Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Legislator PDI-P Harap Kasus Brigadir J Terungkap Sebelum 17 Agustus

Kompas.com - 21/07/2022, 15:52 WIB
Nicholas Ryan Aditya,
Bagus Santosa

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Anggota Komisi III DPR dari Fraksi PDI-P Trimedya Pandjaitan berharap agar kasus kematian Brigadir Nofriansyah Yosua Hutabarat alias Brigadir J berbuntut panjang terungkap sebelum perayaan hari ulang tahun Kemerdekaan Indonesia pada 17 Agustus.

Adapun sejumlah kalangan menilai, banyak kejanggalan dari kasus kematian Brigadir J di kediaman Irjen Ferdy Sambo, Jakarta, pada Jumat (8/7/2022). Dengan begitu, Trimedya berharap kasus ini bisa terungkap secara terang benderang.

"Dalam rangka mengungkap kasus ini. Kita sama-sama, harus kita kawal. Sehingga, kalau kita sebelum 17 Agustus sudah terang benderang kematian korban ini," kata Trimedya saat ditemui di kantor DPP PDI-P Jalan Diponegoro, Jakarta, Kamis (21/7/2022).

Baca juga: Temuan Sementara Komnas HAM, Kunci Pengungkapan Kasus Tewasnya Brigadir J

Di sisi lain, Trimedya menilai, langkah Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo yang menonaktifkan Irjen Ferdy Sambo dari jabatan Kadiv Propam Polri bertujuan meluruskan kasus baku tembak sesama polisi di rumah Kadiv Propam Polri nonaktif, Irjen Ferdy Sambo.

Adapun selain Sambo, Kapolri juga menonaktifkan Brigjen Hendra Kurniawan dari jabatan Karo Paminal (Kepala Biro Pengamanan Internal) Divisi Propam Polri dan Kombes Budhi Herdi Susianto dari jabatan Kapolres Jakarta Selatan.

Baca juga: Polri Kantongi Rekaman CCTV yang Bisa Ungkap Kematian Brigadir J, Kompolnas: Kabar Baik

Selanjutnya, Trimedya juga menyoroti rencana otopsi ulang pada Brigadir J atas permintaan keluarga yang dikabulkan Polri.

Menurut dia, proses otopsi ulang ini bisa mengungkap kematian Brigadir J yang sebelumnya disebut baku tembak oleh Polisi. 

"(Otopsi ulang) Itu juga bagian dari yang kita harapkan dilakukan, termasuk olah TKP. Olah TKP harus dilakukan saya kan sejak awal bicara, katanya tembak-tembakan, enggak tahu tuh bagaimana tembak-tembakannya seperti apa," tutur dia.

Baca juga: Misteri CCTV dalam Kasus Kematian Brigadir J

Kemudian, Trimedya juga menilai adanya kejanggalan yang muncul sejak awal, ketika konferensi pers Polri kepada awak media. Sebab, saat konferensi pers, kata Trimedya, tidak ada barang bukti yang ditampilkan.

"Nah, itu kan semua ada kejanggalan. Kejanggalan-kejanggalan seperti ini pelan-pelan mulai dibuka oleh tim khusus ini," terangnya.

Adapun kronologi versi kepolisian menyebutkan, peristiwa Brigadir J tewas setelah diduga saling tembak dengan Bharada E di rumah Kadiv Propam Polri Irjen Ferdy Sambo terjadi di Kawasan Duren Tiga, Jakarta, pada Jumat (8/7/2022) sekitar pukul 17.00 WIB.

Baca juga: Pengacara: Otopsi Ulang Jenazah Brigadir J Libatkan Dokter Forensik TNI dari 3 Matra

Menurut Karo Penmas Divisi Humas Polri Brigjen Ahmad Ramadhan, Brigadir J diduga melakukan pelecehan dan menodongkan pistol ke kepala istri Irjen Ferdy Sambo di dalam kamar.

Saat istri Ferdy berteriak, Brigadir J panik dan keluar kamar.

Bharada E yang ada di lantai atas menanyakan soal teriakan itu. Namun, Brigadir J melakukan penembakan terhadapnya.

Kemudian, aksi saling tembak terjadi sehingga menewaskan Brigadir J.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Mahfud Ungkap Jumlah Kementerian Sudah Diminta Dipangkas Sejak 2019

Mahfud Ungkap Jumlah Kementerian Sudah Diminta Dipangkas Sejak 2019

Nasional
Tanggapi Ide Tambah Kementerian, Mahfud: Kolusinya Meluas, Rusak Negara

Tanggapi Ide Tambah Kementerian, Mahfud: Kolusinya Meluas, Rusak Negara

Nasional
[POPULER NASIONAL] Perbandingan Jumlah Kementerian Masa Megawati sampai Jokowi | Indonesia Kecam Serangan Israel ke Rafah

[POPULER NASIONAL] Perbandingan Jumlah Kementerian Masa Megawati sampai Jokowi | Indonesia Kecam Serangan Israel ke Rafah

Nasional
Tanggal 12 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 12 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Tanggal 11 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 11 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Demokrat Anggap Rencana Prabowo Tambah Kementerian Sah Saja, asal...

Demokrat Anggap Rencana Prabowo Tambah Kementerian Sah Saja, asal...

Nasional
Indonesia Digital Test House Diresmikan, Jokowi: Super Modern dan Sangat Bagus

Indonesia Digital Test House Diresmikan, Jokowi: Super Modern dan Sangat Bagus

Nasional
Menko Polhukam Harap Perpres 'Publisher Rights' Bisa Wujudkan Jurnalisme Berkualitas

Menko Polhukam Harap Perpres "Publisher Rights" Bisa Wujudkan Jurnalisme Berkualitas

Nasional
Saksi Sebut Kementan Beri Rp 5 Miliar ke Auditor BPK untuk Status WTP

Saksi Sebut Kementan Beri Rp 5 Miliar ke Auditor BPK untuk Status WTP

Nasional
Kasus Dugaan Asusila Ketua KPU Jadi Prioritas DKPP, Sidang Digelar Bulan Ini

Kasus Dugaan Asusila Ketua KPU Jadi Prioritas DKPP, Sidang Digelar Bulan Ini

Nasional
Gubernur Maluku Utara Nonaktif Diduga Cuci Uang Sampai Rp 100 Miliar Lebih

Gubernur Maluku Utara Nonaktif Diduga Cuci Uang Sampai Rp 100 Miliar Lebih

Nasional
Cycling de Jabar Segera Digelar di Rute Anyar 213 Km, Total Hadiah Capai Rp 240 Juta

Cycling de Jabar Segera Digelar di Rute Anyar 213 Km, Total Hadiah Capai Rp 240 Juta

Nasional
Hindari Konflik TNI-Polri, Sekjen Kemenhan Sarankan Kegiatan Integratif

Hindari Konflik TNI-Polri, Sekjen Kemenhan Sarankan Kegiatan Integratif

Nasional
KPK Tetapkan Gubernur Nonaktif Maluku Utara Tersangka TPPU

KPK Tetapkan Gubernur Nonaktif Maluku Utara Tersangka TPPU

Nasional
Soal Kemungkinan Duduki Jabatan di DPP PDI-P, Ganjar: Itu Urusan Ketua Umum

Soal Kemungkinan Duduki Jabatan di DPP PDI-P, Ganjar: Itu Urusan Ketua Umum

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com