Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Prabowo Tak Keberatan Muhaimin Mesra dengan Puan, Koalisi PKB-Gerindra-PDI-P Penuh Tantangan

Kompas.com - 27/09/2022, 06:32 WIB
Tatang Guritno,
Icha Rastika

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Ketua Umum Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) Muhaimin Iskandar menunjukkan kemesraan dengan Ketua DPP PDI-P Puan Maharani.

Dalam pertemuan di Taman Makam Pahlawan (TMP) Kalibata, Jakarta Selatan, Minggu (25/9/2022) keduanya saling mendoakan.

Muhaimin punya keinginan untuk menjadi calon wakil presiden (cawapres) pada gelaran Pemilihan Presiden (Pilpres) 2024.

Doa itu lantas diamini oleh Puan. Setelahnya, Muhaimin mendoakan anak Megawati Soekarnoputri tersebut agar bisa menjadi presiden.

Baca juga: Saat Puan dan Muhaimin Saling Mendoakan di Tengah Momen Makan Pecel...

Puan lantas mengungkapkan bahwa terbuka peluang kedua parpol untuk bekerja sama.

"Ya mungkin saja, enggak ada yang enggak mungkin dalam politik. Jadi bisa ketemu begini saja sudah satu sinyal kemungkinan ke depannya mungkin saja. Ya kan, Cak Imin?" kata dia.

Di sisi lain, PKB telah menandatangani kesepakatan pembentukan koalisi bersama Partai Gerindra.

Dalam piagam deklarasi koalisi, salah satu poin yang disepakati yakni penambahan anggota koalisi dan pengusungan capres-cawapres disepakati oleh Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto setelah musyawarah dengan Muhaimin.

Prabowo tak keberatan

Ditemui di Kompleks Parlemen Senayan, Senin (26/9/2022), Prabowo tak keberatan atas kedekatan Muhaimin dan Puan.

Ia menegaskan, keinginan Muhaimin menjadi cawapres merupakan haknya secara pribadi.

Baca juga: Prabowo soal Cak Imin yang Mau Jadi Cawapres Puan: Kita Sudah Ada Kesepakatan

Namun, mantan Danjen Kopassus itu mengingatkan kesepakatan koalisi PKB-Gerindra yang mengikat.

“Ya itu hak beliau tapi kan kita sudah ada kesepakatan,” ujar Prabowo.

Ia mengatakan, komunikasi bersama Muhaimin terus berjalan intensif untuk membahas koalisi serta pengusungan capres-cawapres.

“Ini kan perkembangan berjalan terus, kita ikuti, kita diskusi terus sama beliau (Cak Imin),” ucap dia.

Poros koalisi penuh tantangan

Direktur Eksekutif Institute for Democracy and Strategic Affairs (Indostrategic) Ahmad Khoirul Umam menilai, poros PKB-Gerindra-PDI-P penuh tantangan.

Ego ketiga parpol menjadi pekerjaan rumah utama dalam proses penjajakan.

Sebab, masing-masing masih ingin mengusung kadernya sendiri untuk menjadi capres pada kontestasi elektoral mendatang.

Baca juga: Pesona PKB dan Cak Imin, Pilih Puan atau Prabowo?

Dilema pembentukan koalisi, menurut Umam, hanya bisa diselesaikan oleh Muhaimin, Prabowo, dan Megawati Soekarnoputri sebagai Ketua Umum PDI-P.

“Jika ketiganya sepakat berkoalisi, maka bisa saja ketiganya berada dalam gerbong besar ini," kata dia.

“Namun peluang ini cukup problematik karena ketiga simpul kekuatan serius menargetkan diri sebagai capres,” ucap dia.

Tantangan selanjutnya terkait penerimaan politik PKB. Menurut dia, jika poros koalisi terbentuk, PKB mesti legawa Muhaimin tak dapat jatah sebagai capres maupun cawapres.

Tak hanya itu, keinginan PDI-P mencapreskan Puan mungkin sirna karena pasangan calon (paslon) potensial untuk diusung adalah Prabowo sebagai capres dan Puan sebagai cawapres.

“Maukah PDI-P tunduk pada partai di bawahnya? Atau maukah PKB menjadi ‘tukang dorong mobil mogok’ untuk kesekian kalinya?” kata Umam.

Magnet PKB

Tantangan lain justru muncul dari begitu besarnya daya tawar PKB untuk PDI-P dan Partai Gerindra.

Baca juga: Soal Wacana Jokowi jadi Cawapresnya, Prabowo: Ya Sebuah Kemungkinan

Sebab, kedua parpol itu sama-sama memiliki ideologi nasionalis, sehingga dibutuhkan kerja sama dari parpol lain yang bisa menarik ceruk suara kelompok relijius.

Umam memandang, magnet PKB terletak pada konstituennya yang merupakan anggota Nahdlatul Ulama (NU).

Kedua, PKB bisa menarik konstituen lain yang mencari parpol dengan ideologi Islam moderat.

Oleh karena itu, menurut dia, Muhaimin sangat mungkin memilih salah satu di antara PDI-P atau Partai Gerindra ketika keinginannya tak bisa diakomodasi jika koalisi PKB, PDI-P, dan Partai Gerindra terwujud.

“Jika ingin menang berbasis bekal elektabilitas ia akan bersama Prabowo. Namun, jika ingin menang berdasarkan soliditas mesin partai dan dukungan kekuasaan, Cak Imin akan memilih menjadi cawapres Puan,” ujar Umam.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Sidang Gugatan PDI-P Kontra KPU di PTUN Digelar Tertutup

Sidang Gugatan PDI-P Kontra KPU di PTUN Digelar Tertutup

Nasional
Hakim MK Berang KPU Tak Hadiri Sidang Sengketa Pileg, Tuding Tak Pernah Serius sejak Pilpres

Hakim MK Berang KPU Tak Hadiri Sidang Sengketa Pileg, Tuding Tak Pernah Serius sejak Pilpres

Nasional
Video Viral Keributan di Stasiun Manggarai, Diduga Suporter Sepak Bola

Video Viral Keributan di Stasiun Manggarai, Diduga Suporter Sepak Bola

Nasional
PTUN Gelar Sidang Perdana PDI-P Kontra KPU Hari Ini

PTUN Gelar Sidang Perdana PDI-P Kontra KPU Hari Ini

Nasional
Profil Andi Gani, Tokoh Buruh yang Dekat dengan Jokowi Kini Jadi Staf Khusus Kapolri

Profil Andi Gani, Tokoh Buruh yang Dekat dengan Jokowi Kini Jadi Staf Khusus Kapolri

Nasional
Timnas Lawan Irak Malam Ini, Jokowi Harap Indonesia Menang

Timnas Lawan Irak Malam Ini, Jokowi Harap Indonesia Menang

Nasional
Peringati Hardiknas, KSP: Jangan Ada Lagi Cerita Guru Terjerat Pinjol

Peringati Hardiknas, KSP: Jangan Ada Lagi Cerita Guru Terjerat Pinjol

Nasional
Kekerasan Aparat dalam Peringatan Hari Buruh, Kontras Minta Kapolri Turun Tangan

Kekerasan Aparat dalam Peringatan Hari Buruh, Kontras Minta Kapolri Turun Tangan

Nasional
Menag Sebut Jemaah RI Akan Dapat 'Smart Card' Haji dari Pemerintah Saudi

Menag Sebut Jemaah RI Akan Dapat "Smart Card" Haji dari Pemerintah Saudi

Nasional
Sengketa Pileg, PPP Klaim Ribuan Suara Pindah ke Partai Garuda di Dapil Sumut I-III

Sengketa Pileg, PPP Klaim Ribuan Suara Pindah ke Partai Garuda di Dapil Sumut I-III

Nasional
Temui KSAD, Ketua MPR Dorong Kebutuhan Alutsista TNI AD Terpenuhi Tahun Ini

Temui KSAD, Ketua MPR Dorong Kebutuhan Alutsista TNI AD Terpenuhi Tahun Ini

Nasional
Jokowi Resmikan Bendungan Tiu Suntuk di Sumbawa Barat, Total Anggaran Rp 1,4 Triliun

Jokowi Resmikan Bendungan Tiu Suntuk di Sumbawa Barat, Total Anggaran Rp 1,4 Triliun

Nasional
Meneropong Kabinet Prabowo-Gibran, Menteri 'Triumvirat' dan Keuangan Diprediksi Tak Diisi Politisi

Meneropong Kabinet Prabowo-Gibran, Menteri "Triumvirat" dan Keuangan Diprediksi Tak Diisi Politisi

Nasional
Dewas KPK Gelar Sidang Perdana Dugaan Pelanggaran Etik Nurul Ghufron Hari Ini

Dewas KPK Gelar Sidang Perdana Dugaan Pelanggaran Etik Nurul Ghufron Hari Ini

Nasional
Jokowi Resmikan 40 Kilometer Jalan Inpres Senilai Rp 211 Miliar di NTB

Jokowi Resmikan 40 Kilometer Jalan Inpres Senilai Rp 211 Miliar di NTB

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com