Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Bamsoet: 5 KPK Pun Tak Mampu Berantas Korupsi di Indonesia...

Kompas.com - 10/10/2022, 23:59 WIB
Adhyasta Dirgantara,
Sabrina Asril

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Ketua Majelis Permusyawaratan Rakyat RI Bambang Soesatyo (Bamsoet) menyoroti sistem demokrasi yang diterapkan di Indonesia. Dia menilai korupsi akan terus ada apabila sistem demokrasi tidak dievaluasi.

Menurut Bamsoet, sekalipun ada lima Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) di Indonesia, korupsi tidak akan berhasil diberantas jika masih mempertahankan sistem demokrasi yang ada.

"Lima lembaga KPK pun saya yakin tidak mampu berantas korupsi kalau sistem demokrasi tidak kita evaluasi," ujar Bamsoet saat menerima kunjungan Dewan Pertimbangan Presiden (Wantimpres) di Gedung MPR, Senayan, Jakarta, Senin (10/10/2022).

Baca juga: Fraksi Golkar MPR Sebut Tak Ada Perbedaan Pendapat dengan Bamsoet soal PPHN

Bamsoet menjelaskan, MPR dan Wantimpres bertemu untuk membicarakan apakah sistem demokrasi yang diterapkan pascareformasi perlu dikaji dan dievaluasi atau tidak.

Selain itu, mereka juga menyoroti apakah sistem demokrasi saat ini lebih banyak manfaat atau justru mudarat.

"Karena semangat kita dalam memberantas dan mengurangi korupsi apakah iya kalau demokrasi yang hari ini sudah mampu menekan perilaku korupsi yang makin meningkat," tuturnya.

Selain itu, Bamsoet membeberkan, MPR dan Wantimpres juga menyamakan persepsi tentang masalah-masalah kebangsaan yang ada.

Baca juga: KontraS: 31 Vonis Hukuman Mati Dijatuhkan di Indonesia Dalam Setahun Terakhir

Dia menyebut Indonesia harus siap dengan berbagai persoalan krisis global, seperti krisis pangan, energi, dan keuangan.

Sementara itu, Ketua Wantimpres Wiranto mengakui bahwa banyak hal yang perlu mereka antisipasi dalam rangka menghadapi krisis global.

"Perbincangan kita juga banyak menyangkut persiapan kita sebagai suatu bangsa untuk menyikapi itu sesuai keinginan presiden, bahwa harus kita hadapi bersama-sama, menyatukan segenap potensi bangsa, menghadapi krisis yang unpredictable," kata Wiranto.

"Oleh karena itu, saya anggap bahwa pertemuan semacam ini penting karena kita menyatukan frekuensi kita, untuk kita bersama-sama memfokuskan perhatian bagaimana kita bisa pertahankan diri kita, bangsa kita, hadapi kemungkinan-kemungkinan yang unpredictable," imbuhnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Tanggal 7 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 7 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Gunung Raung Erupsi, Ma'ruf Amin Imbau Warga Setempat Patuhi Petunjuk Tim Penyelamat

Gunung Raung Erupsi, Ma'ruf Amin Imbau Warga Setempat Patuhi Petunjuk Tim Penyelamat

Nasional
Cak Imin: Bansos Cepat Dirasakan Masyarakat, tapi Tak Memberdayakan

Cak Imin: Bansos Cepat Dirasakan Masyarakat, tapi Tak Memberdayakan

Nasional
Cak Imin: Percayalah, PKB kalau Berkuasa Tak Akan Lakukan Kriminalisasi...

Cak Imin: Percayalah, PKB kalau Berkuasa Tak Akan Lakukan Kriminalisasi...

Nasional
Gerindra Lirik Dedi Mulyadi untuk Maju Pilkada Jabar 2024

Gerindra Lirik Dedi Mulyadi untuk Maju Pilkada Jabar 2024

Nasional
Gibran Ingin Konsultasi ke Megawati soal Susunan Kabinet, Masinton: Cuma Gimik

Gibran Ingin Konsultasi ke Megawati soal Susunan Kabinet, Masinton: Cuma Gimik

Nasional
Kementerian KP Perkuat Standar Kompetensi Pengelolaan Sidat dan Arwana

Kementerian KP Perkuat Standar Kompetensi Pengelolaan Sidat dan Arwana

Nasional
Bupati Sidoarjo Berulang Kali Terjerat Korupsi, Cak Imin Peringatkan Calon Kepala Daerah Tak Main-main

Bupati Sidoarjo Berulang Kali Terjerat Korupsi, Cak Imin Peringatkan Calon Kepala Daerah Tak Main-main

Nasional
Wapres Ajak Masyarakat Tetap Dukung Timnas U-23 demi Lolos Olimpiade

Wapres Ajak Masyarakat Tetap Dukung Timnas U-23 demi Lolos Olimpiade

Nasional
Gibran Ingin Konsultasi dengan Megawati terkait Susunan Kabinet

Gibran Ingin Konsultasi dengan Megawati terkait Susunan Kabinet

Nasional
Soal Dukungan PKB untuk Khofifah, Cak Imin: Kalau Daftar, Kita Sambut

Soal Dukungan PKB untuk Khofifah, Cak Imin: Kalau Daftar, Kita Sambut

Nasional
Jubir Sebut Luhut Hanya Beri Saran ke Prabowo soal Jangan Bawa Orang 'Toxic'

Jubir Sebut Luhut Hanya Beri Saran ke Prabowo soal Jangan Bawa Orang "Toxic"

Nasional
Muslimat NU Kirim Bantuan Kemanusiaan Rp 2 Miliar ke Palestina

Muslimat NU Kirim Bantuan Kemanusiaan Rp 2 Miliar ke Palestina

Nasional
Luhut Minta Prabowo Tak Bawa Orang 'Toxic', Projo: Nasihat Bagus

Luhut Minta Prabowo Tak Bawa Orang "Toxic", Projo: Nasihat Bagus

Nasional
Buktikan Kinerja Unggul, Pertamina Hulu Energi Optimalkan Kapabilitas Perusahaan

Buktikan Kinerja Unggul, Pertamina Hulu Energi Optimalkan Kapabilitas Perusahaan

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com