Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Jannus TH Siahaan
Doktor Sosiologi

Doktor Sosiologi dari Universitas Padjadjaran. Pengamat sosial dan kebijakan publik. Peneliti di Indonesian Initiative for Sustainable Mining (IISM). Pernah berprofesi sebagai Wartawan dan bekerja di industri pertambangan.

Ruang Politik Ganjar Pranowo di Antara Partai-partai

Kompas.com - 15/08/2022, 06:00 WIB
Anda bisa menjadi kolumnis !
Kriteria (salah satu): akademisi, pekerja profesional atau praktisi di bidangnya, pengamat atau pemerhati isu-isu strategis, ahli/pakar di bidang tertentu, budayawan/seniman, aktivis organisasi nonpemerintah, tokoh masyarakat, pekerja di institusi pemerintah maupun swasta, mahasiswa S2 dan S3. Cara daftar baca di sini

Belum benar-benar jelas tentu tak berarti benar-benar tidak ada peluang. Tetap peluang masih terbuka secara lebar untuk Ganjar Pranowo.

Hanya saja, karena kapasitasnya sebagai kader PDIP yang jarang di-endorse oleh PDIP sendiri, membuat partai-partai lain masih menahan diri untuk membawa-bawa namanya. Sebut saja, misalnya, KIB.

Dengan capaian elektabilitasnya yang masih terbilang sangat ciamik, Ganjar Pranowo masih berpeluang menjadi calon nomor satu di KIB, didampingi oleh Airlangga Hartarto, misalnya.

Perpaduan mesin partai dan elektabilitas Ganjar Pranowo di KIB tentu akan membuat koalisi tersebut menjadi lebih berotot.

Pun di kubu Nasdem dan PKS, minus Demokrat. Peluang mempertemukan aspirasi Surya Paloh masih terbuka, yakni menduetkan Anies dan Ganjar Pranowo, cukup dengan tambahan satu partai menengah lagi, untuk menutupi absensi Partai Demokrat.

Begitu pula, misalnya, jika Ganjar ternyata tak berhasil menjadi calon presiden dari PDIP, Gerindra dan PKB masih berpeluang mengusung Ganjar Pranowo, dengan konsesi-konsesi tertentu antara Ganjar dan Cak Imin misalnya, meskipun peluangnya tidak terlalu besar alias sangat tipis.

Tapi kalkulasi semacam itu hanya sekadar utak-atik persamaan politik sementara waktu, berdasarkan variabel-variabel sementara perkembangan politik nasional.

Walhasil, bayangan politik yang memantul masih belum berpihak kepada Ganjar Pranowo. Belum tampak peluang potensial jika ternyata Ganjar Pranowo tak didorong secara resmi oleh PDIP.

Tentu bukan hanya Ganjar Pranowo saja yang demikian. Anies pun sebenarnya tak jauh berbeda.

Bahkan beberapa waktu lalu, Direktur lembaga survey Cyrus Network berani bertaruh jika Anies tidak akan mampu menemukan partai yang akan mengantarkannya menjadi calon presiden 2024.

Hanya saja Anies sedikit lebih beruntung. Ada Nasdem dan PKS yang secara terang-terangan berani memperlihatkan kecenderungan dan preferensi politiknya kepada Anies.

Sementara Ganjar Pranowo masih berada dalam dilema. Partai-partai lain enggan menyebut namanya.

Bukan karena mereka tidak memiliki ketertarikan politik, tapi lebih karena enggan untuk berseteru dengan PDIP.

Sementara di sisi lain, partai PDIP di mana Ganjar Pranowo berkapasitas sebagai kadernya, juga masih berpuasa menyebutkan nama Ganjar Pranowo.

Tingginya raihan survei Ganjar Pranowo selama ini nampaknya belum menjadi prasyarat yang cukup bagi PDIP untuk secara terbuka memberikan respons positif.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Riwayat Gus Muhdlor: Hilang Saat OTT, Beralih Dukung Prabowo, Akhirnya Tetap Ditahan KPK

Riwayat Gus Muhdlor: Hilang Saat OTT, Beralih Dukung Prabowo, Akhirnya Tetap Ditahan KPK

Nasional
Menag Cek Hotel dan Bus Jemaah Haji: Semua Baik

Menag Cek Hotel dan Bus Jemaah Haji: Semua Baik

Nasional
Menerka Peluang Anies dan Ahok Berduet di Pilkada DKI Jakarta

Menerka Peluang Anies dan Ahok Berduet di Pilkada DKI Jakarta

Nasional
Gibran Sebut Ada Pembahasan soal Kementerian Khusus Program Makan Siang Gratis, tapi Belum Final

Gibran Sebut Ada Pembahasan soal Kementerian Khusus Program Makan Siang Gratis, tapi Belum Final

Nasional
Pengamat: Jangankan 41, Jadi 100 Kementerian Pun Tak Masalah asal Sesuai Kebutuhan

Pengamat: Jangankan 41, Jadi 100 Kementerian Pun Tak Masalah asal Sesuai Kebutuhan

Nasional
Utak-Atik Strategi Jokowi dan Gibran Pilih Partai Politik, PSI Pasti Dicoret

Utak-Atik Strategi Jokowi dan Gibran Pilih Partai Politik, PSI Pasti Dicoret

Nasional
Gibran Lebih Punya 'Bargaining' Gabung Partai Usai Dilantik Jadi Wapres

Gibran Lebih Punya "Bargaining" Gabung Partai Usai Dilantik Jadi Wapres

Nasional
Wacana Prabowo Tambah Kementerian Dianggap Politis dan Boroskan Uang Negara

Wacana Prabowo Tambah Kementerian Dianggap Politis dan Boroskan Uang Negara

Nasional
'Golkar Partai Besar, Tidak Bisa Diobok-obok Gibran'

"Golkar Partai Besar, Tidak Bisa Diobok-obok Gibran"

Nasional
Prabowo Ingin Tambah Menteri, Wapres Ma'ruf Amin Ingatkan Pilih yang Profesional

Prabowo Ingin Tambah Menteri, Wapres Ma'ruf Amin Ingatkan Pilih yang Profesional

Nasional
[POPULER NASIONAL] Jokowi Berkelakar Ditanya soal Pindah Parpol | PDI-P Beri Sinyal di Luar Pemerintahan

[POPULER NASIONAL] Jokowi Berkelakar Ditanya soal Pindah Parpol | PDI-P Beri Sinyal di Luar Pemerintahan

Nasional
Prabowo Diharap Tetapkan 2 Syarat Utama Sebelum Tambah Kementerian

Prabowo Diharap Tetapkan 2 Syarat Utama Sebelum Tambah Kementerian

Nasional
Ide Prabowo Tambah Kementerian Sebaiknya Pertimbangkan Urgensi

Ide Prabowo Tambah Kementerian Sebaiknya Pertimbangkan Urgensi

Nasional
Wacana Prabowo Tambah Kementerian Diyakini Bakal Picu Problem

Wacana Prabowo Tambah Kementerian Diyakini Bakal Picu Problem

Nasional
Tinggalkan KPK, Dirut Nonaktif PT Taspen Irit Bicara Sembari Bawa Sate

Tinggalkan KPK, Dirut Nonaktif PT Taspen Irit Bicara Sembari Bawa Sate

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com