Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Relawan Akan Gelar Musra, Ketum Projo: Untuk Gali Aspirasi Capres Pilihan Rakyat

Kompas.com - 04/08/2022, 12:21 WIB
Dian Erika Nugraheny,
Sabrina Asril

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Sebanyak 17 pimpinan kelompok relawan bertemu Presiden Joko Widodo (Jokowi) di Istana Kepresidenan Bogor pada 29 Juli 2022 atau akhir pekan lalu.

Selain membahas situasi nasional terkini, pertemuan itu juga digunakan para relawan melaporkan peta jalan yang telah disusun untuk menemukan calon pemimpin untuk Pilpres 2024.

Hal tersebut disampaikan Ketua Umum Projo, Budi Arie Setiadi saat berbincang dengan tim Kompas.com di Kalibata, Senin (1/8/2022).

Menurut Budi, para pimpinan relawan juga melaporkan persiapan agenda Musyawarah Rakyat (Musra) kepada presiden.

Baca juga: Peta Jalan Jokowi Mengusung Capres Pengganti...

Budi menjelaskan, Musra yang digagas Projo dan disetujui oleh para pimpinan organisasi relawan ini merupakan penerapan dari pernyataan Presiden Jokowi saat hair di Kongres Nasional V Projo di Magelang, Jawa Tengah pada 21 Mei 2022.

Saat itu presiden berpesan agar relawan “ojo kesusu” alias jangan terburu-buru dalam hal menentukan siapa yang akan didukung dalam Pilpres 2024.

Jokowi juga meminta relawan turun ke masyarakat untuk menggali model pemimpin seperti apa yang menjadi keinginan mereka.

“Nah, Musra adalah terjemahan kami para relawan dalam menyerap serta menggali aspirasi rakyat itu,” ujar Budi.

Baca juga: Siapa Capres Pilihan Jokowi?

Dia menjelaskan, dalam waktu kurang dari tiga bulan setelahnya pernyataan Jokowi, para pimpinan pun berembuk menentukan peta jalan untuk menentukan sosok yang dianggap ideal menggantikan Jokowi sebagai orang nomor satu di Indonesia.

Budi menuturkan, desain organisasi Musra terdiri dari dua perangkat.

Pertama, panitia yang diambil dari pucuk-pucuk organisasi relawan Jokowi.

Kedua, peserta yang terdiri dari berbagai elemen masyarakat sipil, akademisi, kelompok masyarakat adat, buruh, petani, mahasiswa, pengusaha, dan sebagainya.

"Musra akan digelar di Bandung, 27 Agustus 2022 ini," lanjut Budi.

Relawan Jokowi berkumpul di GOR Satria Purwokerto, Kabupaten Banyumas, Jawa Tengah, Minggu (27/3/2022).KOMPAS.COM/FADLAN MUKHTAR ZAIN Relawan Jokowi berkumpul di GOR Satria Purwokerto, Kabupaten Banyumas, Jawa Tengah, Minggu (27/3/2022).

Di dalamnya, terdapat tiga tahap kegiatan, yakni menghimpun agenda kebangsaan, penyusunan program harapan rakyat, serta kesepakatan soal karakteristik kepemimpinan nasional.

Ketiganya digelar berdasarkan sudut pandang peserta di daerah tersebut.

Pada chapter terakhir, akan dihimpun nama-nama yang dianggap ideal sebagai capres-cawapres dalam Pilpres 2024 versi daerah itu.

Budi mengungkapkan, pelaksanaan Musra tak akan berhenti di Bandung saja.

Namun, Musra akan digelar dengan format yang sama di 33 provinsi seluruh Indonesia secara marathon pada hari-hari berikutnya.

Baca juga: Jokowi dan Peluangnya sebagai King Maker Pilpres 2024 Tanpa Megawati

Gelaran Musra yang terakhir atau penutup direncanakan digelar di DKI Jakarta pada 11 Maret 2023.

“Jadi, setelah kita tahu Jabar usulannya apa, Jateng apa, Jatim apa, dan sebagainya, kami akan kompilasi lalu diserahkan ke Pak Jokowi secara tertutup untuk diputuskan siapa capres dan cawapres yang akan kita semua dukung,” ujar Budi.

Dia menambahkan, karena rangkaian kegiatan yang panjang itu, disepakati bahwa slogan yang diusung Musra adalah “pilihan rakyat, pilihan Jokowi, pilihan kita.”

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

[POPULER NASIONAL] PKS Sebut Surya Paloh Main Cantik di Politik | Ganjar-Mahfud Dapat Tugas Baru dari Megawati

[POPULER NASIONAL] PKS Sebut Surya Paloh Main Cantik di Politik | Ganjar-Mahfud Dapat Tugas Baru dari Megawati

Nasional
Tanggal 29 April 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 29 April 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Kejagung: Kadis ESDM Babel Terbitkan RKAB yang Legalkan Penambangan Timah Ilegal

Kejagung: Kadis ESDM Babel Terbitkan RKAB yang Legalkan Penambangan Timah Ilegal

Nasional
Kejagung Tetapkan Kadis ESDM Babel dan 4 Orang Lainnya Tersangka Korupsi Timah

Kejagung Tetapkan Kadis ESDM Babel dan 4 Orang Lainnya Tersangka Korupsi Timah

Nasional
Masuk Bursa Gubernur DKI, Risma Mengaku Takut dan Tak Punya Uang

Masuk Bursa Gubernur DKI, Risma Mengaku Takut dan Tak Punya Uang

Nasional
Sambut PKB dalam Barisan Pendukung Prabowo-Gibran, PAN: Itu CLBK

Sambut PKB dalam Barisan Pendukung Prabowo-Gibran, PAN: Itu CLBK

Nasional
Dewas KPK Minta Keterangan SYL dalam Dugaan Pelanggaran Etik Nurul Ghufron

Dewas KPK Minta Keterangan SYL dalam Dugaan Pelanggaran Etik Nurul Ghufron

Nasional
Soal Jatah Menteri PSI, Sekjen: Kami Tahu Ukuran Baju, Tahu Kapasitas

Soal Jatah Menteri PSI, Sekjen: Kami Tahu Ukuran Baju, Tahu Kapasitas

Nasional
Cinta Bumi, PIS Sukses Tekan Emisi 25.445 Ton Setara CO2

Cinta Bumi, PIS Sukses Tekan Emisi 25.445 Ton Setara CO2

Nasional
Menpan-RB Anas Bertemu Wapres Ma’ruf Amin Bahas Penguatan Kelembagaan KNEKS

Menpan-RB Anas Bertemu Wapres Ma’ruf Amin Bahas Penguatan Kelembagaan KNEKS

Nasional
Banyak Caleg Muda Terpilih di DPR Terindikasi Dinasti Politik, Pengamat: Kaderisasi Partai Cuma Kamuflase

Banyak Caleg Muda Terpilih di DPR Terindikasi Dinasti Politik, Pengamat: Kaderisasi Partai Cuma Kamuflase

Nasional
PKB Sebut Pertemuan Cak Imin dan Prabowo Tak Bahas Bagi-bagi Kursi Menteri

PKB Sebut Pertemuan Cak Imin dan Prabowo Tak Bahas Bagi-bagi Kursi Menteri

Nasional
Fokus Pilkada, PKB Belum Pikirkan 'Nasib' Cak Imin ke Depan

Fokus Pilkada, PKB Belum Pikirkan "Nasib" Cak Imin ke Depan

Nasional
Kritik Dukungan Nasdem ke Prabowo, Pengamat: Kalau Setia pada Jargon “Perubahan” Harusnya Oposisi

Kritik Dukungan Nasdem ke Prabowo, Pengamat: Kalau Setia pada Jargon “Perubahan” Harusnya Oposisi

Nasional
Megawati Tekankan Syarat Kader PDI-P Maju Pilkada, Harus Disiplin, Jujur, dan Turun ke Rakyat

Megawati Tekankan Syarat Kader PDI-P Maju Pilkada, Harus Disiplin, Jujur, dan Turun ke Rakyat

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com