Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ganjar Diyakini Jadi "Kuda Hitam" Pilpres 2024, Berpotensi Unggul dari Prabowo dan Anies

Kompas.com - 12/10/2022, 05:45 WIB
Fitria Chusna Farisa

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Direktur Lembaga Kajian Politik Nusakom Pratama Ari Junaedi menyebut, Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo berpotensi jadi "kuda hitam" pada Pilpres 2024.

Artinya, nama Ganjar bisa jadi kurang diperhitungkan oleh partainya sendiri saat ini. Namun, politisi PDI Perjuangan itu punya peluang besar untuk memenangkan pemilihan mendatang.

"Saya berkeyakinan Ganjar adalah kuda hitam dalam pilpres mendatang," kata Ari kepada Kompas.com, Senin (10/10/2022).

Baca juga: Adu Elektabilitas Ganjar, Anies, dan Prabowo, Siapa Kandidat Capres Terkuat?

Oleh publik, Ganjar belakangan dianggap dipinggirkan dari partainya sendiri karena kerap kali tidak diundang di acara PDI-P. Beberapa elite partai banteng juga terang-terangan menyebut Ganjar kelewatan, bahkan congkak karena berambisi maju di pilpres.

Menurut Ari, dinamika itu justru membuat Ganjar mendapat simpati publik. Ganjar mungkin dianggap sebagai political victim alias korban politik karena "serangan-serangan" PDI-P ke dirinya.

"Sehingga publik menaruh iba dan semakin jatuh hati dengan ketegaran Ganjar," ucap Ari.

Dengan tekanan politik demikian besar, kata Ari, Ganjar sulit berkampanye di luar Jawa Tengah yang bukan wilayah kekuasaannya.

Namun begitu, keterbatasan tersebut justru dimanfaatkan Ganjar dengan memaksimalkan “kampanye” di media sosial.

Baca juga: Survei LSI Denny JA: Pasangan Ganjar-Airlangga Paling Unggul, Kalahkan Prabowo-Muhaimin hingga Anies-AHY

Ari yakin, dengan situasi politik demikian, nama Ganjar justru akan semakin melejit jelang Pemilu 2024, bahkan mungkin mengungguli Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo dan Gubernur DKI Jakarta Anies baswedan yang digadang-gadang bakal jadi pesaingnya.

"Tingginya elektabilitas Ganjar di tengah hambatan dan tentangan dari partainya justru melejitkan dirinya daripada Prabowo atau Anies," katanya.

Lain dengan Ganjar, lanjut Ari, elektabilitas Prabowo Subianto sudah mencapai titik puncak, malah berpotensi turun.

Sebab, sebagai pejabat publik, performa Prabowo saat ini hanya ditentukan oleh kinerjanya sebagai Menteri Pertahanan sekaligus Ketua Umum Partai Gerindra.

"Jejak rekamnya yang selalu gagal di pilpres-pilpres sebelumnya menjadi handicap (rintangan) bagi Prabowo," ucap Ari.

Sementara, elektabilitas Anies sangat mungkin naik jika partai pendukungnya seperti Nasdem bekerja secara tepat.

Nasdem bisa mengolah pencitraan Anies dan dukungan dari simpatisannya dengan maksimal. Jika berhasil, Nasdem pun bakal diuntungkan oleh pencalonan Anies

Halaman:


Terkini Lainnya

Tak Cemas Lawan Kandidat Lain pada Pilkada Jatim, Khofifah: Kenapa Khawatir?

Tak Cemas Lawan Kandidat Lain pada Pilkada Jatim, Khofifah: Kenapa Khawatir?

Nasional
Khofifah Tolak Tawaran Jadi Menteri Kabinet Prabowo-Gibran, Pilih Maju Pilkada Jatim

Khofifah Tolak Tawaran Jadi Menteri Kabinet Prabowo-Gibran, Pilih Maju Pilkada Jatim

Nasional
Soal Duetnya pada Pilkada Jatim, Khofifah: Saya Nyaman dan Produktif dengan Mas Emil

Soal Duetnya pada Pilkada Jatim, Khofifah: Saya Nyaman dan Produktif dengan Mas Emil

Nasional
Pertamina Goes To Campus, Langkah Kolaborasi Pertamina Hadapi Trilema Energi

Pertamina Goes To Campus, Langkah Kolaborasi Pertamina Hadapi Trilema Energi

Nasional
Respons Luhut Soal Orang 'Toxic', Golkar Klaim Menterinya Punya Karya Nyata

Respons Luhut Soal Orang "Toxic", Golkar Klaim Menterinya Punya Karya Nyata

Nasional
Ditanya Soal Progres Pertemuan Prabowo-Megawati, Gerindra: Keduanya Mengerti Kapan Harus Bertemu

Ditanya Soal Progres Pertemuan Prabowo-Megawati, Gerindra: Keduanya Mengerti Kapan Harus Bertemu

Nasional
Gerindra Tangkap Sinyal PKS Ingin Bertemu Prabowo, tapi Perlu Waktu

Gerindra Tangkap Sinyal PKS Ingin Bertemu Prabowo, tapi Perlu Waktu

Nasional
Mencegah 'Presidential Club' Rasa Koalisi Pemerintah

Mencegah "Presidential Club" Rasa Koalisi Pemerintah

Nasional
Nasdem-PKB Gabung Prabowo, Zulhas Singgung Pernah Dicap Murtad dan Pengkhianat

Nasdem-PKB Gabung Prabowo, Zulhas Singgung Pernah Dicap Murtad dan Pengkhianat

Nasional
Pengamat HI Harap Menlu Kabinet Prabowo Paham Geopolitik, Bukan Cuma Ekonomi

Pengamat HI Harap Menlu Kabinet Prabowo Paham Geopolitik, Bukan Cuma Ekonomi

Nasional
PDI-P Harap MPR Tak Lantik Prabowo-Gibran, Gerindra: MK Telah Ambil Keputusan

PDI-P Harap MPR Tak Lantik Prabowo-Gibran, Gerindra: MK Telah Ambil Keputusan

Nasional
Sepakat dengan Luhut, Golkar: Orang 'Toxic' di Pemerintahan Bahaya untuk Rakyat

Sepakat dengan Luhut, Golkar: Orang "Toxic" di Pemerintahan Bahaya untuk Rakyat

Nasional
Warung Madura, Etos Kerja, dan Strategi Adaptasi

Warung Madura, Etos Kerja, dan Strategi Adaptasi

Nasional
BMKG: Suhu Panas Mendominasi Cuaca Awal Mei, Tak Terkait Fenomena 'Heatwave' Asia

BMKG: Suhu Panas Mendominasi Cuaca Awal Mei, Tak Terkait Fenomena "Heatwave" Asia

Nasional
Momen Unik di Sidang MK: Ribut Selisih Satu Suara, Sidang 'Online' dari Pinggir Jalan

Momen Unik di Sidang MK: Ribut Selisih Satu Suara, Sidang "Online" dari Pinggir Jalan

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com