Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Tanggal 1 September Hari Memperingati Apa?

Kompas.com - 31/08/2022, 00:00 WIB
Issha Harruma

Penulis

KOMPAS.com - Tanggal 1 September 2022 jatuh pada hari Kamis. Pada hari ini terdapat peringatan Hari Polisi Wanita (Polwan).

Selain itu, ada juga peringatan lain hari ini. Berikut beberapa hari penting yang jatuh pada 1 September 2022.

Baca juga: Hari Nasional dan Internasional Bulan September 2022

Hari Polwan

Hari Polisi Wanita atau Polwan diperingati setiap tanggal 1 September. Hari peringatan ini ditetapkan berdasarkan hari lahirnya Polwan, yaitu 1 September 1948.

Sejarah kelahiran Polwan berawal dari kota Bukittinggi, Sumatera Barat di masa perjuangan menghadapi kembalinya Belanda.

Saat itu, untuk menghindari serangan yang dilakukan Belanda, masyarakat Indonesia melakukan pengungsian di mana-mana. Untuk menghindari penyusup, masyarakat yang mengungsi harus menjalani penggeledahan terlebih dulu.

Namun, banyak perempuan yang tidak mau diperiksa oleh polisi pria.

Menyikapi hal ini, pemerintah meminta Sekolah Polisi Negara (SPN) di Bukittinggi untuk mencari perempuan yang dapat dijadikan sebagai polisi wanita.

Seleksi pun dilakukan. Enam remaja perempuan berdarah Minangkabau terpilih sebagai polisi wanita pertama.

Mereka adalah Mariana Saanin Mufti, Nelly Pauna Situmorang, Rosmalina Pramono, Dahniar Sukotjo, Djasmainar Husein, dan Rosnalia Taher.

Pada tanggal 1 September 1948, keenam perempuan ini resmi menjadi Polwan dan mulai mengikuti Pendidikan Inspektur Polisi di SPN Bukittinggi.

Tanggal ini kemudian ditetapkan sebagai Hari Polwan.

Baca juga: Tanggal Merah Bulan September 2022

Hari Penulisan Surat Sedunia

Hari Penulisan Surat Sedunia dirayakan pada 1 September. Hari ini diinisiasi oleh penulis, seniman dan fotografer Australia, Richard Simpkin, yang suka menulis surat dengan tulisan tangan.

Dibuatnya hari ini bertujuan untuk merayakan menulis surat sebagai suatu kegiatan yang menyenangkan. Selain itu, hari ini juga dibuat agar menulis surat tetap menjadi tren yang terus dilakukan meskipun zaman sudah semakin moderen.

Pada masa lampau, surat menjadi media yang digunakan untuk mengirim informasi, berita, atau sekadar bertukar salam. Ada juga yang menggunakan surat untuk bertukar pikiran dan merumuskan pemikiran kritis.

Inilah sebabnya beberapa surat yang dikumpulkan dari masa lalu berfungsi sebagai arsip interaksi pribadi dan diplomatik bagi para sejarawan.

Surat-surat tersebut bahkan digunakan untuk menentukan peristiwa bersejarah yang penting.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

ICW Sebut Alasan Nurul Ghufron Absen di Sidang Etik Dewas KPK Tak Bisa Diterima

ICW Sebut Alasan Nurul Ghufron Absen di Sidang Etik Dewas KPK Tak Bisa Diterima

Nasional
Nasdem Kaji Duet Anies-Sahroni di Pilkada Jakarta

Nasdem Kaji Duet Anies-Sahroni di Pilkada Jakarta

Nasional
PDI-P Tuding KPU Gelembungkan Perolehan Suara PAN di Dapil Kalsel II

PDI-P Tuding KPU Gelembungkan Perolehan Suara PAN di Dapil Kalsel II

Nasional
Demokrat Tak Ingin Ada 'Musuh dalam Selimut' di Periode Prabowo-Gibran

Demokrat Tak Ingin Ada "Musuh dalam Selimut" di Periode Prabowo-Gibran

Nasional
Maju di Pilkada Jakarta atau Jabar, Ridwan Kamil: 1-2 Bulan Lagi Kepastiannya

Maju di Pilkada Jakarta atau Jabar, Ridwan Kamil: 1-2 Bulan Lagi Kepastiannya

Nasional
Demokrat Harap Tak Semua Parpol Merapat ke Prabowo Supaya Ada Oposisi

Demokrat Harap Tak Semua Parpol Merapat ke Prabowo Supaya Ada Oposisi

Nasional
Bingung dengan Objek Gugatan PDI-P di PTUN, KPU Belum Tahu Mau Jawab Apa

Bingung dengan Objek Gugatan PDI-P di PTUN, KPU Belum Tahu Mau Jawab Apa

Nasional
Gugat Dewas ke PTUN hingga 'Judicial Review' ke MA, Wakil Ketua KPK: Bukan Perlawanan, tapi Bela Diri

Gugat Dewas ke PTUN hingga "Judicial Review" ke MA, Wakil Ketua KPK: Bukan Perlawanan, tapi Bela Diri

Nasional
Sengketa Pileg, PPP Klaim Suara Pindah ke Partai Lain di 35 Dapil

Sengketa Pileg, PPP Klaim Suara Pindah ke Partai Lain di 35 Dapil

Nasional
Pemerintah Akan Bangun Sekolah Aman Bencana di Tiga Lokasi

Pemerintah Akan Bangun Sekolah Aman Bencana di Tiga Lokasi

Nasional
KPK Pertimbangkan Anggota DPR yang Diduga Terima THR dari Kementan jadi Saksi Sidang SYL

KPK Pertimbangkan Anggota DPR yang Diduga Terima THR dari Kementan jadi Saksi Sidang SYL

Nasional
PDI-P Sebut Prabowo-Gibran Bisa Tak Dilantik, Pimpinan MPR Angkat Bicara

PDI-P Sebut Prabowo-Gibran Bisa Tak Dilantik, Pimpinan MPR Angkat Bicara

Nasional
Cak Imin Sebut Pemerintahan Jokowi Sentralistik, Kepala Daerah PKB Harus Inovatif

Cak Imin Sebut Pemerintahan Jokowi Sentralistik, Kepala Daerah PKB Harus Inovatif

Nasional
Pemerintah Akan Pastikan Status Tanah Warga Terdampak Erupsi Gunung Ruang serta Longsor Tana Toraja dan Sumbar

Pemerintah Akan Pastikan Status Tanah Warga Terdampak Erupsi Gunung Ruang serta Longsor Tana Toraja dan Sumbar

Nasional
Ahmed Zaki Daftarkan Diri ke PKB untuk Pilkada DKI, Fokus Tingkatkan Popularitas

Ahmed Zaki Daftarkan Diri ke PKB untuk Pilkada DKI, Fokus Tingkatkan Popularitas

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com