JAKARTA, KOMPAS.com - Presiden Joko Widodo berharap kasus perundungan dan segala bentuk kekerasan terhadap anak tidak kembali terjadi.
Jokowi mengaku prihatin dan menyampaikan belasungkawa atas meninggalnya seorang anak di Tasikmalaya. Bocah berusia 11 tahun itu menjadi korban perundungan oleh teman-temannya.
"Inilah yang harus kita jaga bersama-sama agar anak-anak kita ini memiliki dunia bermain, dunia anak-anak dengan keceriaannya mereka. Jangan sampai terjadi lagi yang namanya perundungan," kata Jokowi, seusai menghadiri peringatan Hari Anak Nasional di Kebun Raya Bogor, Sabtu (23/7/2022).
Baca juga: Ridwan Kamil Minta Pelaku Perundungan Bocah SD di Tasikmalaya Diberi Sanksi
Menurut Jokowi, upaya mengatasi perundungan merupakan tanggung jawab semua pihak, baik itu orangtua, pendidik, guru, maupun masyarakat umum.
Jokowi menegaskan, semua kasus kekerasan, baik kekerasan fisik maupun seksual harus diproses secara hukum dengan tegas supaya kasus tersebut tidak akan terjadi lagi.
"Saya kira penegakan hukum yang keras, penegakan hukum yang tegas terhadap kegiatan-kegiatan yang seperti itu memang menjadi tanggung jawab kita semuanya untuk memagari agar tidak terjadi lagi," kata Jokowi.
Diberitakan, Seorang anak kelas V sekolah dasar (SD) di Tasikmalaya, Jawa Barat, meninggal karena mengalami depresi setelah menjadi korban perundungan rekan-rekannya.
Korban dipaksa menyetubuhi kucing lalu direkam pakai ponsel dan videonya disebarkan di media sosial.
Baca juga: Nasdem Desak Polisi Tuntaskan Kasus Perundungan Anak hingga Meninggal di Tasikmalaya
Komisi Perlindungan Anak Indonesia Daerah (KPAID) Kabupaten Tasikmalaya telah melaporkan perkara ini ke Polres Tasikmalaya. Proses penyelidikan tengah dilakukan dengan mengumpulkan berbagai keterangan.
Korban berinisial F menghembuskan napas terakhirnya setelah dirawat di rumah sakit pada Minggu (18/7/2022).
Ibu kandung F mengungkapkan, anaknya menjalani perawatan karena tak mau makan dan minum apa pun.
Setelah perundungan terjadi, keluarga terduga pelaku sempat mendatangi keluarga F dan meminta maaf. Namun kondisi kesehatan F terus memburuk hingga akhirnya meninggal dunia.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.