Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Soroti Sejumlah Kasus, Anggota DPR: Perlu Pendisiplinan Polisi di Level Bawah

Kompas.com - 07/10/2022, 14:36 WIB
Nicholas Ryan Aditya,
Novianti Setuningsih

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Anggota Komisi III DPR dari Fraksi Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) Jazilul Fawaid meminta ada evaluasi pada institusi Polri, khususnya soal kedisiplinan setiap personelnya di lapangan.

Pasalnya, banyak sejumlah kasus yang melibatkan kepolisian beberapa waktu belakangan. Misalnya, kasus pembunuhan Brigadir Yosua yang melibatkan Ferdy Sambo dan tragedi di stadion Kanjuruhan.

Tak hanya itu, ia juga menyoroti kasus polisi di Maluku Utara yang mengintimidasi seorang mahasiswa bahkan diminta meminta maaf pada anjing.

Kemudian, kasus polisi menjilat kue hari ulang tahun (HUT) ke-77 TNI.

"Itu memang perlu pendisiplinan saja pada aparatur polisi terutama yang di bawah, yang langsung berhadapan dengan masyarakat," kata Jazilul ditemui di Kompleks Parlemen Senayan, Jakarta, Jumat (7/10/2022).

Baca juga: Polri Klaim Tak ada Penangkapan Pengunggah Video Tragedi Kanjuruhan

Secara khusus, Wakil Ketua Umum PKB itu menilai perlu ditingkatkan kedisiplinan bagi aparat yang bertugas di lapangan.

Misalnya, aparat yang bertugas di penyelidikan hingga penangkapan warga atau massa.

"Itu juga harus dibina, didisiplinkan supaya tidak terjadi miss," ujarnya.

Jazilul lantas menyarankan, kedisiplinan itu dilatih sejak proses rekrutmen anggota Polri.

Oleh karenanya, ia meminta adanya perbaikan di dalam proses rekrutmen personel Polri.

"Terus, pola komunikasinya di antara mereka. Kan banyak itu sebenarnya proses-proses disiplin maupun aturan etik, aturan disiplin yang kemudian ada yang tidak mematuhi," kata Jazilul.

Baca juga: Barang Bukti Kasus Brigadir J Dilimpahkan, Polri: Banyak dan Dikemas di Kontainer Plastik

Di sisi lain, Jazilul berpandangan bahwa Polri harus terus berbenah diri membangun institusinya.

Pasalnya, dengan kejadian-kejadian tersebut, dinilai berdampak buruk pada usaha Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo.

"Menurut saya, sebenarnya yang terjadi akhir-akhir ini, akhirnya meruntuhkan usaha Pak Kapolri ya. Pak Kapolri sudah membangun sedemikian rupa agar proses reformasi terjadi, ternyata ada peristiwa-peristiwa memang sungguh kadang di luar akal ya. Di luar akal sehat. Di luar nalar umum," ujarnya.

Diketahui, belum usai kasus pembunuhan yang melibatkan Ferdy Sambo dan Stadion Kanjuruhan, lagi-lagi polisi disoroti oleh publik.

Terkini, ada dua kasus yang diduga melibatkan aparat kepolisian.

Pertama, kasus seorang mahasiswa diduga diintimidasi polisi di Maluku Utara. Seorang mahasiswa di Maluku Utara berinisial YY alias O diduga disiksa oknum aparat Polres Halmahera Utara hingga dipaksa meminta maaf ke seekor anjing.

Kedua, adanya video anggota polisi di Papua Barat menjilat kue ulang tahun untuk Tentara Nasional Indonesia (TNI) Kodam XVIII Kasuari.

Baca juga: 2 Oknum Polisi yang Jilat Kue Ultah TNI Ditahan, Pangdam XVIII Kasuari: Kami Utamakan Sinergitas Polri dan TNI

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Prabowo Diisukan Akan Nikahi Mertua Kaesang, Jubir Bilang 'Hoaks'

Prabowo Diisukan Akan Nikahi Mertua Kaesang, Jubir Bilang "Hoaks"

Nasional
Momen Jokowi dan Menteri Basuki Santap Mie Gacoan, Mentok 'Kepedasan' di Level 2

Momen Jokowi dan Menteri Basuki Santap Mie Gacoan, Mentok "Kepedasan" di Level 2

Nasional
Ditolak Partai Gelora Gabung Koalisi Prabowo, PKS: Jangan Terprovokasi

Ditolak Partai Gelora Gabung Koalisi Prabowo, PKS: Jangan Terprovokasi

Nasional
Kapolri Bentuk Unit Khusus Tindak Pidana Ketenagakerjaan, Tangani Masalah Sengketa Buruh

Kapolri Bentuk Unit Khusus Tindak Pidana Ketenagakerjaan, Tangani Masalah Sengketa Buruh

Nasional
Kapolri Buka Peluang Kasus Tewasnya Brigadir RAT Dibuka Kembali

Kapolri Buka Peluang Kasus Tewasnya Brigadir RAT Dibuka Kembali

Nasional
May Day 2024, Kapolri Tunjuk Andi Gani Jadi Staf Khusus Ketenagakerjaan

May Day 2024, Kapolri Tunjuk Andi Gani Jadi Staf Khusus Ketenagakerjaan

Nasional
Jumlah Menteri dari Partai di Kabinet Prabowo-Gibran Diprediksi Lebih Banyak Dibanding Jokowi

Jumlah Menteri dari Partai di Kabinet Prabowo-Gibran Diprediksi Lebih Banyak Dibanding Jokowi

Nasional
Menparekraf Ikut Kaji Pemblokiran 'Game Online' Mengandung Kekerasan

Menparekraf Ikut Kaji Pemblokiran "Game Online" Mengandung Kekerasan

Nasional
Jokowi di NTB Saat Buruh Aksi 'May Day', Istana: Kunker Dirancang Jauh-jauh Hari

Jokowi di NTB Saat Buruh Aksi "May Day", Istana: Kunker Dirancang Jauh-jauh Hari

Nasional
Jokowi di NTB Saat Massa Buruh Aksi 'May Day' di Istana

Jokowi di NTB Saat Massa Buruh Aksi "May Day" di Istana

Nasional
Seorang WNI Meninggal Dunia Saat Mendaki Gunung Everest

Seorang WNI Meninggal Dunia Saat Mendaki Gunung Everest

Nasional
Kasus Korupsi SYL Rp 44,5 Miliar, Bukti Tumpulnya Pengawasan Kementerian

Kasus Korupsi SYL Rp 44,5 Miliar, Bukti Tumpulnya Pengawasan Kementerian

Nasional
Keterangan Istri Brigadir RAT Beda dari Polisi, Kompolnas Tagih Penjelasan ke Polda Sulut

Keterangan Istri Brigadir RAT Beda dari Polisi, Kompolnas Tagih Penjelasan ke Polda Sulut

Nasional
Jokowi: Selamat Hari Buruh, Setiap Pekerja adalah Pahlawan

Jokowi: Selamat Hari Buruh, Setiap Pekerja adalah Pahlawan

Nasional
Pakai Dana Kementan untuk Pribadi dan Keluarga, Kasus Korupsi SYL Disebut Sangat Banal

Pakai Dana Kementan untuk Pribadi dan Keluarga, Kasus Korupsi SYL Disebut Sangat Banal

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com