Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Digadang Duet dengan Anies untuk Pilpres, AHY: Kami Terus Saling Sapa

Kompas.com - 05/08/2022, 20:26 WIB
Nicholas Ryan Aditya,
Icha Rastika

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Ketua Umum Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) mengaku memiliki hubungan yang akrab dengan Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan.

Hubungan itu pun terus berlanjut ketika keduanya digadang-gadang untuk berduet pada Pemilihan Presiden (Pilpres) 2024.

"Intinya kami saling terus menyapa, tapi saya juga terus berkomunikasi dan membangun hubungan baik dengan tokoh lainnya dengan parpol-parpol lain," kata AHY ditemui di kawasan Kuningan, Jakarta usai menghadiri acara "10 Tahun Forum Pemred", Jumat (5/8/2022).

Baca juga: AHY Klaim Demokrat Serius Bangun Partisipasi Politik Pemilih Muda

AHY menyampaikan, hubungannya dengan Anies bagai seorang sahabat yang kerap berdiskusi.

"Bertukar pikiran dalam berbagai hal. Saya menghormati beliau dalam kapasitasnya sebagai tokoh nasional yang memiliki peran sebagai Gubernur Jakarta," ujar dia.

Lebih lanjut, AHY mengaku kerap berbagi cerita dengan Anies, utamanya soal warga Jakarta.

AHY menilai hal itu sebagai sesuatu hal yang positif. Dia pun berharap, hubungan yang baik dengan Anies terus berlanjut dan diperkuat.

Soal langkah selanjutnya yang akan diambil terkait wacana duet dengan Anies, AHY tak menjawab secara gamblang.

Baca juga: Menurut AHY, Politik Uang hingga Hoaks Jadi Tantangan Demokrasi RI

Ia mengatakan, hal itu akan dibahas di kemudian hari.

Namun, AHY menerima wacana duet tersebut yang menurutnya muncul karena ada niat baik.

"Yang jelas tentu kami orang-orang yang optimistis, memiliki prasangka baik terhadap masa depan bangsa, tetapi juga realistis, artinya memotret situasi dan kondisi negeri ini harapannya dengan kacamata yang obyektif. Kendati tidak ada yang hitam putih, karena setiap tantangan permasalahan menghadirkan potensi dan juga peluang atau opportunity, begitu juga sebaliknya," kata putra Presiden ke-6 RI Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) itu.

Sementara itu, ditemui terpisah, Anies enggan menanggapi wacana duet dengan AHY.

Hal ini lantaran Anies fokus untuk menyelesaikan pekerjaan sebagai Gubernur DKI Jakarta hingga Oktober mendatang.

"Sekarang saya lagi menyelesaikan tugas di Jakarta. Jadi saya tuntaskan tugas Jakarta, baru setelah itu kita ngobrol yang lainnya," ucap Anies.

Baca juga: Jika Anies Maju Pilpres, Ini yang Harus Dia Lakukan Sebelum Lengser sebagai Gubernur

Duet Anies-AHY dimunculkan dalam simulasi lembaga survei Indopol yang dirilis pada Jumat (15/7/2022).

Survei Indopol melakukan simulasi dengan asumsi empat poros yang akan bertarung dalam Pemilihan Presiden dan Wakil Presiden 2024.

Poros pertama diisi oleh Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDI-P) sendirian.

Kemudian, poros kedua diisi oleh Partai Gerindra dan Partai Kebangkitan Bangsa (PKB).

Selanjutnya, poros ketiga yaitu Partai Nasdem, Partai Demokrat, dan PKS.

Terakhir, poros keempat yaitu KIB (Koalisi Indonesia Bersatu) yang terdiri dari Partai Golkar, Partai Persatuan Pembangunan, dan Partai Amanat Nasional.

Baca juga: AHY: Berapa Pun Jumlah Poros Bisa Menimbulkan Polarisasi

Dari simulasi itu, muncul pasangan calon Anies Baswedan dan AHY dari poros Partai Nasdem, Partai Demokrat dan PKS, yang menempati posisi teratas dibandingkan lainnya.

"Pasangan Anies dan AHY menempati posisi yang teratas dengan 34,72 persen. Meskipun kemudian yang belum menjawab masih banyak yaitu 36,50 persen," kata Direktur Eksekutif Indopol Survey, Ratno Sulistiyanto dalam tayangan YouTube, Jumat.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com