Perusahaan raksasa telah masuk dan mengkomersialkan makanan, mempersulit petani skala kecil untuk memiliki produk mereka di pasar.
Oleh karena itu, pemerintah harus memperbaiki kebijakan tersebut, dan membuatnya adil bagi semua orang untuk berpartisipasi.
Kelima, mengembangkan diversifikasi. Berfokus pada satu tanaman pangan atau bahan pokok dapat menghasilkan hasil yang buruk untuk pengurangan kerawanan pangan.
Oleh karena itu, untuk meningkatkan ketahanan pangan, perlu dilakukan pelatihan tentang pentingnya diversifikasi pangan dan pola makan sehat untuk gizi yang lebih baik.
Keenam, menata kesenjangan panen. Sebagian besar lahan pertanian kita terkuras tingkat kesuburan alaminya dan tidak dapat berproduksi sebanyak pada masa lalu.
Oleh karena itu, pemerintah dan lembaga pertanian yang bertanggung jawab perlu membuat strategi dan program untuk meningkatkan hasil panen, terutama metode spesifik lokasi untuk intensifikasi pertanian berkelanjutan seperti pengelolaan tanah dan perbaikan lahan.
Strategi atau program yang ditetapkan harus memastikan makanan tersedia untuk semua, dan bahwa satwa liar dan hutan tidak punah.
Ketujuh, bekerja demi mengalahkan perubahan iklim. Perubahan iklim sangat memengaruhi kehidupan kita dan produksi makanan.
Jika kita melawan perubahan iklim dan bertani secara berkelanjutan, kita akan dapat memastikan ada cukup makanan untuk kita dan generasi mendatang. Ini merupakan langkah tambahan dalam memerangi kerawanan pangan.
Lalu, bagaimana caranya untuk mengatasi krisis energi?
Berdasarkan analisisnya, IERS merekomendasikan bahwa langkah penting yang harus diambil adalah melakukan investasi besar-besaran untuk mencapai sistem energi nol emisi pada tahun 2050.
Menurut IETS dekarbonisasi sektor energi akan membutuhkan investasi yang signifikan dalam energi terbarukan, pemanas listrik, bahan bakar bersih, jaringan listrik, dan penyimpanan energi.
Studi IETS memperkirakan kebutuhan investasi sebesar 20–25 miliar dollar AS per tahun antara tahun 2020 dan 2030 dan sekitar 40–60 miliar dollar AS per tahun dari tahun 2030 hingga 2050.
Rata-rata, dibutuhkan 4,5 miliar dollar AS per tahun untuk memenuhi 108 GW target PV surya pada tahun 2030.
Kebutuhan investasi surya akan mencapai puncaknya antara 2030 dan 2040 dengan investasi mencapai 20–25 miliar dollar AS per tahun.
Bagian PV surya atap dalam total investasi surya akan terus meningkat menjadi sekitar 50 persen antara tahun 2045 dan 2050.
Investasi dalam penyimpanan energi (listrik dan panas) dan bahan bakar bersih perlu dimulai dari tahun 2030 dan seterusnya.
Investasi akumulatif dalam penyimpanan energi akan mencapai puncaknya antara tahun 2030 dan 2035 sekitar 88 miliar dollar AS dengan investasi baterai paling banyak.