Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

"Pesona" PKB dan Cak Imin, Pilih Puan atau Prabowo?

Kompas.com - 26/09/2022, 20:17 WIB
Tatang Guritno,
Sabrina Asril

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Ketua Umum Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) Muhaimin Iskandar dinilai punya kans untuk menentukan pilihan apakah tetap bekerja sama dengan Partai Gerindra atau beralih bersama PDI-P.

Direktur Eksekutif Institute for Democracy and Strategic Affairs (Indostrategic) Ahmad Khoirul Umam menuturkan kedua pilihan itu punya konsekuensi logis masing-masing.

“Jika Cak Imin maju bersama Prabowo, potensi menang lebih besar, mengingat bekal elektabilitas Prabowo yang cukup terjaga,” tutur Umam pada Kompas.com, Senin (26/9/2022).

Namun, Cak Imin juga bisa memilih untuk berkoalisi dengan PDI-P. Sebab, PKB punya kedekatan yang panjang dengan partai berlambang banteng itu.

Baca juga: Prabowo Ingatkan Ini ke Cak Imin yang Mau Jadi Wapres Puan

“Namun mesin politik PDI-P cukup prima, baik dalam konteks mesin partai maupun pengaruh politik partainya terhadap arah instrumen kekuasaan,” ujar dia.

“Bahkan jika Cak Imin bersama Puan, jaminan keselamatan politik juga bisa terjaga,” sambungnya.

Umam juga mengungkapkan tantangan dari dua pilihan tersebut.

Jika Cak Imin tetap memilih sebagai cawapres Prabowo, ada beberapa kiai Nahdlatul Ulama (NU) yang masih memiliki resistensi pada mantan Danjen Kopasus tersebut.

Baca juga: PDI-P, PKB, dan Gerindra Dinilai Bisa Berkoalisi, asalkan...

“Mengingat sejarah pertarungan atau pertentangan ideologis antara kiai NU dan Prabowo yang begitu kuat di Pilpres 2014 dan 2019,” katanya.

Sementara itu tantangan Cak Imin untuk bersanding dengan Puan terkait minimnya elektabilitas.

Ketua DPP PDI-P Puan Maharani bersama Ketua Umum PKB Muhaimin Iskandar atau Cak Imin saat menggelar jumpa pers di kawasan TMP Kalibata, Jakarta Selatan, Minggu (25/9/2022). KOMPAS.com/ADHYASTA DIRGANTARA Ketua DPP PDI-P Puan Maharani bersama Ketua Umum PKB Muhaimin Iskandar atau Cak Imin saat menggelar jumpa pers di kawasan TMP Kalibata, Jakarta Selatan, Minggu (25/9/2022).

“PDI-P membutuhkan legitimasi dan dukungan Islam moderat, khususnya basis pemilih loyal NU untuk kembali berkuasa, meskipun elektabilitas Puan belum optimal,” sebutnya.

Terakhir, Umam menyampaikan bahwa pilihan itu ada di tangan Cak Imin. Ia tinggal menentukan pilihan gerbong politik yang bakal diikuti.

“Jika ingin menang berbasis bekal elektabilitas ia akan bersama Prabowo. Namun jika ingin menang berdasarkan soliditas mesin partai dan dukungan kekuasaan, Cak Imin akan memilih menjadi cawapres Puan,” tandasnya.

Baca juga: Dapat Kejutan Ulang Tahun, Cak Imin Doakan Dirinya jadi Wapres-Puan Presiden

Diketahui Puan Maharani bertemu dengan Cak Imin di Taman Makam Pahlawan (TMP) Kalibata, Jakarta Selatan, Minggu (25/9/2022).

Pertemuan itu menjadi safari politik ketiga untuk Puan bersama ketua umum partai politik lain.

Tercatat sebelum Cak Imin, Puan lebih dulu bertemu Ketua Umum Partai Nasdem Surya Paloh dan Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto.

Saat ini PKB dan Partai Gerindra telah membentuk poros koalisi untuk menghadapi Pemilu 2024.

Salah satu kesepakatan kedua parpol adalah penentuan koalisi, serta pengusungan capres-cawapres menjadi kewenangan Prabowo dan Cak Imin.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang


Terkini Lainnya

Soal Jokowi dan PDI-P, Projo: Jangan karena Beda Pilihan, lalu Dianggap Berkhianat

Soal Jokowi dan PDI-P, Projo: Jangan karena Beda Pilihan, lalu Dianggap Berkhianat

Nasional
Surya Paloh Buka Peluang Nasdem Usung Anies pada Pilkada DKI

Surya Paloh Buka Peluang Nasdem Usung Anies pada Pilkada DKI

Nasional
Dukung Prabowo-Gibran, Surya Paloh Sebut Nasdem Belum Dapat Tawaran Menteri

Dukung Prabowo-Gibran, Surya Paloh Sebut Nasdem Belum Dapat Tawaran Menteri

Nasional
PKS: Pak Anies Sudah Jadi Tokoh Nasional, Kasih Kesempatan Beliau Mengantarkan Kader Kami Jadi Gubernur DKI

PKS: Pak Anies Sudah Jadi Tokoh Nasional, Kasih Kesempatan Beliau Mengantarkan Kader Kami Jadi Gubernur DKI

Nasional
Soal Bertemu Prabowo, Sekjen PKS: Tunggu Saja, Nanti Juga Kebagian

Soal Bertemu Prabowo, Sekjen PKS: Tunggu Saja, Nanti Juga Kebagian

Nasional
Prabowo Absen dalam Acara Halalbihalal PKS

Prabowo Absen dalam Acara Halalbihalal PKS

Nasional
Projo: Jokowi Dukung Prabowo karena Ingin Penuhi Perjanjian Batu Tulis yang Tak Dibayar Megawati

Projo: Jokowi Dukung Prabowo karena Ingin Penuhi Perjanjian Batu Tulis yang Tak Dibayar Megawati

Nasional
Langkah Mahfud Membersamai Masyarakat Sipil

Langkah Mahfud Membersamai Masyarakat Sipil

Nasional
5 Smelter Terkait Kasus Korupsi Timah yang Disita Kejagung Akan Tetap Beroperasi

5 Smelter Terkait Kasus Korupsi Timah yang Disita Kejagung Akan Tetap Beroperasi

Nasional
Deretan Mobil Mewah yang Disita dalam Kasus Korupsi Timah, 7 di Antaranya Milik Harvey Moeis

Deretan Mobil Mewah yang Disita dalam Kasus Korupsi Timah, 7 di Antaranya Milik Harvey Moeis

Nasional
[POPULER NASIONAL] PKS Sebut Surya Paloh Main Cantik di Politik | Ganjar-Mahfud Dapat Tugas Baru dari Megawati

[POPULER NASIONAL] PKS Sebut Surya Paloh Main Cantik di Politik | Ganjar-Mahfud Dapat Tugas Baru dari Megawati

Nasional
Tanggal 29 April 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 29 April 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Kejagung: Kadis ESDM Babel Terbitkan RKAB yang Legalkan Penambangan Timah Ilegal

Kejagung: Kadis ESDM Babel Terbitkan RKAB yang Legalkan Penambangan Timah Ilegal

Nasional
Kejagung Tetapkan Kadis ESDM Babel dan 4 Orang Lainnya Tersangka Korupsi Timah

Kejagung Tetapkan Kadis ESDM Babel dan 4 Orang Lainnya Tersangka Korupsi Timah

Nasional
Masuk Bursa Gubernur DKI, Risma Mengaku Takut dan Tak Punya Uang

Masuk Bursa Gubernur DKI, Risma Mengaku Takut dan Tak Punya Uang

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com