Selain itu, kata dia, dalam kegiatan tersebut juga diadakan sosialisasi pelayanan kesehatan untuk masyarakat.
Baca juga: Pemerintah Diminta Optimalkan Pelayanan Kesehatan Hadapi DBD
Perlu diketahui, Hari Kemanusiaan Dunia bermula pada peristiwa serangan bom di Hotel Canal di Baghdad, Irak, Selasa (19/8/2003).
Serangan itu menewaskan sebanyak 22 pekerja relawan kemanusiaan, termasuk perwakilan khusus Perserikatan Bangsa-bangsa (PBB) untuk Sekretaris Jenderal (Sekjen) Irak Sergio Vieira de Mello.
Lima tahun kemudian, Majelis Umum PBB menetapkan tanggal 19 Agustus sebagai Hari Kemanusiaan Sedunia.
Laporan Humanitarian Outcomes pada 2021 melaporkan bahwa sebanyak 460 relawan diserang. Sekitar 140 orang tewas, 203 orang terluka, dan 117 orang diculik.
Sebanyak 98 persen relawan yang meninggal adalah anggota relawan nasional dan 2 persen anggota relawan internasional atau orang asing.
Baca juga: Relawan: Musyawarah Rakyat Bukan Perintah Pak Jokowi
Data tersebut juga mengungkapkan bahwa lebih dari separuh atau 53 persen relawan yang meninggal berasal dari LSM dan filantropi.
Peringatan Hari Kemanusiaan Dunia mengangkat tema-tema berbeda setiap tahun. Tujuannya adalah untuk menyatukan solidaritas mitra relawan dari seluruh dunia.
Berbagai tema tersebut juga difokuskan untuk mengadvokasi kelangsungan hidup, kesejahteraan, dan martabat orang-orang yang terkena dampak krisis, serta sebagai tiang keselamatan dan keamanan relawan.
Hari Kemanusiaan Sedunia 2022 kali ini mengambil tema “It Takes a Village”. Tema ini memiliki metafora upaya kolektif untuk menumbuhkan apresiasi global terhadap relawan kemanusiaan.
Seperti halnya sebuah pepatah, dibutuhkan sebuah desa untuk membesarkan seorang anak. Sama halnya dengan hal kemanusiaan, dibutuhkan sebuah desa untuk mendukung seseorang dalam krisis kemanusiaan.
Baca juga: ASEAN Para Games Solo: 1.300 Lebih Volunter Ikuti Pelatihan Sukarelawan
Kampanye WHD 2022 menyoroti ribuan sukarelawan, profesional, dan orang-orang yang terkena dampak krisis yang memberikan perawatan kesehatan mendesak, tempat tinggal, makanan, hingga perlindungan dan air.
Sebagai informasi, acara susur sungai itu turut dihadiri oleh Kepala Seksi Kedaruratan dan Penanganan Pengungsi Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Daerah Khusus Ibu Kota (DKI) Jakarta Wardaya dan Kepala Seksi Pemberdayaan Masyarakat dan Lembaga BPBD DKI Jakarta Basuki Rakhmat.
Kemudian, hadir pula Kepala Kantor Search and Rescue (SAR) DKI Jakarta Fazzli dan Kepala Seksi (Kasi) Pertolongan Penyelamatan (Silongmat) dan Ambulan Udara (Lanara) Sub Direktorat (Subdit) Potensi Dirgantara (Potdirga) Direktorat Kepolisian Udara (Ditpoludara) Ajun Komisaris Besar Polisi (AKBP) Ferry Setiawan.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.