Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kemenag Buka Program Beasiswa untuk S1 sampai S3, Begini Detailnya...

Kompas.com - 07/09/2022, 21:38 WIB
Fika Nurul Ulya,
Icha Rastika

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Kementerian Agama (Kemenag) bekerja sama dengan Lembaga Pengelola Dana Pendidikan (LPDP) membuka program gelar Beasiswa Indonesia Bangkit (BIB).

Pendaftaran dibuka mulai 10 September hingga 14 September 2022.

Sekretaris Jenderal Kemenag Nizar mengatakan, program ini bertujuan mempercepat peningkatan kualitas sumber daya manusia (SDM) di lingkungan Kementerian Agama untuk para dosen, guru pendidik, tenaga Kependidikan, mahasiswa, siswa, santri, dan para pemangku kepentingan lainnya.

“Program diharapkan dapat membantu Indonesia dalam mewujudkan Tujuan Pembangunan Berkelanjutan atau Sustainable Development Goals (SDGs) di era revolusi industri 4.0,” kata Nizar dalam siaran pers, Rabu (7/9/2022).

Baca juga: Kemenag Buka Beasiswa S1-S3 bagi Santri, Siswa, Guru hingga Dosen, Cek di Sini

Dibuka untuk S1-S3

Nizar menyampaikan, program gelar atau degree program ini dibuka untuk jenjang studi sarjana (S1) dan pascasarjana (S2 dan S3), baik di dalam maupun luar negeri.

Program ini diperuntukkan bagi dosen, guru, siswa, pegawai, dan pemangku kepentingan di lingkungan Kementerian Agama yang memenuhi persyaratan.

Namun, beasiswa luar negeri hanya dikhususkan bagi jenjang S3.

“Beasiswa luar negeri hanya dikhususkan program S3 bagi dosen perguruan tinggi keagamaan (PTK)/Ma’had Aly, dosen pendidikan agama Islam (PAI) pada perguruan tinggi Umum, pendidik madrasah, guru PAI pada sekolah, dan pegawai Kementerian Agama,” ucap Nizar.

Sementara itu, Direktur Jenderal Pendidikan Islam M Ali Ramdhani mengungkapkan, beasiswa S1 diberikan dalam bentuk beasiswa penuh untuk empat kategori.

Pertama, beasiswa S1 reguler dalam negeri untuk lulusan madrasah aliyah/madrasah aliyah kejuruan/pendidikan diniyah formal/pendidikan mu’adalah/pendidikan kesetaraan pada pesantren salafiyah/SMA/SMK pada pondok pesantren untuk melanjutkan studi pada jenjang S1 pada perguruan tinggi di dalam negeri.

Baca juga: Terima Beasiswa Afirmasi Pendidikan Menengah, 90 Anak PMI di Malaysia Lanjutkan Sekolah di Indonesia

Kedua, beasiswa S1 prestasi dalam negeri untuk lulusan madrasah aliyah/madrasah aliyah kejuruan/pendidikan diniyah formal/pendidikan mu’adalah/pendidikan kesetaraan pada pesantren salafiyah/SMA/SMK pada pondok pesantren yang mempunyai prestasi akademik atau non-akademik yang monumental dan diakui untuk melanjutkan studi pada jenjang S1 pada perguruan tinggi di dalam negeri.

Ketiga, beasiswa S1 tahfidz dalam negeri untuk lulusan madrasah aliyah/madrasah aliyah kejuruan/pendidikan diniyah formal/pendidikan mu’adalah/pendidikan kesetaraan pada pesantren salafiyah/SMA/SMK pada pondok pesantren yang memiliki hafalan Al Qur’an dengan kriteria tertentu sehingga layak untuk melanjutkan studi pada jenjang S1 pada perguruan tinggi di dalam negeri.

Keempat, beasiswa S1 PJJ PAI IAIN Syekh Nurjati Cirebon untuk guru lulusan madrasah aliyah/madrasah aliyah kejuruan/pendidikan diniyah formal/pendidikan mu'adalah yang ingin melanjutkan pendidikan ke program studi PAI IAIN Syekh Nurjati Cirebon yang diselenggarakan secara daring atau Pembelajaran Jarak Jauh (PJJ).

Baca juga: Kemenag Ancam Cabut Izin Operasional Ponpes yang Lakukan Kekerasan Sistematis

Pengaturan detail beasiswa ini dibuat dalam pedoman terpisah.

Untuk program gelar S2, lanjut pria yang akrab disapa Kang Dhani ini, ada dua jenis.

Pertama, beasiswa S2 reguler dalam negeri untuk lulusan program D4 atau S1 yang memenuhi persyaratan yang ditetapkan untuk melanjutkan studi jenjang S2 di perguruan tinggi dalam negeri.

“Kedua, bantuan penyelesaian pendidikan (BPP) S2 dalam negeri untuk mahasiswa yang sedang menempuh (ongoing) studi pada jenjang magister (S2) di dalam negeri yang bertujuan untuk membantu percepatan penyelesaian studinya,” kata dia.

Sementara itu, untuk program gelar S3, ada tiga jenis. Pertama, beasiswa S3 dalam negeri, berupa beasiswa penuh untuk lulusan program S2.

Kedua, beasiswa S3 reguler luar negeri, berupa beasiswa penuh untuk melanjutkan studi pada jenjang S3 di luar negeri.

“Dan ketiga, bantuan penyelesaian pendidikan (BPP) S3 dalam negeri untuk mahasiswa on going pada jenjang doktoral yang bertujuan untuk membantu percepatan penyelesaian pendidikan doktor di perguruan tinggi dalam negeri,” ucap dia.

Cara mendaftar

Pendaftaran beasiswa ini diawali dengan mendaftarkan akun peserta secara daring melalui laman https://beasiswa.kemenag.go.id.

Kemudian, peserta diminta melengkapi profilnya yang memuat data identitas diri, data keluarga, data pendidikan, data prestasi akademik dan/atau non-akademik, data kemampuan bahasa, dan data organisasi.

Selanjutnya, peserta mendaftar pada beasiswa yang ingin diikuti dan melengkapi semua dokumen persyaratan sesuai dengan jenis beasiswa pada laman https://beasiswa.kemenag.go.id.

Ada tiga tahapan seleksi yang harus diikuti calon penerima beasiswa, yaitu seleksi administrasi, seleksi akademik, dan seleksi wawancara.

Baca juga: Beasiswa Riset Baznas Diploma-S3, Bisa Dapat Bantuan Total Rp 10 Juta

Seleksi administrasi akan dilakukan pada 17-19 September 2022, dan hasilnya akan diumumkan pada 20 September 2022.

Untuk seleksi akademik, dilakukan dalam bentuk seleksi bakat skolastik dan akan digelar pada 22 September 2022. Hasil seleksi akademik (seleksi bakat skolastik) diumumkan pada 26 September 2022.

Lalu, peserta yang lulus seleksi akademik akan mengikuti tahap wawancara pada 28-29 September 2022. Pengumuman hasil seleksi selanjutnya adalah tanggal 30 September 2022.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

[POPULER NASIONAL] Prabowo Minta yang Tak Mau Kerja Sama Jangan Ganggu | Yusril Sebut Ide Tambah Kementerian Bukan Bagi-bagi Kekuasaan

[POPULER NASIONAL] Prabowo Minta yang Tak Mau Kerja Sama Jangan Ganggu | Yusril Sebut Ide Tambah Kementerian Bukan Bagi-bagi Kekuasaan

Nasional
Tanggal 13 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 13 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Kesiapan Infrastruktur Haji di Arafah, Muzdalifah, dan Mina Sudah 75 Persen

Kesiapan Infrastruktur Haji di Arafah, Muzdalifah, dan Mina Sudah 75 Persen

Nasional
Cek Pelabuhan Ketapang, Kabaharkam Pastikan Kesiapan Pengamanan World Water Forum 2024

Cek Pelabuhan Ketapang, Kabaharkam Pastikan Kesiapan Pengamanan World Water Forum 2024

Nasional
Prabowo Sebut Soekarno Milik Bangsa Indonesia, Ini Respons PDI-P

Prabowo Sebut Soekarno Milik Bangsa Indonesia, Ini Respons PDI-P

Nasional
Ganjar Serahkan ke PDI-P soal Nama yang Bakal Maju Pilkada Jateng

Ganjar Serahkan ke PDI-P soal Nama yang Bakal Maju Pilkada Jateng

Nasional
Prabowo Minta Pemerintahannya Tak Diganggu, Ini Kata Ganjar

Prabowo Minta Pemerintahannya Tak Diganggu, Ini Kata Ganjar

Nasional
Bertemu Calon-calon Kepala Daerah, Zulhas Minta Mereka Tiru Semangat Jokowi dan Prabowo

Bertemu Calon-calon Kepala Daerah, Zulhas Minta Mereka Tiru Semangat Jokowi dan Prabowo

Nasional
7 Jenis Obat-obatan yang Disarankan Dibawa Jamaah Haji Asal Indonesia

7 Jenis Obat-obatan yang Disarankan Dibawa Jamaah Haji Asal Indonesia

Nasional
Visa Terbit, 213.079 Jemaah Haji Indonesia Siap Berangkat 12 Mei

Visa Terbit, 213.079 Jemaah Haji Indonesia Siap Berangkat 12 Mei

Nasional
Soal Usulan Yandri Susanto Jadi Menteri, Ketum PAN: Itu Hak Prerogatif Presiden

Soal Usulan Yandri Susanto Jadi Menteri, Ketum PAN: Itu Hak Prerogatif Presiden

Nasional
Di Australia, TNI AU Bahas Latihan Bersama Angkatan Udara Jepang

Di Australia, TNI AU Bahas Latihan Bersama Angkatan Udara Jepang

Nasional
BPK Buka Suara usai Auditornya Disebut Peras Kementan Rp 12 Miliar

BPK Buka Suara usai Auditornya Disebut Peras Kementan Rp 12 Miliar

Nasional
Chappy Hakim: Semua Garis Batas NKRI Punya Potensi Ancaman, Paling Kritis di Selat Malaka

Chappy Hakim: Semua Garis Batas NKRI Punya Potensi Ancaman, Paling Kritis di Selat Malaka

Nasional
Prabowo Diminta Cari Solusi Problem Rakyat, Bukan Tambah Kementerian

Prabowo Diminta Cari Solusi Problem Rakyat, Bukan Tambah Kementerian

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com