JAKARTA, KOMPAS.com - Wakil Presiden Ma'ruf Amin meminta para pengusaha untuk mengelola proyeksi perlambatan pertumbuhan global dengan bijak.
Menurut Ma'ruf, perlambatan tersebut dapat diatasi bila pengusaha bersikap inovatif, adaptif, dan transformatif mengelola peluang dan sumber daya yang dimiliki.
"Proyeksi perlambatan pertumbuhan global dan disrupsi rantai pasok menghadang di depan mata, yang harus bijak dikelola para pelaku usaha," kata Ma'ruf saat membuka Musyawarah Nasional I Jaringan Pengusaha Nasional di Istana Wakil Presiden, Jakarta, Rabu(24/8/2022).
Ma'ruf mengakui, situasi krisis global saat ini menimbulkan ketidakpastian besar. Pemulihan ekonomi pascapandemi pun sangat kompleks karena dipicu perang di Ukraina dan disrupsi multidimensi.
Baca juga: Wapres Klaim 80 Persen Rumah Tangga Indonesia Tinggal di Rumah Sendiri
Menurut dia, tidak ada rumus baku untuk mengurai ragam persoalan bisnis sekaligus.
"Bahkan model perencanaan dan prakiraan bisnis nyaris tidak mungkin disusun sempurna," ujar Ma'ruf.
Namun, di sisi lain, Ma'ruf menilai Indonesia dianugerahi berbagai modal untuk menjadi negara maju, karena Indonesia merupakan negara kepulauan sekaligus negara berpenduduk muslim terbesar di Indonesia.
Ia menyebutkan, modal lain yang dimiliki Indonesia adalah populasi Indonesia terbesar keempat di dunia, berstatus pemimpin di ASEAN, serta memiliki sumber daya alam berlimpah.
Baca juga: Wapres Sebut Peran Kompolnas Harus Diperkuat, Bukan Dibubarkan
Menurut Ma'ruf, Indonesia juga memiliki pengalaman melewati salah satu krisis ekonomi terparah dalam sejarah dunia modern.
"Namun justru dari krisis tersebut kita mengalami transisi politik dan pemulihan ekonomi sehingga menjadi salah satu bangsa yang diperhitungkan di tingkat global," kata Ma'ruf.
Ia melanjutkan, di tengah aneka tantangan tersebut, ekonomi Indonesia pun tumbuh 5,44 persen pada kuartal II tahun 2022 dan neraca perdagangan juga surplus Rp 364 triliun.
Ma'ruf optimistis, tren pemulihan akan berlanjut didukung oleh peningkatan mobilitas masyarakat, sumber pembiayaan, dan aktivitas dunia usaha.
Baca juga: Pertahankan Suku Bunga, Ini Strategi BI Meredam Dampak Perlambatan Ekonomi Global
"Dari sisi konsumsi, optimisme konsumen terhadap kondisi ekonomi tetap kuat beberapa bulan terakhir, ditopang oleh ekspektasi akan penghasilan, ketersediaan lapangan kerja, dan kegiatan usaha," kata Ma'ruf.
"Artinya, peran pelaku usaha dalam menggerakkan roda ekonomi dan mempercepat pemulihan bangsa ini sangat nyata," ujar dia.
Ia menegaskan, pemerintah memahami dan terus berupaya menciptakan ekosistem dunia usaha agar tetap kondusif dan bertumbuh dengan memfasilitasi akses kemudahan perizinan dan kebijakan insentif sebagai stimulus.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.