Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Giring Protes Kominfo Blokir PayPal hingga Steam, Ungkap Kemarahan Atlet eSports

Kompas.com - 31/07/2022, 10:04 WIB
Adhyasta Dirgantara,
Jessi Carina

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Ketua Umum Partai Solidaritas Indonesia (PSI) Giring Ganesha meminta Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo) RI segera membuka blokir PayPal, platform distribusi game seperti Steam, hingga game online yang banyak dimainkan di Indonesia.

Giring mengatakan pemblokiran tersebut bertentangan dengan program Presiden Joko Widodo (Jokowi) yang ingin memperkuat industri kreatif dan sebagai salah satu kekuatan utama ekonomi Indonesia.

"Pemblokiran yang dilakukan Kominfo hari ini (kemarin) menghambat perkembangan eSports di Indonesia dan mengganggu insan-insan kreatif kita yang menerima pembayaran menggunakan PayPal,” ujar Giring dalam keterangannya, Sabtu (30/7/2022).

Baca juga: LBH Jakarta Buka Posko Pengaduan Pemblokiran oleh Kominfo

Giring menyebutkan, sejak Sabtu (30/7/2022) pukul 00.00 WIB, Kominfo memblokir beberapa Penyelenggara Sistem Elektronik (PSE) yang belum melakukan pendaftaran.

Di antaranya seperti game online Dota, Counter Strike, Origin, dan platform distribusi game Epic Games dan Steam.

Selain itu, Kominfo juga memblokir Yahoo dan platform pembayaran PayPal.

Giring yang pernah menjadi Ketua Panitia Piala Presiden eSports 2019 dan 2020 mengungkapkan langkah Kominfo ini membuat komunitas game Indonesia marah.

“eSports ini bukan sekadar permainan, tapi sudah menjadi rezeki untuk banyak orang. Ada atlet dan tim yang bisa kehilangan pekerjaannya jika Kominfo terus memblokir game-game itu,” tuturnya.

Lebih jauh, kata Giring, pemblokiran PayPal juga membuat para pekerja kreatif Indonesia kesulitan menerima pembayaran dari luar negeri.

Baca juga: Media Asing Soroti Pemblokiran Steam, Paypal, dkk oleh Kominfo di Indonesia

Pasalnya, freelancer asal Indonesia di Industri kreatif menggunakan PayPal untuk menerima pembayaran dari luar negeri.

"Jangan sampai ada insan kreatif yang kehilangan pendapatan di tengah perjuangan kita keluar dari krisis akibat pandemi," kata Giring.

Sementara itu, Giring menyatakan PSI menyesalkan perlakuan berbeda yang diterapkan Kominfo dengan PSE raksasa seperti Google, Meta, dan Twitter.

“Tampak sekali ada perbedaan. Kalau PSE-PSE raksasa ditunggu hingga last minute, bahkan kalau perlu tenggat waktunya diperpanjang,” tukasnya.

“Tujuan Permen ini kan untuk kepentingan nasional. Kalau malah merugikan industri kreatif kita, saya usulkan untuk direvisi saja,” imbuh Giring.

Diketahui, Kominfo menepati janjinya untuk memblokir platform digital yang tidak melakukan pendaftaran dan mematuhi aturan Penyelenggara Sistem Elektronik (PSE) Lingkup Privat.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com