirmasi kehadiran dalam KTT G20 akan berlangsung hingga menit-menit terakhir sebelum perhelatan dimulai.

"Sampai saat ini tidak ada yang bilang tidak akan hadir. Dan kembali lagi mengenai siapa yang akan hadir, seperti halnya setiap KTT, pasti sampai last minute konfirmasinya," kata Triansyah.

Baca juga: SBY Kenang Duduk Bareng Obama, Putin, dan Xi Jinping di G20, Bahas Cara Atasi Resesi Ekonomi 2008

Kemenlu bahkan sudah melakukan sesi briefing dengan perwakilan negara-negara untuk persiapan KTT G20 November mendatang.

"Dengan penunjukkan orang yang akan bertanggung jawab dari masing-masing negara, dari situ akan bisa dilihat siapa, berapa banyak, dan komposisi delegasi yang akan berpartisipasi. Sebagai clue, at least majority sudah menyampaikan keinginannya untuk hadir," ujarnya.

Sebagai informasi, kehadiran negara-negara dalam KTT G20 kerap menjadi sorotan lantaran situasi geopolitik yang memanas antar negara anggota pasca pecahnya perang antara Rusia dan Ukraina.

Baca juga: Minta KTT G20 Lebih Digaungkan, Jokowi: sehingga Geregetnya Betul Ada

Namun, pada bulan lalu, Presiden Joko Widodo menyebut Presiden Rusia Vladimir Putin dan Presiden China Xi Jinping bakal menghadiri KTT G20.

“Presiden Xi Jinping akan datang. Presiden Putin juga mengatakan kepada saya bahwa dia akan datang,” kata Jokowi dalam wawancara dengan Pemimpin Redaksi Bloomberg News John Micklethwait pada Kamis (18/8/2022).

Kehadiran Xi Jinping dan Putin pada KTT G20 kemungkinan akan memicu pertikaian dengan Presiden AS Joe Biden dan para pemimpin demokratis lainnya.

Jika benar-benar terjadi, mereka akan bertemu secara langsung untuk kali pertama sejak invasi Rusia ke Ukraina.

Baca juga: Biden Tak Berniat Bertemu Putin di KTT G20, tapi...

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Tinggalkan KPK, Dirut Nonaktif PT Taspen Irit Bicara Sembari Bawa Sate

Tinggalkan KPK, Dirut Nonaktif PT Taspen Irit Bicara Sembari Bawa Sate

Nasional
Tanggal 10 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 10 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Usul Prabowo Tambah Kementerian Diharap Bukan Politik Akomodatif

Usul Prabowo Tambah Kementerian Diharap Bukan Politik Akomodatif

Nasional
Pakar Ungkap 'Gerilya' Wacana Tambah Kementerian Cukup Gencar

Pakar Ungkap "Gerilya" Wacana Tambah Kementerian Cukup Gencar

Nasional
Daftar Kepala BIN dari Masa ke Masa, Zulkifli Lubis hingga Budi Gunawan

Daftar Kepala BIN dari Masa ke Masa, Zulkifli Lubis hingga Budi Gunawan

Nasional
Gelar Halalbihalal, MUI Gaungkan Pesan Kemanusiaan untuk Korban Genosida di Gaza

Gelar Halalbihalal, MUI Gaungkan Pesan Kemanusiaan untuk Korban Genosida di Gaza

Nasional
Perjalanan BIN 6 Kali Berganti Nama, dari Brani hingga Bakin

Perjalanan BIN 6 Kali Berganti Nama, dari Brani hingga Bakin

Nasional
'Prabowo Banyak Dikritik jika Tambah Kementerian, Baiknya Jaga Kebatinan Rakyat yang Sedang Sulit'

"Prabowo Banyak Dikritik jika Tambah Kementerian, Baiknya Jaga Kebatinan Rakyat yang Sedang Sulit"

Nasional
Pengamat Nilai Putusan MK Terkait Sengketa Pilpres Jadi Motivasi Kandidat Pilkada Berbuat Curang

Pengamat Nilai Putusan MK Terkait Sengketa Pilpres Jadi Motivasi Kandidat Pilkada Berbuat Curang

Nasional
PPP Papua Tengah Klaim Pegang Bukti Kehilangan 190.000 Suara pada Pileg 2024

PPP Papua Tengah Klaim Pegang Bukti Kehilangan 190.000 Suara pada Pileg 2024

Nasional
Koarmada II Kerahkan 9 Kapal Perang untuk Latihan Operasi Laut Gabungan 2024, Termasuk KRI Alugoro

Koarmada II Kerahkan 9 Kapal Perang untuk Latihan Operasi Laut Gabungan 2024, Termasuk KRI Alugoro

Nasional
Kandidat Versus Kotak Kosong pada Pilkada 2024 Diperkirakan Bertambah

Kandidat Versus Kotak Kosong pada Pilkada 2024 Diperkirakan Bertambah

Nasional
Rencana Prabowo Bentuk 41 Kementerian Dinilai Pemborosan Uang Negara

Rencana Prabowo Bentuk 41 Kementerian Dinilai Pemborosan Uang Negara

Nasional
Di MIKTA Speakers’ Consultation Ke-10, Puan Suarakan Urgensi Gencatan Senjata di Gaza

Di MIKTA Speakers’ Consultation Ke-10, Puan Suarakan Urgensi Gencatan Senjata di Gaza

Nasional
KPK Sebut Kasus Gus Muhdlor Lambat Karena OTT Tidak Sempurna

KPK Sebut Kasus Gus Muhdlor Lambat Karena OTT Tidak Sempurna

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com