Penyeragaman pakaian merupakan bagian dari usaha penyeragaman pikiran: membentuk identitas tunggal.
Keseragaman dipasok dan diinternalisasi terus-menerus, dibiasakan, hingga membentuk kebudayaan “seragamisme”.
Banyak pejabat negara dan elite masyarakat sering menyerukan kebinekaan atau merayakan perbedaan.
Namun di sisi lain, anak-anak telah dipaksa diseragamkan sejak usia dini, secara langsung ataupun tidak langsung, melalui lembaga-lembaga pendidikan.
Program kebijakan “Merdeka Belajar”, yang dicanangkan Menteri Pendidikan Nadiem Makarim, konon memiliki esensi kemerdekaan berpikir, terutama didahului oleh para guru.
Namun pada saat yang sama, tidak sedikit lembaga-lembaga pendidikan, dan pejabat-pejabat pendidikan, justru masih melanggengkan kebudayaan “tidak-merdeka”.
Mereproduksi budaya kepatuhan dan order yang berlebih-lebihan, untuk menjadikan siswa tekun, tetapi jinak.
Sistem pendidikan yang membebaskan berlawanan dengan sistem pendidikan yang berusaha melakukan penjinakan dan dominasi.
Sekolah, sebagai lembaga pendidikan, seharusnya menjadi tempat pertumbuhan berbagai potensi siswa.
Pertumbuhan secara baik hanya dimungkinkan di lahan yang terbuka dan suasana kebebasan. Bukan lahan tertutup dan suasana kekangan.
Kemajuan, atau perkembangan, hanya dimungkinkan di dalam keterbukaan dan kebebasan. Keterbukaan dan kebebasan sering dimatikan oleh keseragaman.
Di dalam keseragaman yang berlebih-lebihan dan terus-menerus, siswa dikondisikan untuk tunduk pada keseragaman dan menghindari perbedaan. Bahkan, bisa takut pada perbedaan.
Penyeragaman berarti pula ditutupnya kanal perbedaan. Sedangkan di dalam perbedaan, ada pilihan-pilihan.
Di dalam perbedaan, pikiran dikondisikan untuk aktif membuat keputusan-keputusan atas pilihan-pilihan yang ada ataupun mengusahakan apa yang belum ada dengan menjadikannya aspirasi kreatif dan inovatif.
Perbedaan juga membentuk sikap toleran. Banyak sekolah di negara-negara lain yang mutu pendidikannya lebih baik dibanding Indonesia tidak menerapkan aturan penggunaan pakaian seragam sekolah.