JAKARTA, KOMPAS.com - Pernyataan Ketua Harian Komisi Kepolisian Nasional (Kompolnas) Irjen (Purn) Benny Mamoto soal kasus kematian Brigadir J atau Nofriansyah Yosua Hutabarat mencuat di media sosial Twitter baru-baru ini.
Pernyataan itu disampaikan Benny di awal terungkapnya kasus ini sekitar sebulan lalu.
Dalam potongan video yang diunggah dari seorang warganet dari tayangan Kompas TV, Benny menyebutkan bahwa tidak ada yang janggal dalam kasus penembakan Brigadir J.
Baca juga: Bukan Kaleng-kaleng, Ini Sepak Terjang Para Pengacara di Pusaran Kasus Brigadir J
Warganet pun mengkritik pernyataan tersebut. Apalagi, melihat perkembangan kasus kematian Brigadir J terkini.
Pernyataan itu juga dianggap tidak mencerminkan berjalannya tugas Kompolnas yang seharusnya berperan dalam perbaikan kinerja Polri.
Dalam tayangan YouTube Kompas TV pada 13 Juli 2022, Benny menyebut bahwa tidak ada yang janggal dalam kasus kematian Brigadir J.
Saat itu, Benny mengaku sudah turun langsung mendengarkan keterangan dari tim penyidik di Polres Jakarta Selatan terkait ini.
Baca juga: Kasus Brigadir J, Irjen Ferdy Sambo Bisa Dipecat Jika Terbukti Langgar Etik
Dari hasil penelusurannya, kasus ini disebut Benny memang berawal dari pelecehan seksual yang dilakukan oleh Brigadir J terhadap PC, istri Irjen Ferdy Sambo, di kediaman Sambo di Duren Tiga, Jakarta Selatan, Jumat (8/7/2022).
Atas tindakan tersebut PC berteriak. Bharada E yang mendengar teriakan itu turun ke lantai satu untuk mengecek, namun disambut todongan senjata Brigadir J.
"Kemudian melakukan tembakan, kemudian terjadi lah tembak-menembak yang akhirnya meninggal dunia," kata Benny saat itu.
Kronologi ini sama dengan yang disampaikan pihak kepolisian pada awal terungkapnya kasus ini.
Benny juga sempat menjelaskan bahwa 7 peluru Brigadir J meleset karena dia sedang dalam kondisi panik.
Sementara, 5 bidikan Bharada E seluruhnya mengenai tubuh Brigadir J karena posisi berdirinya lebih tinggi, berada di tangga rumah.
"Di samping itu Brigadir E ini ternyata memang juara menembak dari Brimob sehingga bidikannya tepat," ucap Benny.
Benny juga mengatakan bahwa tidak ada luka sayatan di tubuh Brigadir J, yang ada hanya luka bekas terserempet peluru.