Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Ferdian Andi
Peneliti dan Dosen

Peneliti Pusat Kajian Kebijakan Publik dan Hukum (Puskapkum) | Pengajar di Fakultas Syariah dan Hukum UIN Jakarta

Menjaga Akuntabilitas Derma Warga

Kompas.com - 06/09/2022, 07:30 WIB
Anda bisa menjadi kolumnis !
Kriteria (salah satu): akademisi, pekerja profesional atau praktisi di bidangnya, pengamat atau pemerhati isu-isu strategis, ahli/pakar di bidang tertentu, budayawan/seniman, aktivis organisasi nonpemerintah, tokoh masyarakat, pekerja di institusi pemerintah maupun swasta, mahasiswa S2 dan S3. Cara daftar baca di sini

Keterlibatan warga negara secara aktif dalam merespons persoalan kemasyarakatan semakin mengukuhkan karakteristik masyarakat Indonesia yang guyub dan peduli.

Di sisi lain, keterlibatan warga negara dalam urusan filantropi akan meringakan tugas negara menjalankan fungsinya dalam mewujudkan kesejahteraan masyarakat sebagaimana amanat konstitusi.

Di sisi yang lain persoalan birokratisasi filantropi pemerintah dalam merespons peristiwa di lapangan kerapnya menjadikan aksi pemerintah tampak tidak gesit dalam merespons kegawatdaruratan di lapangan.

Situasi ini berbeda dengan aksi cepat warga negara atau lembaga partikelir yang relatif lentur dalam merespons persoalan di lapangan.

Hal ini mengonfirmasi pandangan Nina Eliashop dalam The Politics of Volunteering (2013) yang menyebutkan karakteristik relawan yang langsung masuk pada pokok persoalan dan memecahkan masalahnya. Situasi itu berbeda dengan aktivis politik yang mempertanyakan akar suatu masalah.

Dua hal yang tampak paradoksal ini semestinya tidak perlu terjadi di waktu-waktu mendatang. Konsepsi kolaborasi antara negara dan warga negara dalam merespons persoalan di tengah masyarakat jauh akan lebih memudahkan penanganan di lapangan.

Karena itu, ketersediaan aturan main dari hulu hingga hilir termasuk di dalamnya mengolaborasikan negara dan warga negara mutlak dilakukan agar filantropi di Indonesia menjadi kekuatan bagi bangsa Indonesia untuk menyelesaikan persoalan yang terjadi di tengah-tengah masyarakat.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com