Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Herry Darwanto
Pemerhati Sosial

Pemerhati masalah sosial. Bekerja sebagai pegawai negeri sipil sejak 1986 hingga 2016.

Kompor Listrik: Jika Wacana Menjadi Berita

Kompas.com - 22/09/2022, 06:01 WIB
Anda bisa menjadi kolumnis !
Kriteria (salah satu): akademisi, pekerja profesional atau praktisi di bidangnya, pengamat atau pemerhati isu-isu strategis, ahli/pakar di bidang tertentu, budayawan/seniman, aktivis organisasi nonpemerintah, tokoh masyarakat, pekerja di institusi pemerintah maupun swasta, mahasiswa S2 dan S3. Cara daftar baca di sini

Menurut pejabat Kementerian ESDM, risiko keselamatan pun rendah karena panas yang dihasilkan hanya mengalir kepada utensil.

Yang menjadi pertanyaan dari manakah anggaran untuk pengadaan kompor listrik gratis itu, karena Kementerian Keuangan tidak mengalokasikan anggaran secara khusus dalam RAPBN 2023 yang saat ini sedang dibahas dengan DPR.

Namun secara sepintas dapat diduga bahwa biaya penggantian kompor gas dengan kompor listrik akan dapat diperoleh dari berkurangnya subsidi untuk elpiji 3 kg, yang sebesar Rp 135 triliun tahun ini.

Seperti halnya BBM, gas elpiji sebagian masih diimpor, sehingga ketika harga gas dunia naik, maka subsidi pun meningkat.

Harga keekonomian elpiji 3 kg adalah Rp 19.698/kg, sedangkan harga jual eceran adalah Rp 4.250/kg, sehingga subsidi yang diberikan sebesar Rp 15.448/kg.

Masalahnya, subsidi sebesar ini tidak hanya diterima oleh masyarakat berpenghasilan rendah, namun juga oleh mereka yang mampu. Oleh sebab itu harga elpiji 3 kg perlu dinaikkan agar pengeluaran subsidi berkurang.

Namun agar tidak menambah beban bagi masyarakat berpenghasilan rendah, pemerintah membagikan kompor listrik secara gratis, lengkap dengan peralatan masaknya.

Dengan biaya memasak yang lebih murah maka masyarakat berpenghasilan rendah akan diuntungkan. Kerepotan yang timbul jika aliran listrik mati tentu akan diatasi oleh PLN.

Masyarakat yang mampu tentu saja bebas memilih: tetap menggunakan kompor gas dengan harga gas yang lebih tinggi, atau berganti dengan kompor listrik yang dapat dibeli secara bebas.

Maka upaya penggantian kompor gas dengan kompor listrik akan dapat mengurangi besar subsidi untuk elpiji 3 kg, di mana hasil penghematan anggarannya akan dapat digunakan untuk meningkatkan elektrifikasi dan program-program strategis lain.

Program 35.000 MW

Saat ini PLN mengalami kelebihan pasokan listrik yang cukup besar, karena permintaan yang rendah.

Pada 2016, pemerintah meresmikan program pengadaan listrik 35.000 MW untuk memenuhi kebutuhan listrik sesuai pertumbuhan ekonomi yang diyakini sebesar 7-8 persen per tahun.

Namun kenyataan berbicara lain, ekonomi hanya tumbuh sekitar 5 persen, dan menurun drastis akibat pandemi pada tahun 2020.

Kelebihan pasokan listrik terindikasi dari akan adanya tambahan pasokan daya listrik 6.000 megawatt untuk sistem Jawa-Bali, sedangkan tambahan permintaan listrik hanya sekitar 800 megawatt (Kompas.id, 22/3/2022).

PLN harus tetap membayar pembelian listrik kepada produsen listrik swasta (independent power producer/IPP) secara penuh berapapun yang terjual.

Halaman Berikutnya
Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Golkar: 'Presidential Club' Bisa Permudah Prabowo Jalankan Pemerintahan

Golkar: "Presidential Club" Bisa Permudah Prabowo Jalankan Pemerintahan

Nasional
Jokowi Diprediksi Gandeng Prabowo Buat Tebar Pengaruh di Pilkada 2024

Jokowi Diprediksi Gandeng Prabowo Buat Tebar Pengaruh di Pilkada 2024

Nasional
Kans Parpol Pro Prabowo-Gibran Dengarkan Jokowi Tergantung Relasi

Kans Parpol Pro Prabowo-Gibran Dengarkan Jokowi Tergantung Relasi

Nasional
Demokrat Yakin Jokowi-Megawati Bisa Bersatu di 'Presidential Club'

Demokrat Yakin Jokowi-Megawati Bisa Bersatu di "Presidential Club"

Nasional
Sebut SBY Setuju Prabowo Bentuk 'Presidential Club', Demokrat: Seperti yang AS Lakukan

Sebut SBY Setuju Prabowo Bentuk "Presidential Club", Demokrat: Seperti yang AS Lakukan

Nasional
Jokowi Diperkirakan Bakal Gunakan Pengaruhnya di Pilkada Serentak 2024

Jokowi Diperkirakan Bakal Gunakan Pengaruhnya di Pilkada Serentak 2024

Nasional
Soal Kemungkinan Gabung Koalisi Prabowo, Cak Imin: Kita Lihat pada 20 Oktober

Soal Kemungkinan Gabung Koalisi Prabowo, Cak Imin: Kita Lihat pada 20 Oktober

Nasional
Kementerian PPPA Akan Dampingi Anak Korban Mutilasi di Ciamis

Kementerian PPPA Akan Dampingi Anak Korban Mutilasi di Ciamis

Nasional
'Orang Toxic Jangan Masuk Pemerintahan, Bahaya'

"Orang Toxic Jangan Masuk Pemerintahan, Bahaya"

Nasional
Prabowo Perlu Waktu untuk Bertemu, PKS Ingatkan Silaturahmi Politik Penting bagi Demokrasi

Prabowo Perlu Waktu untuk Bertemu, PKS Ingatkan Silaturahmi Politik Penting bagi Demokrasi

Nasional
Soal Tak Bawa Orang “Toxic” ke Pemerintahan, Cak Imin: Bukan Cuma Harapan Pak Luhut

Soal Tak Bawa Orang “Toxic” ke Pemerintahan, Cak Imin: Bukan Cuma Harapan Pak Luhut

Nasional
Halal Bihalal Akabri 1971-1975, Prabowo Kenang Digembleng Senior

Halal Bihalal Akabri 1971-1975, Prabowo Kenang Digembleng Senior

Nasional
Anggap “Presidential Club” Positif, Cak Imin:  Waktunya Lupakan Perbedaan dan Konflik

Anggap “Presidential Club” Positif, Cak Imin: Waktunya Lupakan Perbedaan dan Konflik

Nasional
Anggap Positif “Presidential Club” yang Ingin Dibentuk Prabowo, Cak Imin: Pemerintah Bisa Lebih Produktif

Anggap Positif “Presidential Club” yang Ingin Dibentuk Prabowo, Cak Imin: Pemerintah Bisa Lebih Produktif

Nasional
Jokowi Gowes Sepeda Kayu di CFD Jakarta, Warga Kaget dan Minta 'Selfie'

Jokowi Gowes Sepeda Kayu di CFD Jakarta, Warga Kaget dan Minta "Selfie"

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com