Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

PDI-P Kritik Musra Relawan, Minta Jokowi Tetap Jadi Milik Bersama

Kompas.com - 08/08/2022, 09:23 WIB
Syakirun Ni'am,
Dani Prabowo

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Politikus Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDI-P) Effendi Simbolon meminta agar sosok Presiden Joko Widodo tetap menjadi milik bersama.

Effendi mengkritik rencana sejumlah relawan Jokowi yang menggelar musyawarah rakyat (Musra) di 34 provinsi guna mencari calon presiden (Capres) dan calon wakil presiden (Cawapres) 2024.

“Beliau enggak perlu lah bermusra-musra, itu mengeksklusifkan diri, enggak perlu,” kata Effendi dalam diskusi Total Politik 'Gelar Musra, Jokowi Pilih Siapa?' sebagaimana dikutip dari Tribunnews.com, Minggu (7/8/2022).

Baca juga: Peta Jalan Jokowi Mengusung Capres Pengganti...

Menurut Effendi, rencana Musra di 34 provinsi itu justru akan membangun kesan bahwa Jokowi ekslusif.

Padahal, kata Effendi, PDI-P sebagai mesin politik yang mengusungnya menjadi presiden, membiarkan Jokowi milik bersama.

Effendi meminta agar Musra tersebut tidak digelar. Sebab, hal itu mempersempit kepemilikan publik terhadap sosok Jokowi.

Di sisi lain, kata Effendi, pihak-pihak yang tidak menyukai Jokowi pun memiliki rasa hormat kepada mantan Wali Kota Solo itu.

Baca juga: Relawan Akan Gelar Musra, Ketum Projo: Untuk Gali Aspirasi Capres Pilihan Rakyat

“Jangan dimusrakan, seolah-olah itu ketinggalan, itu ciri-ciri kalian mau mengarahkan ke jurang,” ujarnya.

Diketahui, belasan gabungan relawan Jokowi menyatakan akan menggelar Musra di 34 provinsi.

Dalam catatan Kompas.com, setidaknya terdapat 15 kelompok relawan yakni Projo, Relawan Buruh Sahabat Jokowi, Seknas Jokowi, Almisbat, GK, RKIH, Gapura, Jaman, Bara JP, Kornas Jokowi, Indeks, KIB, Duta Jokowi, dan RPJB.

Baca juga: Relawan: Presiden Jokowi Berkeberatan Usulan Capres-Cawapres Disebut dalam Musyawarah Rakyat

Musra akan digelar mulai 27 Agustus tahun ini dan berakhir pada Maret 2023. Musra pertama diadakan di Bandung dan berakhir di Jakarta.

Artikel ini telah tayang di Tribunnews.com dengan judul Politikus PDIP Tak Setuju Relawan Gelar Musra: Jangan Eksklusifkan Jokowi

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Tanggal 8 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 8 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
 PAN Nilai 'Presidential Club' Sulit Dihadiri Semua Mantan Presiden: Perlu Usaha

PAN Nilai "Presidential Club" Sulit Dihadiri Semua Mantan Presiden: Perlu Usaha

Nasional
Gibran Ingin Konsultasi ke Megawati untuk Susun Kabinet, Politikus PDI-P: Itu Hak Prerogatif Pak Prabowo

Gibran Ingin Konsultasi ke Megawati untuk Susun Kabinet, Politikus PDI-P: Itu Hak Prerogatif Pak Prabowo

Nasional
LPAI Harap Pemerintah Langsung Blokir 'Game Online' Bermuatan Kekerasan

LPAI Harap Pemerintah Langsung Blokir "Game Online" Bermuatan Kekerasan

Nasional
MBKM Bantu Satuan Pendidikan Kementerian KP Hasilkan Teknologi Terapan Perikanan

MBKM Bantu Satuan Pendidikan Kementerian KP Hasilkan Teknologi Terapan Perikanan

Nasional
PAN Siapkan Eko Patrio Jadi Menteri di Kabinet Prabowo-Gibran

PAN Siapkan Eko Patrio Jadi Menteri di Kabinet Prabowo-Gibran

Nasional
Usai Dihujat Karena Foto Starbucks, Zita Anjani Kampanye Dukung Palestina di CFD

Usai Dihujat Karena Foto Starbucks, Zita Anjani Kampanye Dukung Palestina di CFD

Nasional
Kemenag: Jangan Tertipu Tawaran Berangkat dengan Visa Non Haji

Kemenag: Jangan Tertipu Tawaran Berangkat dengan Visa Non Haji

Nasional
'Presidential Club' Dinilai Bakal Tumpang Tindih dengan Wantimpres dan KSP

"Presidential Club" Dinilai Bakal Tumpang Tindih dengan Wantimpres dan KSP

Nasional
Soal Presidential Club, Pengamat: Jokowi Masuk Daftar Tokoh yang Mungkin Tidak Akan Disapa Megawati

Soal Presidential Club, Pengamat: Jokowi Masuk Daftar Tokoh yang Mungkin Tidak Akan Disapa Megawati

Nasional
Gaya Politik Baru: 'Presidential Club'

Gaya Politik Baru: "Presidential Club"

Nasional
Kemenag Rilis Jadwal Keberangkatan Jemaah Haji, 22 Kloter Terbang 12 Mei 2024

Kemenag Rilis Jadwal Keberangkatan Jemaah Haji, 22 Kloter Terbang 12 Mei 2024

Nasional
Luhut Minta Orang 'Toxic' Tak Masuk Pemerintahan, Zulhas: Prabowo Infonya Lengkap

Luhut Minta Orang "Toxic" Tak Masuk Pemerintahan, Zulhas: Prabowo Infonya Lengkap

Nasional
PDI-P Yakin Komunikasi Prabowo dan Mega Lancar Tanpa Lewat 'Presidential Club'

PDI-P Yakin Komunikasi Prabowo dan Mega Lancar Tanpa Lewat "Presidential Club"

Nasional
Zulhas: Semua Mantan Presiden Harus Bersatu, Apalah Artinya Sakit Hati?

Zulhas: Semua Mantan Presiden Harus Bersatu, Apalah Artinya Sakit Hati?

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com