"Kita Omicron sebelumnya 60.000-an per hari, ancer-ancer kita naiknya 18.000 sampai 20.000-an lah," katanya.
Sementara itu, Koordinator Tim Pakar dan Juru Bicara Pemerintah untuk Penanganan Covid-19 Wiku Adisasmito mengatakan kasus Covid-19 terus mengalami peningkatan dengan catatan rekor baru.
"Jumlah kasus Covid-19 terus mencatat rekor baru dalam beberapa minggu terakhir setelah lama tidak mengalami kenaikan," ujar Wiku dalam konferensi pers virtual, Kamis.
Baca juga: Satgas: Jumlah Kasus Covid-19 Terus Mencatat Rekor Baru Dalam Beberapa Minggu Terakhir
Wiku memberikan contoh per tanggal 27 Juli 2022, jumlah kasus positif harian mencapai angka 6.000 kasus. Jumlah tersebut terakhir tercatat pada Maret 2022.
Kenaikan kasus juga terlihat konsisten secara bertahap sejak Juni 2022 lalu.
"Peningkatan terjadi perlahan tapi pasti dari mulai 1.000 kasus pada awal Juni kemudian 2.000 kasus pada awal Juli dan dalam waktu satu bulan angka tersebut naik 3 kali lipat menjadi 6.000 kasus," ujar Wiku.
Kenaikan kasus Covid-19 tersebut, kata Wiku, berdampak pada peningkatan kasus aktif yang juga mencatat rekor sama dengan April 2022.
"Per kemarin kasus aktif sudah mencapai angka 46.024 di mana sudah lama kita tidak memiliki kasus aktif sebanyak ini," ucap Wiku.
"Tercatatkan bahwa terakhir di bulan April kita memiliki kasus aktif sebanyak 46.000 dan sekarang kembali terulang," imbuh dia.
Ketua DPR Puan Maharani meminta agar kegiatan yang berpotensi menimbulkan keramaian dikurangiimbas peningkatan kasus Covid-19 beberapa waktu terakhir.
Tak hanya itu, ia juga meminta pemerintah memperketat pengawasan di seluruh sektor aktivitas masyarakat, termasuk pelaksanaan pembelajaran tatap muka (PTM).
"Sudah semakin banyak sekolah yang menghentikan sementara PTM akibat ditemukannya kasus Covid-19. Pemerintah pusat dan pemerintah daerah perlu melakukan evaluasi terhadap protokol kesehatan di lingkungan sekolah,” kata Puan dalam keterangannya, Jumat.
Terkait pelaksanaan PTM, Puan menilai saat ini sangat dibutuhkan mengingat sudah lebih dari dua tahun anak-anak menjalankan pembelajaran jarak jauh (PJJ).
Kendati demikian, temuan banyaknya kasus positif saat ini menunjukkan protokol kesehatan selama PTM mulai kendur.
“Pemerintah harus memastikan keamanan dan keselamatan anak selama berada di sekolah. Pengawasan terhadap penerapan protokol kesehatan harus semakin dimasifkan,” pungkasnya.