Sebab, tembakan gas air mata menjadi salah satu faktor banyaknya suporter yang sesak napas.
Dalam aturan FIFA, penggunaan gas air mata nyatanya memang tidak diperbolehkan. Beleid tertuang di pasal 19 b yang berbunyi "No firearms or 'crowd control gas' shall be carried or used (senjata api atau 'gas pengendali massa' tidak boleh dibawa atau digunakan)".
"Khusus kepada Kapolri saya minta melakukan investigasi dan mengusut tuntas kasus ini," tutur Jokowi.
Tak sampai situ, Jokowi juga memerintahkan PSSI untuk menghentikan sementara pertandingan Liga 1. Penghentian ini dilakukan hingga evaluasi yang dilakukan oleh tiga pimpinan kementerian/lembaga maupun institusi selesai.
"Saya juga memerintahkan PSSI untuk menghentikan sementara Liga 1 sampai evaluasi dan perbaikan prosedur pengamanan dilakukan," jelas dia.
Untuk korban luka-luka, Jokowi meminta Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin dan Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa untuk memonitor khusus pelayanan medis bagi korban luka-luka yang tengah dirawat.
Adapun korban yang dilaporkan luka-luka mulanya mencapai 180 orang. Namun, Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Malang, Wiyanto Wijoyo menyebut korbannya bertambah menjadi 191 orang.
"Monitor khusus pelayanan medis bagi korban yang sedang dirawat di rumah sakit agar mendapatkan pelayanan terbaik," pinta Jokowi.
Baca juga: Perkara Gas Air Mata Polisi di Stadion Kanjuruhan dan Larangan Penggunaannya
Permintaan-permintaan yang dilayangkan Jokowi ini juga dibarengi oleh penyesalannya atas tragedi yang terjadi.
Ia menyampaikan duka cita yang mendalam kepada keluarga korban, lalu mengimbau agar kejadian serupa jangan sampai terulang di kemudian hari. Sebab sportivitas, rasa kemanusiaan, dan rasa persaudaraan bangsa harus dijaga bersama.
"Saya menyesalkan terjadinya tragedi ini dan saya berharap ini adalah tragedi terakhir sepak bola di Tanah Air. Jangan sampai ada lagi tragedi kemanusiaan seperti ini di masa yang akan datang," harap Jokowi.
Menindaklanjuti arahan Jokowi, ia langsung pergi ke Malang, utamanya ke rumah-rumah korban tewas untuk bertakziah.
"Melihat kondisi korban yang sedang dirawat di rumah sakit serta bertakziah kepada keluarga korban yang meninggal," ucap Zainudin.
Sementara soal investigasi menyeluruh, Zainudin langsung berkoordinasi dengan Kapolri dan Ketua Umum PSSI demi mengambil langkah penanganan secara cepat dan tepat.
Ia berharap tragedi ini tidak terulang dan menjadi pelajaran yang berharga. Pun turut mengucapkan belasungkawa kepada keluarga-keluarga korban.
Baca juga: Ketum Muhammadiyah: Tragedi Stadion Kanjuruhan Menggoyah Marwah Bangsa
Pun mengaku kecewa dan prihatin karena peristiwa itu telah menodai upaya nasional membangun dunia sepak bola lebih baik. Kejadian ini menjadi sorotan media asing dan mengulang sejarah kelam dunia sepak bola.
"Kejadian itu sangat memprihatinkan dan mengecewakan, karena di tengah tengah upaya kita yang sedang membangun sepak bola nasional, bisa ternodai dengan kejadian ini," bebernya.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.