Sementara, kabar dukugan Jokowi buat Ganjar berembus usai presiden menghadiri Rakernas V Projo yang digelar di Magelang, Jawa Tengah, Sabtu (21/5/2022).
Mulanya, Jokowi bicara soal politik 2024. Ketua Dewan Pembina Projo itu bilang, jangan terburu-buru perihal tersebut.
Ia meminta organisasi relawan pendukungnya bersabar, sekalipun mungkin yang mereka dukung hadir di tengah-tengah Rakernas.
"Jangan tergesa-gesa, jangan tergesa-gesa. Meskipun, meskipun, mungkin yang kita dukung ada di sini," kata Jokowi.
Pernyataan "yang kita dukung ada di sini" diduga merupakan sinyal dukungan Jokowi buat Ganjar lantaran Gubernur Jawa Tengah itu hadir dalam acara.
Baca juga: Puja Puji Prabowo untuk Jokowi: Kalau Saya Presiden, Tidak Gampang Meneruskan yang Beliau Bangun
Menanggapi ini, Sekretaris Jenderal PDI-P Hasto Kristiyanto mengatakan, semua tokoh ingin di-endorse oleh Jokowi untuk maju Pilpres 2024.
"Dalam situasi seperti ini, semuanya pengin di-endorse oleh Bapak Presiden Jokowi," ujar Hasto saat ditemui di Sekolah Partai PDI-P, Jakarta Selatan, Rabu (17/8/2022).
Menurut Hasto, PDI Perjuangan sendiri sedianya ingin Indonesia memiliki kepemimpinan yang satu napas, seperti kepemimpinan Soekarno, Ketua Umum PDI-P Megawati Soekarnoputri, dan Presiden Jokowi.
Namun begitu, hingga kini PDI-P belum juga mengumumkan calon presiden yang akan mereka usung di 2024. Katanya, ihwal capres bergantung pada keputusan Megawati.
Jokowi sedianya telah angkat bicara soal kabar dukungan yang dia berikan ke Prabowo dan Ganjar untuk Pilpres 2024.
Menurut presiden, dia tak mungkin melarang figur-figur yang hendak maju pada pemilihan mendatang.
"Istilahnya, saya kira karena menyampaikan kepada saya, masa saya bilang jangan, ndak, kan enggak gitu mestinya, ya silakan," kata Jokowi di Istana Negara, Jakarta, Jumat (12/8/2022).
Baca juga: Disebut Restui Prabowo dan Ganjar Maju Pilpres, Jokowi: Masa Saya Bilang Jangan
Jokowi pun tidak masalah apabila sikapnya itu ditafsirkan sebagai restu ke Prabowo maupun Ganjar.
Menurut dia, dalam sebuah negara demokrasi, mustahil bagi seorang presiden untuk melarang anak buahnya maju sebagai calon presiden.
"Enggak mungkin presiden ada misalnya menteri yang (datang) ke saya untuk menyampaikan itu kemudian saya bilang tidak, enggak bisa," kata kepala negara.