Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Prabowo dan Budi Arie Bertemu 4 Mata, Apa yang Dibahas?

Kompas.com - 02/09/2022, 15:34 WIB
Achmad Nasrudin Yahya,
Dani Prabowo

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Menteri Pertahanan (Menhan) Prabowo Subianto bertemu dengan Wakil Menteri Desa Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi (PDTT) Budi Arie Setiadi secara empat mata di Kantor Kementerian Pertahanan, Jakarta, Kamis (1/9/2022).

Budi mengungkapkan, pertemuan tersebut tidak membicarakan mengenai hiruk-pikuk politik, melainkan membahas terkait masalah kebangsaan.

“Pertemuan itu tidak bicara masalah politik, tapi masalah kebangsaan,” kata Budi Arie ketika dikonfirmasi melalui pesan singkat, Jumat (2/8/2022).

Baca juga: Muzani Tegaskan Hanya Ada Satu Capres dari Gerindra: Prabowo!

Selain itu, Budi Arie menuturkan, topik lain dalam pertemuan tersebut yakni membahas isu-isu stategis nasional seperti ketahanan pangan dan kemiskinan ekstrem.

Keduanya juga membahas mengenai situasi ketidakpastian global yang menyeret harga energi dan pangan.

Dari permasalahan global tersebut, Budi Arie dan Prabowo bersepakat bahwa negara harus memenuhi kebutuhan pokok masyarakat.

“Negara harus memastikan kebutuhan pokok rakyat tersedia dan terjangkau oleh rakyat,” imbuh Budi Arie.

Baca juga: Sekjen Gerindra Minta Kader yang Tak Sepakat Prabowo Capres Mundur

Dalam foto yang diterima Kompas.com, Budi Arie dalam pertemuan tersebut nampak mengenakan baju batik berlengan panjang.

Sedangkan, Prabowo mengenakan baju khasnya yang berwarna krem.

Diketahui, Budi Arie merupakan Ketua Umum Relawan Pro Jokowi (Projo), relawan pendukung Jokowi.

Dalam Musyawarah Rakyat (Musra) I di Bandung, Jawa Barat, yang digelar pada Minggu (28/8/2022), nama Prabowo berada di urutan keempat sebagai calon presiden yang paling diharapkan oleh rakyat berdasarkan hasil Musra tersebut.

Baca juga: Hasil Musra Catat Dukungan ke Prabowo dan Sandiaga Beda Tipis, Panitia: Itu Suara Rakyat Jabar, Bukan Suara Relawan

Musra merupakan forum yang digelar relawan Jokowi untuk menghimpun keinginan elemen masyarakat terkait calon presiden dan calon wakil presiden (capres-cawapres) pada Pemilu Presiden 2024.

Sementara, posisi pertama ditempati Presiden Joko Widodo, kedua Sandiaga Uno, ketiga Ganjar Pranowo, keempat Prabowo, dan kelima Anies Baswedan.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Sebut Caleg Terpilih Tak Wajib Mundur jika Maju Pilkada, Ketua KPU Dinilai Ingkari Aturan Sendiri

Sebut Caleg Terpilih Tak Wajib Mundur jika Maju Pilkada, Ketua KPU Dinilai Ingkari Aturan Sendiri

Nasional
Minta La Nyalla Kembali Pimpin DPD RI, Fahira Idris: Penguatan DPD RI Idealnya Dipimpin Sosok Pendobrak

Minta La Nyalla Kembali Pimpin DPD RI, Fahira Idris: Penguatan DPD RI Idealnya Dipimpin Sosok Pendobrak

Nasional
Sejumlah Bantuan Jokowi ke Prabowo Siapkan Pemerintahan ke Depan...

Sejumlah Bantuan Jokowi ke Prabowo Siapkan Pemerintahan ke Depan...

Nasional
Amankan World Water Forum 2024 di Bali, Korlantas Kirim 1.532 Polantas Gabungan

Amankan World Water Forum 2024 di Bali, Korlantas Kirim 1.532 Polantas Gabungan

Nasional
Sudirman Said Angkat Bicara soal Isu Mau Maju Cagub Independen di Pilgub Jakarta

Sudirman Said Angkat Bicara soal Isu Mau Maju Cagub Independen di Pilgub Jakarta

Nasional
Soal Revisi UU Kementerian Negara, Yusril Sebut Prabowo Bisa Keluarkan Perppu Usai Dilantik Jadi Presiden

Soal Revisi UU Kementerian Negara, Yusril Sebut Prabowo Bisa Keluarkan Perppu Usai Dilantik Jadi Presiden

Nasional
“Oposisi” Masyarakat Sipil

“Oposisi” Masyarakat Sipil

Nasional
Soal Pernyataan Prabowo, Pengamat: Ada Potensi 1-2 Partai Setia pada Jalur Oposisi

Soal Pernyataan Prabowo, Pengamat: Ada Potensi 1-2 Partai Setia pada Jalur Oposisi

Nasional
Pakar Nilai Ide KPU soal Caleg Terpilih Dilantik Usai Kalah Pilkada Inkonstitusional

Pakar Nilai Ide KPU soal Caleg Terpilih Dilantik Usai Kalah Pilkada Inkonstitusional

Nasional
Pakar Pertanyakan KPU, Mengapa Sebut Caleg Terpilih Tak Harus Mundur jika Maju Pilkada

Pakar Pertanyakan KPU, Mengapa Sebut Caleg Terpilih Tak Harus Mundur jika Maju Pilkada

Nasional
Prabowo Sebut Jangan Ganggu jika Ogah Kerja Sama, Gerindra: Upaya Rangkul Partai Lain Terus Dilakukan

Prabowo Sebut Jangan Ganggu jika Ogah Kerja Sama, Gerindra: Upaya Rangkul Partai Lain Terus Dilakukan

Nasional
Prabowo Minta Pemerintahannya Tak Diganggu, Gerindra Pastikan Tetap Terbuka untuk Kritik

Prabowo Minta Pemerintahannya Tak Diganggu, Gerindra Pastikan Tetap Terbuka untuk Kritik

Nasional
Kabinet Prabowo: Antara Pemerintahan Kuat dan Efektif

Kabinet Prabowo: Antara Pemerintahan Kuat dan Efektif

Nasional
Gerindra Jelaskan Maksud Prabowo Sebut Jangan Ganggu jika Tak Mau Kerja Sama

Gerindra Jelaskan Maksud Prabowo Sebut Jangan Ganggu jika Tak Mau Kerja Sama

Nasional
[POPULER NASIONAL] Prabowo Minta yang Tak Mau Kerja Sama Jangan Ganggu | Yusril Sebut Ide Tambah Kementerian Bukan Bagi-bagi Kekuasaan

[POPULER NASIONAL] Prabowo Minta yang Tak Mau Kerja Sama Jangan Ganggu | Yusril Sebut Ide Tambah Kementerian Bukan Bagi-bagi Kekuasaan

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com