Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Keinginan Sandiaga Jadi Capres yang Dinilai Sulit Tercapai

Kompas.com - 02/09/2022, 07:10 WIB
Tatang Guritno,
Bagus Santosa

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Sandiaga Uno menyampaikan ambisinya turut dalam perebutan singgasana yang ditinggalkan Joko Widodo pada 2024 nanti.

Hal itu disampaikannya usai bertemu dengan sejumlah politisi Partai Persatuan Pembangunan (PPP), di Bantul, Yogyakarta, Selasa (30/8/2022).

“Siap," kata Sandi ketika ditanya awak media soal kesiapan mengikuti Pemilihan Presiden (Pilpres) 2024 jika mendapatkan dukungan.

Baca juga: Ketemu Politisi PPP DI Yogyakarta, Sandiaga Mengaku Siap Maju Pilpres

Akan tetapi, Sandi mengaku belum menentukan langkah akan tetap bersama Partai Gerindra atau tidak jika keinginan itu terealisasi.

Wakil Ketua Dewan Pembina Partai Gerindra itu mengaku masih menunggu perkembangan dinamika politik Tanah Air.

“Ya tentunya politik dinamis, sangat dinamis, dan kita fokus urusan ekonomi. Dan di politik itu saya belajar jangan terlalu berandai-andai. Enggak boleh terlalu baperan, semuanya dijalankan penuh keikhlasan,” jelasnya.

Konsekuensi politik

Ketua Harian DPP Partai Gerindra Sufmi Dasco Ahmad turut mengomentari pernyataan Sandi ini.

Baca juga: Sandiaga Ingin Jadi Capres 2024, Gerindra: Kami Tak Bisa Larang, tetapi Ada Etika

Dia menuturkan, setiap orang berhak memiliki keinginan untuk menjadi calon presiden (capres).

Ia mengatakan, tak bisa melarang Sandi jika memiliki keinginan tersebut, tapi ada konsekuensi yang harus ditanggung.

“Ya kami kan enggak bisa melarang kalau hak politik seseorang mau maju. Tapi kan kemudian nanti, ada aturan dan etika-etika yang bersih gitu,” ujar Dasco ditemui di Kompleks Parlemen Senayan, Kamis (1/9/2022).

Akan tetapi, ia menegaskan semua kader Partai Gerindra sudah memiliki kesepakatan untuk mengusung Prabowo sebagai capres.

Baca juga: Sandiaga Ingin Jadi Capres 2024, Dasco: Boleh, tapi di Gerindra Sudah Final Prabowo

Senada, Sekretaris Jenderal Partai Gerindra Ahmad Muzani menekankan agar kader yang tak sepakat dengan tujuan partai lebih baik angkat kaki.

Sebab, tak ada sosok selain Prabowo yang dinilai layak untuk bersaing dalam Pilpres 2024.

“Jika ada kader Gerindra yang tidak ingin ikut rombongan kereta. Saya minta untuk turun sebelum kereta ini jalan,” sebut Muzani dalam keterangannya.

Sulit tercapai

Direktur Lembaga Kajian Politik Nusakom Pratama, Ari Junaedi menilai, kans Sandi untuk menjadi capres sulit tercapai.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Tanggal 8 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 8 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
 PAN Nilai 'Presidential Club' Sulit Dihadiri Semua Mantan Presiden: Perlu Usaha

PAN Nilai "Presidential Club" Sulit Dihadiri Semua Mantan Presiden: Perlu Usaha

Nasional
Gibran Ingin Konsultasi ke Megawati untuk Susun Kabinet, Politikus PDI-P: Itu Hak Prerogatif Pak Prabowo

Gibran Ingin Konsultasi ke Megawati untuk Susun Kabinet, Politikus PDI-P: Itu Hak Prerogatif Pak Prabowo

Nasional
LPAI Harap Pemerintah Langsung Blokir 'Game Online' Bermuatan Kekerasan

LPAI Harap Pemerintah Langsung Blokir "Game Online" Bermuatan Kekerasan

Nasional
MBKM Bantu Satuan Pendidikan Kementerian KP Hasilkan Teknologi Terapan Perikanan

MBKM Bantu Satuan Pendidikan Kementerian KP Hasilkan Teknologi Terapan Perikanan

Nasional
PAN Siapkan Eko Patrio Jadi Menteri di Kabinet Prabowo-Gibran

PAN Siapkan Eko Patrio Jadi Menteri di Kabinet Prabowo-Gibran

Nasional
Usai Dihujat Karena Foto Starbucks, Zita Anjani Kampanye Dukung Palestina di CFD

Usai Dihujat Karena Foto Starbucks, Zita Anjani Kampanye Dukung Palestina di CFD

Nasional
Kemenag: Jangan Tertipu Tawaran Berangkat dengan Visa Non Haji

Kemenag: Jangan Tertipu Tawaran Berangkat dengan Visa Non Haji

Nasional
'Presidential Club' Dinilai Bakal Tumpang Tindih dengan Wantimpres dan KSP

"Presidential Club" Dinilai Bakal Tumpang Tindih dengan Wantimpres dan KSP

Nasional
Soal Presidential Club, Pengamat: Jokowi Masuk Daftar Tokoh yang Mungkin Tidak Akan Disapa Megawati

Soal Presidential Club, Pengamat: Jokowi Masuk Daftar Tokoh yang Mungkin Tidak Akan Disapa Megawati

Nasional
Gaya Politik Baru: 'Presidential Club'

Gaya Politik Baru: "Presidential Club"

Nasional
Kemenag Rilis Jadwal Keberangkatan Jemaah Haji, 22 Kloter Terbang 12 Mei 2024

Kemenag Rilis Jadwal Keberangkatan Jemaah Haji, 22 Kloter Terbang 12 Mei 2024

Nasional
Luhut Minta Orang 'Toxic' Tak Masuk Pemerintahan, Zulhas: Prabowo Infonya Lengkap

Luhut Minta Orang "Toxic" Tak Masuk Pemerintahan, Zulhas: Prabowo Infonya Lengkap

Nasional
PDI-P Yakin Komunikasi Prabowo dan Mega Lancar Tanpa Lewat 'Presidential Club'

PDI-P Yakin Komunikasi Prabowo dan Mega Lancar Tanpa Lewat "Presidential Club"

Nasional
Zulhas: Semua Mantan Presiden Harus Bersatu, Apalah Artinya Sakit Hati?

Zulhas: Semua Mantan Presiden Harus Bersatu, Apalah Artinya Sakit Hati?

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com