Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

KPK Dalami Penggunaan "Private Jet" Lukas Enembe dan Keluarga

Kompas.com - 28/09/2022, 12:44 WIB
Syakirun Ni'am,
Icha Rastika

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) mendalami penggunaan private jet oleh Gubernur Papua Lukas Enembe melalui pemeriksaan terhadap Direktur Direktur Asia Cargo Airline Revy Dian Permata Sari sebagai saksi.

Kepala Bagian Pemberitaan KPK Ali Fikri mengatakan, penyidik memeriksa Revy lantaran Lukas beberapa kali menyewa pesawat jet dari perusahaan jasa penerbangan tersebut.

"Saksi hadir di dalami pengetahuan saksi, di antaranya soal adanya beberapa kali sewa private jet yang dilakukan oleh LE dan keluarga," kata Ali dalam pesan tertulisnya kepada wartawan, Rabu (28/9/2022).

Baca juga: ICW Dorong KPK Jemput Paksa hingga Tahan Lukas Enembe

Ali mengatakan, Revy diperiksa penyidik di Gedung Merah Putih KPK Jakarta Selatan kemarin, Selasa (27/9/2022).

Sedianya, penyidik juga memeriksa seorang mahasiswa bernama Selvi Purnama Sari.

Namun, Selvi tidak memenuhi panggilan tersebut. Penyidik kemudian menjadwalkan ulang pemeriksaan.

"Akan dilakukan penjadwalan ulang untuk diperiksa hari ini," kata Ali.

Informasi penggunaan private jet oleh Lukas juga diungkapkan Koordinator Masyarakat Anti Korupsi Indonesia (MAKI) Boyamin Saiman. Ia membeberkan daftar 25 perjalanan Lukas ke luar dan dalam negeri.

Beberapa perjalanan itu tercatat menggunakan private jet.

KPK menetapkan Lukas sebagai tersangka kasus dugaan suap dan gratifikasi terkait proyek yang bersumber dari APBD Pemerintah Provinsi Papua.

Baca juga: Lukas Enembe Bisa Judi ke Singapura untuk Refreshing meski Sakit, tetapi ke KPK Menolak

Lukas sedianya diperiksa pada 12 September di Polda Papua tetapi dia absen dengan alasan sakit. KPK kemudian menjadwalkan ulang pemeriksaan pada 26 September.

Namun, Lukas kembali absen dengan alasan yang sama.

Kuasa hukum Lukas kemudian mendatangi KPK guna menjalankan kondisi kliennya.

Mereka mencoba mendiskusikan kemungkinan dokter KPK bertolak ke Papua untuk memeriksa Lukas di Jayapura.

Terkait hal ini, Wakil Ketua KPK menyatakan akan berkoordinasi dengan Ikatan Dokter Indonesia (IDI). KPK membutuhkan second opinion terkait kondisi Lukas.

"Harus ada second opinion. Kami sudah memerintahkan agar berkoordinasi dengan IDI untuk memeriksa Pak Lukas, mungkin di Jayapura,” kata Alex saat ditemui awak media di Gedung Merah Putih KPK, Senin (26/9/2022).

Baca juga: Soal Kesehatan Lukas Enembe, KSP: KPK Sudah Punya Mekanisme, Semestinya Tak Jadi Alasan

Sementara itu, Ali menilai permintaan kuasa hukum Lukas agar dokter KPK ke Jayapura tidak tepat. Sebab, KPK merupakan pihak yang berkepentingan memanggil Lukas, bukan dipanggil.

"Ini kan kami memanggil tersangka, bukan kami yang dipanggil disuruh ke sana," tutur dia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Jokowi Akan Resmikan Bendungan dan Panen Jagung di NTB Hari ini

Jokowi Akan Resmikan Bendungan dan Panen Jagung di NTB Hari ini

Nasional
Meski Isyaratkan Merapat ke KIM, Cak Imin Tetap Ingin Mendebat Prabowo soal 'Food Estate'

Meski Isyaratkan Merapat ke KIM, Cak Imin Tetap Ingin Mendebat Prabowo soal "Food Estate"

Nasional
Setelah Jokowi Tak Lagi Dianggap sebagai Kader PDI-P...

Setelah Jokowi Tak Lagi Dianggap sebagai Kader PDI-P...

Nasional
Pengertian Lembaga Sosial Desa dan Jenisnya

Pengertian Lembaga Sosial Desa dan Jenisnya

Nasional
Prediksi soal Kabinet Prabowo-Gibran: Menteri Triumvirat Tak Diberi ke Parpol

Prediksi soal Kabinet Prabowo-Gibran: Menteri Triumvirat Tak Diberi ke Parpol

Nasional
Jokowi Dianggap Jadi Tembok Tebal yang Halangi PDI-P ke Prabowo, Gerindra Bantah

Jokowi Dianggap Jadi Tembok Tebal yang Halangi PDI-P ke Prabowo, Gerindra Bantah

Nasional
Soal Kemungkinan Ajak Megawati Susun Kabinet, TKN: Pak Prabowo dan Mas Gibran Tahu yang Terbaik

Soal Kemungkinan Ajak Megawati Susun Kabinet, TKN: Pak Prabowo dan Mas Gibran Tahu yang Terbaik

Nasional
PKS Siap Gabung, Gerindra Tegaskan Prabowo Selalu Buka Pintu

PKS Siap Gabung, Gerindra Tegaskan Prabowo Selalu Buka Pintu

Nasional
PKB Jaring Bakal Calon Kepala Daerah untuk Pilkada 2024, Salah Satunya Edy Rahmayadi

PKB Jaring Bakal Calon Kepala Daerah untuk Pilkada 2024, Salah Satunya Edy Rahmayadi

Nasional
Saat Cak Imin Berkelakar soal Hanif Dhakiri Jadi Menteri di Kabinet Prabowo...

Saat Cak Imin Berkelakar soal Hanif Dhakiri Jadi Menteri di Kabinet Prabowo...

Nasional
Prabowo Ngaku Disiapkan Jadi Penerus, TKN Bantah Jokowi Cawe-cawe

Prabowo Ngaku Disiapkan Jadi Penerus, TKN Bantah Jokowi Cawe-cawe

Nasional
Orang Dekat Prabowo-Jokowi Diprediksi Isi Kabinet: Sjafrie Sjamsoeddin, Dasco, dan Maruarar Sirait

Orang Dekat Prabowo-Jokowi Diprediksi Isi Kabinet: Sjafrie Sjamsoeddin, Dasco, dan Maruarar Sirait

Nasional
Prabowo Diisukan Akan Nikahi Mertua Kaesang, Jubir Bilang 'Hoaks'

Prabowo Diisukan Akan Nikahi Mertua Kaesang, Jubir Bilang "Hoaks"

Nasional
Momen Jokowi dan Menteri Basuki Santap Mie Gacoan, Mentok 'Kepedasan' di Level 2

Momen Jokowi dan Menteri Basuki Santap Mie Gacoan, Mentok "Kepedasan" di Level 2

Nasional
Ditolak Partai Gelora Gabung Koalisi Prabowo, PKS: Jangan Terprovokasi

Ditolak Partai Gelora Gabung Koalisi Prabowo, PKS: Jangan Terprovokasi

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com