JAKARTA, KOMPAS.com - Anggota Komisi II DPR dari Fraksi PDI-P Rifqinizamy Karsayuda mengingatkan pemerintah untuk segera merealisasikan anggaran Pemilu tahun 2022.
Menurut dia, hal tersebut harus dilakukan meskipun situasi global tengah mengalami resesi ekonomi.
"Anggaran terkait dengan operasional tahapan Pemilu 2024 itu menjadi keniscayaan untuk kita melaksanakan pemilu 2024 yang berjalan baik dan sukses," kata Rifqi saat dihubungi, Rabu (3/8/2022).
Politisi PDI-P itu menyadari, belakangan terjadi resesi ekonomi global.
Salah satu tandanya kenaikan harga bahan bakar minyak dunia.
Baca juga: KPU: Jika Pencairan Anggaran Pemilu Macet, Honor Tenaga Ad Hoc Bisa Terganggu
Keadaan itu memaksa pemerintah melakukan koreksi beberapa indikator Anggaran Pendapatan Belanja Negara (APBN).
"Itu membuat pemerintah harus melakukan exercise anggaran," ucapnya.
Kendati demikian, Rifqi memastikan terkait anggaran Pemilu sudah menjadi komitmen DPR dan pemerintah sebagai pendukung penyelenggara Pemilu 2024.
Komitmen itu pun, tegas Rifqi, tidak akan pernah berubah dari DPR dan pemerintah.
Baca juga: Para Syndicate Harap Persoalan Anggaran Pemilu Jangan Sampai Jadi Kegaduhan Baru
Sebelumnya diberitakan, Ketua KPU Hasyim Asy'ari mengatakan, persiapan penyelenggaraan Pemilu 2024 tidak optimal karena anggaran KPU untuk penyelenggaraan tahapan Pemilu tahun 2022 macet di Kementerian Keuangan.
Hal ini disampaikan Hasyim dalam jumpa pers di kantor KPU RI, Jumat (29/7/2022).
"Dukungan sarana dan prasarana, operasional perkantoran, dan teknologi Informasi tidak optimal dalam pelaksanaan tahapan pemilu karena pemenuhan kebutuhan dukungan ini hanya dipenuhi sebesar 17,21 persen," ujar Hasyim kepada wartawan.
Hasyim juga menyampaikan bahwa persiapan tahapan yang bersifat multiyears (lintas tahun anggaran) pada 2023, yang seharusnya dilaksanakan mulai 2022, tidak dapat dilakukan.