Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Strategi Prabowo Atasi Krisis Energi, Kurangi Ketergantungan hingga Konversi Energi

Kompas.com - 09/02/2019, 12:06 WIB
Kristian Erdianto,
Kontributor Amerika Serikat, Andri Donnal Putera

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Anggota Badan Pemenangan Nasional (BPN) Harryadin Mahardika mengungkap strategi pasangan capres-cawapres nomor urut 02 Prabowo Subianto-Sandiaga Uno dalam mengatasi persoalan krisis energi.

Harryadin mengatakan, pasangan Prabowo-Sandiaga menyiapkan strategi dorongan besar terkait masalah itu.

Dalam rencana jangka pendeknya, Prabowo akan menginstruksikan untuk mengurangi ketergantungan pada bensin, solar, dan batu bara.

Baca juga: Di Depan Ibu-ibu, Prabowo Janji Turunkan Harga Daging dan Telur dalam 100 Hari Pertama

"Pak Prabowo punya beberapa pemikiran, dalam jangka pendek yang akan beliau instruksikan adalah harus segera kurangi ketergantungan kepada bensin dan solar dan batu bara. Mungkin kita tidak defisit, tapi kita pikirkan tentang dampak lingkungannya," ujar Harryadin dalam sebuah diskusi di media center Prabowo-Sandiaga, Jalan Sriwijaya I, Jakarta Selatan, Jumat (8/2/2019).

Harryadin mengatakan, salah satu konsumen terbesar dari bahan bakar minyak adalah kendaraan bermotor.

Untuk mengurangi ketergantungan terhadap sumber energi fosil, Prabowo akan memberikan insentif bagi kendaraan yang menggunakan bahan bakar alternatif serta melakukan konversi bahan bakar untuk kendaraan bermotor.

"Di era SBY pernah ada wacana konversi energi untuk kendaraan bermotor. Namun saat itu belum sepakat siapa yang akan membangun converter. Langkah ini adalah satu cara yang bisa lebih cepat sehingga subsidi bisa diarahkan, bukan hanya untuk subsidi harga, tapi untuk converter," kata Harryadin.

Sementara itu, untuk solusi jangka panjang, Prabowo akan membangun industri biofuel.

Menurut Harryadin, konsep industri biofuel ala Prabowo bertumpu pada visi menjadikan Indonesia sebagai negara penghasil bioetanol terbesar di dunia.

Sebagai negeri agraris, Indonesia dinilai memiliki modal utama untuk mewujudkan industri tersebut.

Baca juga: Prabowo Sebut Anggaran Bocor, Ini Kata Ketum Golkar

"Kita punya lahan. Menurut data, ada 10 juta hektare lahan tidak produktif. Prabowo menargetkan 2 juta hektare dikonversi ke bioetanol estate dengan skema public private people partnership. Jadi rakyat atau petani, pengusaha dan negara terlibat dalam industri ini," tutur dia.

"Inilah yang akan menjadi satu dorongan besar untuk energi. Petani akan mendapat kepastian lahan, sudah ada pembelinya yaitu pabrik, pemerintah juga mendapat bagian dari itu," ujar Harryadin.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Kubu Prabowo-Gibran Yakin Gugatan Anies-Muhaimin dan Ganjar-Mahfud Ditolak MK

Kubu Prabowo-Gibran Yakin Gugatan Anies-Muhaimin dan Ganjar-Mahfud Ditolak MK

Nasional
Aktivis Barikade 98 Ajukan 'Amicus Curiae', Minta MK Putuskan Pemilu Ulang

Aktivis Barikade 98 Ajukan "Amicus Curiae", Minta MK Putuskan Pemilu Ulang

Nasional
Kepala Daerah Mutasi Pejabat Jelang Pilkada 2024 Bisa Dipenjara dan Denda

Kepala Daerah Mutasi Pejabat Jelang Pilkada 2024 Bisa Dipenjara dan Denda

Nasional
KPK Panggil Bupati Sidoarjo Gus Muhdlor Sebagai Tersangka Hari Ini

KPK Panggil Bupati Sidoarjo Gus Muhdlor Sebagai Tersangka Hari Ini

Nasional
Daftar 33 Pengajuan Amicus Curiae Sengketa Pilpres 2024 di MK

Daftar 33 Pengajuan Amicus Curiae Sengketa Pilpres 2024 di MK

Nasional
Apa Gunanya 'Perang Amicus Curiae' di MK?

Apa Gunanya "Perang Amicus Curiae" di MK?

Nasional
Dampak Erupsi Gunung Ruang: Bandara Ditutup, Jaringan Komunikasi Lumpuh

Dampak Erupsi Gunung Ruang: Bandara Ditutup, Jaringan Komunikasi Lumpuh

Nasional
Megawati Lebih Pilih Rekonsiliasi dengan Jokowi atau Prabowo? Ini Kata PDI-P

Megawati Lebih Pilih Rekonsiliasi dengan Jokowi atau Prabowo? Ini Kata PDI-P

Nasional
Yusril Sebut Kekalahan Prabowo di Aceh Mentahkan Dugaan 'Cawe-cawe' Pj Kepala Daerah

Yusril Sebut Kekalahan Prabowo di Aceh Mentahkan Dugaan "Cawe-cawe" Pj Kepala Daerah

Nasional
Kejagung Kembali Sita Mobil Milik Harvey Moeis, Kini Lexus dan Vellfire

Kejagung Kembali Sita Mobil Milik Harvey Moeis, Kini Lexus dan Vellfire

Nasional
Yusril Harap 'Amicus Curiae' Megawati Tak Dianggap Tekanan Politik ke MK

Yusril Harap "Amicus Curiae" Megawati Tak Dianggap Tekanan Politik ke MK

Nasional
Soal Peluang Rekonsiliasi, PDI-P: Kami Belum Bisa Menerima Perlakuan Pak Jokowi dan Keluarga

Soal Peluang Rekonsiliasi, PDI-P: Kami Belum Bisa Menerima Perlakuan Pak Jokowi dan Keluarga

Nasional
IKN Teken Kerja Sama Pembangunan Kota dengan Kota Brasilia

IKN Teken Kerja Sama Pembangunan Kota dengan Kota Brasilia

Nasional
Yusril Sebut 'Amicus Curiae' Megawati Harusnya Tak Pengaruhi Putusan Hakim

Yusril Sebut "Amicus Curiae" Megawati Harusnya Tak Pengaruhi Putusan Hakim

Nasional
ICW Dorong Polda Metro Dalami Indikasi Firli Bahuri Minta Rp 50 M Ke SYL

ICW Dorong Polda Metro Dalami Indikasi Firli Bahuri Minta Rp 50 M Ke SYL

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com