Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kompolnas Sesalkan Ulah Polisi yang Jilat Kue HUT TNI hingga Aniaya Mahasiswa karena Status WhatsApp

Kompas.com - 08/10/2022, 08:34 WIB
Adhyasta Dirgantara,
Jessi Carina

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Ketua Harian Komisi Kepolisian Nasional (Kompolnas) Irjen (Purn) Benny Mamoto menyesalkan ulah anggota Polri yang baru-baru ini ramai diperbincangkan karena menjilat kue ulang tahun TNI hingga menganiaya mahasiswa karena mengunggah status di WhatsApp (WA).

Benny mengatakan perilaku para oknum polisi ini mencoreng citra Polri.

"Saya sangat menyesalkan ulah oknum anggota Polri yang sangat merusak citra Polri tersebut, apa pun alasannya," ujar Benny saat dihubungi Kompas.com, Jumat (7/10/2022).

Benny menjelaskan, para oknum polisi harus diberi tindakan yang keras dan tegas melalui sanksi kode etik.

Baca juga: Nasib 2 Polisi Papua Barat yang Jilat Kue HUT untuk TNI, Baru 3 Bulan Kerja Kini Dipecat

Bahkan, jika memenuhi unsur, Benny meminta agar anggota Polri yang merusak citra institusi dipidanakan.

"Yang perlu juga dipertanyakan adalah bagaimana pengawasan melekat dilakukan sesuai Perkap (Peraturan Kapolri) yang berlaku," tuturnya.

Lebih jauh, Benny turut menyoroti atasan dari para oknum polisi yang berulah. Menurutnya atasan harus mengawasj dan membina anggotanya masing-masing.

Jika anggota melakukan pelanggaran, kata Benny, maka atasan juga harus mempertanggungjawabkan perbuatan para oknum.

"Saya mendukung telah dilakukannya tindakan tegas dan cepat kepada anggota yang melanggar tersebut," imbuh Benny.

Baca juga: 2 Polisi Papua Barat yang Jilat Kue HUT untuk TNI Dipecat, Baru 3 Bulan Berdinas

Polisi yang jilat kue ulang tahun TNI dipecat

Polri memecat dua oknum polisi lalu lintas Polda Papua Barat yang sebelumnya menjilat kue ulang tahun untuk TNI.

Sanksi pemberhentian tidak dengan hormat (PTDH) dijatuhkan pada Bripda YFP dan Bripda DMB dalam sidang kode etik, Jumat (7/10/2022).

"Kedua terperiksa atas nama Bripda YFP dan Bripda DMB. Hari ini pada pukul 09.00 WIT telah digelar sidang kode etik yang dipimpin Kabid Propam dari hasil sidang telah diputuskan keduanya di-PTDH," kata Kepala Bidang Humas Polda Papua Barat Kombes Adam Erwindi, Jumat.

Pada Rabu (5/10/2022) tepat di Hari Ulang Tahun ke-77 TNI, keduanya membuat konten video menjilat ulang tahun yang akan dibawa ke Markas Kodam XVIII Kasuari.

Bripda YFP dan Bripda DMB juga telah ditempatkan di tahanan, terhitung sejak 5 hingga 7 Oktober 2022.

Baca juga: Mahasiswa di Halmahera Utara Disiksa 4 Polisi dan Dipaksa Minta Maaf ke Anjing gara-gara Status WhatsApp

"Kedua oknum tersebut mengajukan banding setelah mendengar putusan sidang kode etik" kata Kabid Humas.

Polisi yang aniaya mahasiswa karena status WA ditahan

Mahasiswa di Maluku Utara berinisial YY alias O diduga dianiaya oleh empat oknum aparat Polres Halmahera Utara.

Kabid Humas Polda Malut, Kombes Pol Michael Irwan Tamsil menjelaskan, kasus tersebut kini ditangani baik secara pidana maupun etik kepolisian.

“Perintah bapak Kapolda kita tindak tegas, pertama kita lakukan secara pidana yang dilakukan Krimum, kedua secara etik ditangani oleh Propam,” kata Michael.

Dia memastikan ada empat oknum polisi yang saat ini sudah ditahan.

“Anggota sudah ditahan tadi sore di Polres Halut yang berjumlah empat orang,” tuturnya.

Kasus itu, ujar dia, bermula dari aksi unjuk rasa di Kantor DPRD Kabupaten Halmahera Utara, Maluku Utara.

Baca juga: 4 Oknum Polisi Diduga Aniaya Mahasiswa di Maluku Utara gara-gara Unggahan, Ini Penjelasan Polda

Polres Halmahera Utara melakukan pengamanan dan dari Sabhara turut menggunakan anjing pelacak, yang kemudian difoto oleh korban.

Selesai kegiatan unjuk rasa, korban mengunggah status WhatsApp, ‘tidak mampu pake tangan, pake anjing pelacak’

“Postingannya begitu. Lalu malamnya didatangi anggota, ditanya maksud postingannya apa tapi tidak mengakui kalau itu postingannya, maka dari rumah dibawa ke kantor. Kemudian diambil tindakan, disuruh jalan jongkok dan lain sebagainya,” kata dia.

“Kemudian anggota suruh buat testimoni, anggota yang merekam, untuk minta maaf terhadap postingannya. Tapi setelah itu dia mengakui kalau dia yang posting,” imbuh Michael. 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Jumlah Menteri dari Partai di Kabinet Prabowo-Gibran Diprediksi Lebih Banyak Dibanding Jokowi

Jumlah Menteri dari Partai di Kabinet Prabowo-Gibran Diprediksi Lebih Banyak Dibanding Jokowi

Nasional
Menparekraf Ikut Kaji Pemblokiran 'Game Online' Mengandung Kekerasan

Menparekraf Ikut Kaji Pemblokiran "Game Online" Mengandung Kekerasan

Nasional
Jokowi di NTB Saat Buruh Aksi 'May Day', Istana: Kunker Dirancang Jauh-jauh Hari

Jokowi di NTB Saat Buruh Aksi "May Day", Istana: Kunker Dirancang Jauh-jauh Hari

Nasional
Jokowi di NTB Saat Massa Buruh Aksi 'May Day' di Istana

Jokowi di NTB Saat Massa Buruh Aksi "May Day" di Istana

Nasional
Seorang WNI Meninggal Dunia Saat Mendaki Gunung Everest

Seorang WNI Meninggal Dunia Saat Mendaki Gunung Everest

Nasional
Kasus Korupsi SYL Rp 44,5 Miliar, Bukti Tumpulnya Pengawasan Kementerian

Kasus Korupsi SYL Rp 44,5 Miliar, Bukti Tumpulnya Pengawasan Kementerian

Nasional
Keterangan Istri Brigadir RAT Beda dari Polisi, Kompolnas Tagih Penjelasan ke Polda Sulut

Keterangan Istri Brigadir RAT Beda dari Polisi, Kompolnas Tagih Penjelasan ke Polda Sulut

Nasional
Jokowi: Selamat Hari Buruh, Setiap Pekerja adalah Pahlawan

Jokowi: Selamat Hari Buruh, Setiap Pekerja adalah Pahlawan

Nasional
Pakai Dana Kementan untuk Pribadi dan Keluarga, Kasus Korupsi SYL Disebut Sangat Banal

Pakai Dana Kementan untuk Pribadi dan Keluarga, Kasus Korupsi SYL Disebut Sangat Banal

Nasional
'Brigadir RAT Sudah Kawal Pengusaha 2 Tahun, Masa Atasan Tidak Tahu Apa-Apa?'

"Brigadir RAT Sudah Kawal Pengusaha 2 Tahun, Masa Atasan Tidak Tahu Apa-Apa?"

Nasional
Prabowo: Selamat Hari Buruh, Semoga Semua Pekerja Semakin Sejahtera

Prabowo: Selamat Hari Buruh, Semoga Semua Pekerja Semakin Sejahtera

Nasional
Peringati Hari Buruh Internasional, Puan Tekankan Pentingnya Perlindungan dan Keadilan bagi Semua Buruh

Peringati Hari Buruh Internasional, Puan Tekankan Pentingnya Perlindungan dan Keadilan bagi Semua Buruh

Nasional
Pertamina Bina Medika IHC dan Singhealth Kolaborasi Tingkatkan Layanan Kesehatan

Pertamina Bina Medika IHC dan Singhealth Kolaborasi Tingkatkan Layanan Kesehatan

Nasional
Prabowo Diprediksi Tinggalkan Jokowi dan Pilih PDI-P Usai Dilantik Presiden

Prabowo Diprediksi Tinggalkan Jokowi dan Pilih PDI-P Usai Dilantik Presiden

Nasional
Daftar Aliran Uang Kementan ke SYL dan Keluarga: 'Skincare' Anak, Ultah Cucu, hingga Bulanan Istri

Daftar Aliran Uang Kementan ke SYL dan Keluarga: "Skincare" Anak, Ultah Cucu, hingga Bulanan Istri

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com