"Saya pastikan bahwa itu memang terjadi, sudah dapat laporannya dari BSSN (Badan Siber Sandi Nasional), kemudian dari analis deputi kerja saya," imbuh dia.
Untuk itu, kata dia, pemerintah saat ini sedang menelusuri penyebab data-data umum itu bisa diambil oleh Bjorka.
"Nah, sebab(nya) itu masih akan didalami," papar Mahfud.
Senada dengan Mahfud, Menteri Komunikasi dan Informatika (Menkominfo) Johnny G Plate menyebutkan, data-data yang diretas oleh peretas atau hacker yang menggunakan Bjorka adalah data-data yang bersifat umum.
Baca juga: Menanti Pejabat yang Cekatan Supaya Kebocoran Data Tak Terulang
Menurutnya, data yang sudah tersebar itu pun merupakan informasi lama.
"Bukan data-data spesifik, dan bukan data-data yang ter-update, sebagian data-data yang lama," kata Plate di Kompleks Istana Kepresidenan pada Senin.
Meski demikian, pemerintah melakukan pertemuan khusus untuk membahas persoalan kebocoran data yang terus berulang ini.
Pada Senin, Presiden Joko Widodo menggelar rapat yang dihadiri Wakil Presiden Ma'ruf Amin, Menko Polhukam Mahfud MD, Menkominfo Johnny G Plate dan Kepala Badan Siber dan Sandi Nasional (BSSN) Hinsa Siburian di Istana Negara.
Dalam rapat tersebut, pemerintah memutuskan membentuk tim khusus untuk merespons serangan siber oleh hacker Bjorka.
“Perlu ada emergency response team terkait untuk menjaga data, tata kelola data, yang baik di Indonesia dan untuk menjaga kepercayaan publik,” ujar Menkominfo Johnny G Plate kepada wartawan.
Baca juga: Sepak Terjang Bjorka Bocorkan Data yang Buat Mahfud MD Buka Suara
Dia menuturkan, tim khusus itu terdiri dari BSSN Badan Intelijen Negara (BIN), Kemenkominfo dam Polri.
Akan tetapi, Johnny tidak menjelaskan secara rinci kapan tim akan bekerja.
Dia juga tidak menjawab saat wartawan menanyakan lebih lanjut soal tugas dan fungsi tim tersebut.
Sementara itu, Kepala BSSN Letjen TNI (Purn) Hinsa Siburian meminta masyarakat untuk tetap tenang.
Dia mengatakan, meski ada kebocoran data yang berulang, tidak ada sistem penyelenggaea elektronik yang diserang oleh Bjorka.
"Makanya masyarakat itu kita harapkan tenang saja. Tidak ada satu sistem elektronik yang diserang sementara ini. Sistem elektronik ya," ujar Hinsa di Kompleks Istana Kepresidenan, Senin.
"Kalau data-data (pribadi) seperti yang disampaikan (Menkominfo)," katanya melanjutkan.