Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Cerita Bawaslu Pantau E-voting Brasil: Rekapitulasi Beres 5 Jam, KPPS Hanya Dibayar Makan Siang

Kompas.com - 10/10/2022, 18:17 WIB
Vitorio Mantalean,
Diamanty Meiliana

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) RI diundang secara resmi untuk memantau pelaksanaan pemilu serentak di Brasil pada 2 Oktober 2022 lalu, dalam rangkaian kunjungan mereka pada 27 September-5 Oktober 2022.

Menurut anggota Bawaslu RI Lolly Suhenty, undangan ini diterima langsung dari Tribunal Superior Eleitoral (TSE) Brasil, badan tertinggi yang menjalankan fungsi penyelenggaraan teknis, pengawas, sekaligus hakim penegak hukum pemilu, pada lembaga penyelenggaraan pemilu di Negeri Samba.

Lolly mengaku, selama kunjungannya itu, mereka berdialog langsung dengan pimpinan TSE, partai politik yang sedang berkompetisi, sampai asosiasi pengacara.

Mereka juga mengaku memantau langsung hari H pemilu serentak di Distrik Brasilia, di mana pemungutan suara berlangsung cukup cepat, begitu pun dengan rekapitulasi perolehan suara.

Baca juga: Kritik KPU-Bawaslu Dinas Mancanegara, KIPP: Tak Berkaitan dengan Tahapan Pemilu, Hamburkan Uang

"Hasil pemantauan di beberapa TPS di distrik Brasilia, pemungutan suara dimulai pukul 08.00 dan ditutup pukul 17.00. Terlihat pemilih mengantre dengan tertib," kata Lolly dalam keterangannya kepada Kompas.com, Senin (10/10/2022).

"Dari pemilih masuk ke TPS hingga selesai dengan memilih lima jenis pemilihan (Presiden, Gubernur, DPR/DPRD dan DPD) ternyata hanya menghabiskan waktu kurang dari satu menit di TPS," tambahnya.

Keamanan data

Lolly menyampaikan, Brasil melakukan tes keamanan publik sebelum pemungutan suara.

"Selama satu tahun sebelum pemungutan suara, TSE mempersilakan, bahkan bisa dikatakan menantang, semua orang untuk bisa meretas. Hal ini dilakukan untuk menepis keraguan terhadap keamanan sistem," kata dia.

Mereka disebut melakukan audit kode sumber, prosedur penyegelan sistem dan tanda tangan digital, identifikasi biometrik pemilih, pendaftaran suara digital (DRV), serta menempuh mekanisme sistem audit pra dan pasca pemilu.

"Penggunaan e-voting dianggap telah meningkatkan kepercayaan masyarakat pada hasil pemilu Brasil," ujarnya.

Baca juga: E-Voting Sulit Diterapkan di Pilpres 2024

Back up data suara

Lolly menjelaskan, setelah TPS ditutup tepat pukul 17.00, mesin elektronik mencetak data yang ada di mesin, berupa barcode yang dapat diunduh oleh siapa pun.

"Print barcode ini lantas ditandatangani petugas (jika di kita disebut dengan KPPS) yang berjumlah 4 orang. Hal ini dilakukan untuk memastikan sinkronisasi data yang dikirim ke pusat tabulasi melalui sistem jaringan dengan yang dicetak pada setiap TPS," jelasnya.

"Selanjutnya, pen drive (semacam hardisk) dikeluarkan dari mesin dan dikirimkan ke pusat data TSE saat itu juga. Alhasil data tersimpan pada tiga hal yaitu mesin, barcode dan pen drive," imbuh Lolly.

Sekitar 15 menit setelah TPS ditutup, para petugas disebut sudah dapat pulang, mengemasi perlengkapan, dan melipat kardus bilik pemungutan suara.

Pertanggungjawaban data

Dalam pemantauan itu, Lolly mengaku bertanya soal akuntabilitas pemungutan suara secara elektronik ini.

Halaman:


Terkini Lainnya

Tanggal 7 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 7 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Gunung Raung Erupsi, Ma'ruf Amin Imbau Warga Setempat Patuhi Petunjuk Tim Penyelamat

Gunung Raung Erupsi, Ma'ruf Amin Imbau Warga Setempat Patuhi Petunjuk Tim Penyelamat

Nasional
Cak Imin: Bansos Cepat Dirasakan Masyarakat, tapi Tak Memberdayakan

Cak Imin: Bansos Cepat Dirasakan Masyarakat, tapi Tak Memberdayakan

Nasional
Cak Imin: Percayalah, PKB kalau Berkuasa Tak Akan Lakukan Kriminalisasi...

Cak Imin: Percayalah, PKB kalau Berkuasa Tak Akan Lakukan Kriminalisasi...

Nasional
Gerindra Lirik Dedi Mulyadi untuk Maju Pilkada Jabar 2024

Gerindra Lirik Dedi Mulyadi untuk Maju Pilkada Jabar 2024

Nasional
Gibran Ingin Konsultasi ke Megawati soal Susunan Kabinet, Masinton: Cuma Gimik

Gibran Ingin Konsultasi ke Megawati soal Susunan Kabinet, Masinton: Cuma Gimik

Nasional
Kementerian KP Perkuat Standar Kompetensi Pengelolaan Sidat dan Arwana

Kementerian KP Perkuat Standar Kompetensi Pengelolaan Sidat dan Arwana

Nasional
Bupati Sidoarjo Berulang Kali Terjerat Korupsi, Cak Imin Peringatkan Calon Kepala Daerah Tak Main-main

Bupati Sidoarjo Berulang Kali Terjerat Korupsi, Cak Imin Peringatkan Calon Kepala Daerah Tak Main-main

Nasional
Wapres Ajak Masyarakat Tetap Dukung Timnas U-23 demi Lolos Olimpiade

Wapres Ajak Masyarakat Tetap Dukung Timnas U-23 demi Lolos Olimpiade

Nasional
Gibran Ingin Konsultasi dengan Megawati terkait Susunan Kabinet

Gibran Ingin Konsultasi dengan Megawati terkait Susunan Kabinet

Nasional
Soal Dukungan PKB untuk Khofifah, Cak Imin: Kalau Daftar, Kita Sambut

Soal Dukungan PKB untuk Khofifah, Cak Imin: Kalau Daftar, Kita Sambut

Nasional
Jubir Sebut Luhut Hanya Beri Saran ke Prabowo soal Jangan Bawa Orang 'Toxic'

Jubir Sebut Luhut Hanya Beri Saran ke Prabowo soal Jangan Bawa Orang "Toxic"

Nasional
Muslimat NU Kirim Bantuan Kemanusiaan Rp 2 Miliar ke Palestina

Muslimat NU Kirim Bantuan Kemanusiaan Rp 2 Miliar ke Palestina

Nasional
Luhut Minta Prabowo Tak Bawa Orang 'Toxic', Projo: Nasihat Bagus

Luhut Minta Prabowo Tak Bawa Orang "Toxic", Projo: Nasihat Bagus

Nasional
Buktikan Kinerja Unggul, Pertamina Hulu Energi Optimalkan Kapabilitas Perusahaan

Buktikan Kinerja Unggul, Pertamina Hulu Energi Optimalkan Kapabilitas Perusahaan

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com