Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Komnas HAM: Dua Kali Diperiksa, Putri Candrawathi Tetap Mengaku Dilecehkan Brigadir J

Kompas.com - 31/08/2022, 16:44 WIB
Singgih Wiryono,
Icha Rastika

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Istri Irjen Ferdy Sambo, Putri Candrawathi tetap mengaku telah dilecehkan dan mengalami kekerasan seksual yang dilakukan oleh ajudannya, Brigadir J atau Nofriansyah Yoshua Hutabarat.

Pengakuan tersebut didapatkan Komisi Nasional Hak Asasi Manusia (Komnas HAM) setelah meminta keterangan Putri dua kali terkait kasus pembunuhan Brigadir J.

"Bu Putri menyampaikan memang ada kejadian yang kemudian memang merendahkan harkat dan martabat," ujar Beka saat ditemui di Kantor Komnas HAM, Rabu (31/8/2022).

Baca juga: Jalani Pemeriksaan Kedua, Akankah Putri Candrawathi Ditahan?

Namun, Komnas HAM tak sepenuhnya menyimpulkan bahwa benar terjadi pelecehan seksual terhadap Putri.

Beka mengatakan, pembuktian terkait keterangan Putri diserahkan kepada mekanisme pengadilan.

"Nantinya ini (pelecehan seksual) akan dibuktikan, saya kira penting untuk dibuktikan (di) pengadilan bagaimana peristiwa tersebut, apakah menjadi motif atau latar belakang, kita lihat pembuktian di pengadilan," kata dia.

Dalam gelar rekonstruksi kasus pembunuhan Brigadir J Selasa (30/8/2022), Putri sempat memerankan adegan sedang tertidur di kamarnya, di rumah Magelang, Jawa Tengah.

Terlihat juga Brigadir J yang duduk di sisi tempat tidur Putri yang diduga melakukan pelecehan seksual saat itu.

Baca juga: Putri Candrawathi Diperiksa Lagi, Pakar: Jika Tak Ditahan, Seolah Diistimewakan

Adapun polisi menetapkan Putri sebagai tersangka dalam kasus pembunuhan Brigadir J sejak 19 Agustus 2022.

Peran Putri disebut hadir dalam peristiwa penembakan yang membuat nyawa Brigadir J melayang pada 8 Juli 2022.

Selain Putri, kasus pembunuhan tersebut juga menyeret empat tersangka lain yaitu Bripka Ricky Rizal, Bharada Richard Eliezer, Kuat Maruf, dan Irjen Ferdy Sambo yang diduga sebagai dalang pembunuhan.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

PAN Ungkap Alasan Belum Rekomendasikan Duet Khofifah dan Emil Dardak di Pilkada Jatim

PAN Ungkap Alasan Belum Rekomendasikan Duet Khofifah dan Emil Dardak di Pilkada Jatim

Nasional
Prabowo Hendak Tambah Kementerian, Ganjar: Kalau Buat Aturan Sendiri Itu Langgar UU

Prabowo Hendak Tambah Kementerian, Ganjar: Kalau Buat Aturan Sendiri Itu Langgar UU

Nasional
Tingkatkan Pengamanan Objek Vital Nasional, Pertamina Sepakati Kerja Sama dengan Polri

Tingkatkan Pengamanan Objek Vital Nasional, Pertamina Sepakati Kerja Sama dengan Polri

Nasional
Usul Prabowo Tambah Kementerian Diharap Tak Jadi Ajang 'Sapi Perah'

Usul Prabowo Tambah Kementerian Diharap Tak Jadi Ajang "Sapi Perah"

Nasional
Ganjar Deklarasi Jadi Oposisi, Budiman Sudjatmiko: Kalau Individu Bukan Oposisi, tapi Kritikus

Ganjar Deklarasi Jadi Oposisi, Budiman Sudjatmiko: Kalau Individu Bukan Oposisi, tapi Kritikus

Nasional
Telat Sidang, Hakim MK Kelakar Habis 'Maksiat': Makan, Istirahat, Sholat

Telat Sidang, Hakim MK Kelakar Habis "Maksiat": Makan, Istirahat, Sholat

Nasional
Ditanya Kans Anies-Ahok Duet di Pilkada DKI, Ganjar: Daftar Dulu Saja

Ditanya Kans Anies-Ahok Duet di Pilkada DKI, Ganjar: Daftar Dulu Saja

Nasional
Ke Ribuan Perwira Siswa, Sekjen Kemenhan Bahas Rekonsiliasi dan Tampilkan Foto Prabowo-Gibran

Ke Ribuan Perwira Siswa, Sekjen Kemenhan Bahas Rekonsiliasi dan Tampilkan Foto Prabowo-Gibran

Nasional
Resmikan Tambak BINS, Jokowi: Ini Langkah Tepat Jawab Permintaan Ikan Nila yang Tinggi

Resmikan Tambak BINS, Jokowi: Ini Langkah Tepat Jawab Permintaan Ikan Nila yang Tinggi

Nasional
Terus Berpolitik, Ganjar Akan Bantu Kader PDI-P yang Ingin Maju Pilkada

Terus Berpolitik, Ganjar Akan Bantu Kader PDI-P yang Ingin Maju Pilkada

Nasional
Kentalnya Aroma Politik di Balik Wacana Penambahan Kementerian Kabinet Prabowo-Gibran

Kentalnya Aroma Politik di Balik Wacana Penambahan Kementerian Kabinet Prabowo-Gibran

Nasional
Pejabat Kementan Patungan untuk Gaji Pembantu SYL di Makassar Rp 35 Juta

Pejabat Kementan Patungan untuk Gaji Pembantu SYL di Makassar Rp 35 Juta

Nasional
Panglima TNI Perintahkan Pengamanan Pilkada Harus Serius karena Ancaman dan Risiko Lebih Besar

Panglima TNI Perintahkan Pengamanan Pilkada Harus Serius karena Ancaman dan Risiko Lebih Besar

Nasional
Hari Pertama Penyerahan Dukungan, Mayoritas Provinsi Nihil Cagub Independen

Hari Pertama Penyerahan Dukungan, Mayoritas Provinsi Nihil Cagub Independen

Nasional
Hakim MK Sebut Sirekap Bikin Kacau Penghitungan Suara, Minta KPU Perbaiki

Hakim MK Sebut Sirekap Bikin Kacau Penghitungan Suara, Minta KPU Perbaiki

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com