Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Bambang Pacul Prediksi Prabowo dan Airlangga Kena Reshuffle jika Maju Pilpres, Pengamat: Kemungkinan Besar Tidak

Kompas.com - 20/08/2022, 22:10 WIB
Ardito Ramadhan,
Icha Rastika

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Pengamat politik dari Universitas Paramadina Ahmad Khoirul Umam berpandangan, kecil kemungkinan Presiden Joko Widodo mencopot menteri-menterinya yang akan maju di Pemilihan Presiden (Pilpres) 2024.

Hal ini ia sampaikan merespons pernyataan Ketua DPP PDI-P Bambang Wuryanto yang memprediksi Menteri Pertahanan Prabowo Subianto dan Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto bakal di-reshuffle apabila maju sebagai calon presiden.

"Apakah akan reshuffle akan menyasar elit partai yang akan maju ke Pilpres 2024? Besar kemungkinan tidak," kata Umam saat dihubungi Kompas.com, Sabtu (20/8/2022).

Baca juga: Wapres Sebut Akan Ada Reshuffle Kabinet, Isi Pos Menpan-RB dan Wamenlu

Sebab, menurut Umam, konstruksi kabinet pemerintahan Jokowi cenderung lebih berat pada kalkulasi politik ketimbang perhitungan aspek profesional-teknokratik.

Berkaca dari perombakan-perombakan kabinet sebelumnya, jumlah menteri dari unsur partai politik pun cenderung bertambah dan tidak pernah berkurang.

"Artinya, kecil kemungkinan Jokowi akan me-reshuffle menterinya yang berasal dari partai politik, karena hal itu dinilai akan berdampak langsung pada stabilitas politik di dalam pemerintahan," kata dia.

Ia menilai, mempertahankan menteri yang berasal dari partai politik juga akan menjadi "investasi politik" bagi Jokowi.

"Sehingga siapa pun yang menang, Jokowi akan merasa aman pasca-pergantian kepemimpinan nasional setelah Pilpres 2024 mendatang," ujar Umam.

Sebelumnya, Bambang memprediksi, reshuffle kabinet baru akan dilakukan pada 2023 menjelang pelaksanaan Pemilihan Umum (Pemilu) 2024.

Baca juga: Jokowi Dinilai Hendak Lecut Kerja Menterinya Jelang Pemilu 2024 dengan Gulirkan Wacana Reshuffle

Bambang menilai, reshuffle akan dilakukan untuk mengganti para menteri yang maju sebagai calon presiden.

"Jadi perombakan ya sah-sah saja. Apalagi kan nanti di bulan September saya pastikan, sudah pasti ada paling tidak kan yang sudah declare kan Pak Prabowo. Kan enggak mungkin jadi Menhan (Menteri Pertahanan) lagi kan. September 2023," kata Bambang, Kamis (18/8/2022).

Selain Prabowo, Pacul mengungkapkan kemungkinan Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto juga terkena reshuffle pada 2023 jika Airlangga mendeklarasikan diri maju pada Pilpres 2024 dari Partai Golkar.

Kendati demikian, Pacul menyerahkan sepenuhnya soal reshuffle kepada Jokowi karena dia menilai Presiden yang lebih memahami soal perombakan kabinet.

"Beliau lebih paham pembantu-pembantunya. Beliau lebih paham pandangan ke depan. Kalau beliau melakukan (reshuffle) supaya bisa menjawab tantangan di depan, kemudian melakukan reshuffle ya dia punya kewenangan," kata dia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Tinggalkan KPK, Dirut Nonaktif PT Taspen Irit Bicara Sembari Bawa Sate

Tinggalkan KPK, Dirut Nonaktif PT Taspen Irit Bicara Sembari Bawa Sate

Nasional
Tanggal 10 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 10 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Usul Prabowo Tambah Kementerian Diharap Bukan Politik Akomodatif

Usul Prabowo Tambah Kementerian Diharap Bukan Politik Akomodatif

Nasional
Pakar Ungkap 'Gerilya' Wacana Tambah Kementerian Cukup Gencar

Pakar Ungkap "Gerilya" Wacana Tambah Kementerian Cukup Gencar

Nasional
Daftar Kepala BIN dari Masa ke Masa, Zulkifli Lubis hingga Budi Gunawan

Daftar Kepala BIN dari Masa ke Masa, Zulkifli Lubis hingga Budi Gunawan

Nasional
Gelar Halalbihalal, MUI Gaungkan Pesan Kemanusiaan untuk Korban Genosida di Gaza

Gelar Halalbihalal, MUI Gaungkan Pesan Kemanusiaan untuk Korban Genosida di Gaza

Nasional
Perjalanan BIN 6 Kali Berganti Nama, dari Brani hingga Bakin

Perjalanan BIN 6 Kali Berganti Nama, dari Brani hingga Bakin

Nasional
'Prabowo Banyak Dikritik jika Tambah Kementerian, Baiknya Jaga Kebatinan Rakyat yang Sedang Sulit'

"Prabowo Banyak Dikritik jika Tambah Kementerian, Baiknya Jaga Kebatinan Rakyat yang Sedang Sulit"

Nasional
Pengamat Nilai Putusan MK Terkait Sengketa Pilpres Jadi Motivasi Kandidat Pilkada Berbuat Curang

Pengamat Nilai Putusan MK Terkait Sengketa Pilpres Jadi Motivasi Kandidat Pilkada Berbuat Curang

Nasional
PPP Papua Tengah Klaim Pegang Bukti Kehilangan 190.000 Suara pada Pileg 2024

PPP Papua Tengah Klaim Pegang Bukti Kehilangan 190.000 Suara pada Pileg 2024

Nasional
Koarmada II Kerahkan 9 Kapal Perang untuk Latihan Operasi Laut Gabungan 2024, Termasuk KRI Alugoro

Koarmada II Kerahkan 9 Kapal Perang untuk Latihan Operasi Laut Gabungan 2024, Termasuk KRI Alugoro

Nasional
Kandidat Versus Kotak Kosong pada Pilkada 2024 Diperkirakan Bertambah

Kandidat Versus Kotak Kosong pada Pilkada 2024 Diperkirakan Bertambah

Nasional
Rencana Prabowo Bentuk 41 Kementerian Dinilai Pemborosan Uang Negara

Rencana Prabowo Bentuk 41 Kementerian Dinilai Pemborosan Uang Negara

Nasional
Di MIKTA Speakers’ Consultation Ke-10, Puan Suarakan Urgensi Gencatan Senjata di Gaza

Di MIKTA Speakers’ Consultation Ke-10, Puan Suarakan Urgensi Gencatan Senjata di Gaza

Nasional
KPK Sebut Kasus Gus Muhdlor Lambat Karena OTT Tidak Sempurna

KPK Sebut Kasus Gus Muhdlor Lambat Karena OTT Tidak Sempurna

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com