PPP dan PAN masih berpeluang terseret ke kubu Hambalang atau Teuku Umar, atau bahkan ke barisan Nasdem-Demokrat-PKS.
Namun bagaimanapun, peta pengelompokan politik ini masih temporal sifatnya. Peta bisa berubah jika ada pergeseran lempeng politik secara mendadak, terutama jika salah satu kandidat presiden potensial (sebut saja nama tiga besar hasil survei) berpindah haluan.
Misalnya jika Ganjar gagal diusung oleh PDIP dan memutuskan maju tanpa PDIP, maka akan berpeluang terjadi perubahan keputusan politik dalam koalisi-koalisi lain atas capres dan cawapres yang akan mereka usung.
Hal ini sangat bisa terjadi karena di satu sisi santer di-framing di ruang publik bahwa sangat kecil peluangnya Megawati dan PDIP untuk memilih Ganjar Pranowo sebagai capres dari PDIP pada 2024.
Bahkan Rizal Ramli pun merasakan aura seperti itu saat ditanya media. Tapi di sisi lain tak bisa dipungkiri bahwa elektabilitas Ganjar Pranowo kian hari kian "kinclong," nama Gubernur Jawa Tengah ini tak pernah keluar dari posisi tiga besar berbagai lembaga survei hingga hari ini.
Fakta ini akan membuat Ganjar Pranowo menjadi incaran banyak partai jika seandainya PDIP tak bersedia mencalonkan Ganjar.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.