Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Wantannas Harap Biogas Jadi Solusi di Tengah Krisis Energi akibat Perang Ukraina-Rusia

Kompas.com - 29/07/2022, 08:35 WIB
Achmad Nasrudin Yahya,
Bagus Santosa

Tim Redaksi


JAKARTA, KOMPAS.com - Dewan Ketahanan Nasional (Wantannas) berharap penggunaan energi terbarukan seperti biogas bisa menjadi alternatif bagi Indonesia.

Sekretaris Jenderal Wantannas Laksamana Madya Harjo Susmoro menyebutkan, penggunaan biogas dapat menjadi alternatif dari ketergantungan terhadap minyak yang belakangan terdampak akibat perang antara Ukraina dan Rusia yang tak kunjung berakhir.

“Kita mengajukan untuk mencari alternatif energi terbarukan, contohnya biogas. Kemarin kita kunjungan ke Kalimantan Timur karena di sana sudah bagus, itu bisa menjadikan contoh untuk bisa digunakan di tempat lain,” kata Harjo di Menara Kompas, Jakarta, Kamis (28/7/2022).

Baca juga: Pengertian Biogas dan Manfaatnya

Menurut Harjo, dampak perang Ukraina dan Rusia sebetulnya memunculkan alternatif dalam penggunaan energi, khususnya untuk Indonesia.

Menurutnya, Indonesia mempunyai berbagai potensi seperti penggunaan gelombang angin dan gelombang laut.

Di samping itu, dampak perang Ukraina dan Rusia yang cukup dirasakan Indonesia adalah terkendalanya pasokan gandum.

Harjo mengatakan, Ukraina merupakan penyuplai gandum terbesar di dunia. Walhasil, perang yang terjadi saat ini turut berdampak pada pasokan gandum bagi Indonesia.

“Ini juga akhirnya banyak produk yang berkaitan dengan gandum di kita terkendala juga,” kata Harjo.

Baca juga: Sri Mulyani: Dunia Berada di Tengah Krisis Energi Global

Selain energi dan pangan, dampak lain yang dirasakan Indonesia adalah berkaitan dengan pasokan baja.

Ia mengatakan baja merupakan komponen utama dalam industri pertahanan yang berkaitan dengan pembuatan alat utama sistem persenjataan (alutsista).

Menurutnya, dampak perang tersebut juga berpotensi menganggu upaya Indonesia dalam membangun kemandirian pertahanan industri dalam negeri.

“Kemandirian pertahanan khususnya untuk inhan (industri pertahanan). Sehingga kemandirian pertahanan terganggu,” terang dia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Jubir Sebut Luhut Hanya Beri Saran ke Prabowo Soal Jangan Bawa Orang 'Toxic'

Jubir Sebut Luhut Hanya Beri Saran ke Prabowo Soal Jangan Bawa Orang "Toxic"

Nasional
Muslimat NU Kirim Bantuan Kemanusiaan Rp 2 Miliar ke Palestina

Muslimat NU Kirim Bantuan Kemanusiaan Rp 2 Miliar ke Palestina

Nasional
Luhut Minta Prabowo Tak Bawa Orang 'Toxic', Projo: Nasihat Bagus

Luhut Minta Prabowo Tak Bawa Orang "Toxic", Projo: Nasihat Bagus

Nasional
Buktikan Kinerja Unggul, Pertamina Hulu Energi Optimalkan Kapabilitas Perusahaan

Buktikan Kinerja Unggul, Pertamina Hulu Energi Optimalkan Kapabilitas Perusahaan

Nasional
Gerindra Sebut Jokowi Justru Dorong Prabowo untuk Bertemu Megawati

Gerindra Sebut Jokowi Justru Dorong Prabowo untuk Bertemu Megawati

Nasional
Tak Cemas Lawan Kandidat Lain pada Pilkada Jatim, Khofifah: Kenapa Khawatir?

Tak Cemas Lawan Kandidat Lain pada Pilkada Jatim, Khofifah: Kenapa Khawatir?

Nasional
Khofifah Tolak Tawaran Jadi Menteri Kabinet Prabowo-Gibran, Pilih Maju Pilkada Jatim

Khofifah Tolak Tawaran Jadi Menteri Kabinet Prabowo-Gibran, Pilih Maju Pilkada Jatim

Nasional
Soal Duetnya pada Pilkada Jatim, Khofifah: Saya Nyaman dan Produktif dengan Mas Emil

Soal Duetnya pada Pilkada Jatim, Khofifah: Saya Nyaman dan Produktif dengan Mas Emil

Nasional
Pertamina Goes To Campus, Langkah Kolaborasi Pertamina Hadapi Trilema Energi

Pertamina Goes To Campus, Langkah Kolaborasi Pertamina Hadapi Trilema Energi

Nasional
Respons Luhut Soal Orang 'Toxic', Golkar Klaim Menterinya Punya Karya Nyata

Respons Luhut Soal Orang "Toxic", Golkar Klaim Menterinya Punya Karya Nyata

Nasional
Ditanya Soal Progres Pertemuan Prabowo-Megawati, Gerindra: Keduanya Mengerti Kapan Harus Bertemu

Ditanya Soal Progres Pertemuan Prabowo-Megawati, Gerindra: Keduanya Mengerti Kapan Harus Bertemu

Nasional
Gerindra Tangkap Sinyal PKS Ingin Bertemu Prabowo, tapi Perlu Waktu

Gerindra Tangkap Sinyal PKS Ingin Bertemu Prabowo, tapi Perlu Waktu

Nasional
Mencegah 'Presidential Club' Rasa Koalisi Pemerintah

Mencegah "Presidential Club" Rasa Koalisi Pemerintah

Nasional
Nasdem-PKB Gabung Prabowo, Zulhas Singgung Pernah Dicap Murtad dan Pengkhianat

Nasdem-PKB Gabung Prabowo, Zulhas Singgung Pernah Dicap Murtad dan Pengkhianat

Nasional
Pengamat HI Harap Menlu Kabinet Prabowo Paham Geopolitik, Bukan Cuma Ekonomi

Pengamat HI Harap Menlu Kabinet Prabowo Paham Geopolitik, Bukan Cuma Ekonomi

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com