JAKARTA, KOMPAS.com - Anggota Komisi I DPR dari Fraksi Partai Golkar Bobby Rizaldi meminta TNI AU melakukan investigasi mendalam terkait jatuhnya pesawat tempur T-50i Golden Eagle di Blora, Jawa Tengah.
Pasalnya kecelakaan yang terjadi Senin (18/7/2022) malam dan menewaskan pilot Lettu Pnb Allan Safitra Indera W itu bukan kali pertama terjadi.
“Karena sudah ada beberapa kejadian seperti jatuhnya pesawat tipe ini tahun 2015 dan off skid runway beberapa saat lalu,” tutur Bobby pada wartawan, Kamis (21/7/2022).
Ia menilai, investigasi dan evaluasi perlu dilakukan segera untuk mencari penyebab utama kecelakaan tersebut.
Baca juga: TNI AU Masih Selidiki Penyebab Jatuhnya Pesawat T-50i Golden Eagle
“Apakah karena teknis atau human error? Perlu didalami karena solusinya berbeda, atau karena keterbatasan anggaran?,” sebutnya.
Dalam pandangan Bobby, proses tersebut mesti segera dilakukan. Sebab, ia menilai matra TNI AU memiliki tingkat kesiapsiagaan yang berbeda dengan matra lainnya.
“Ini sudah mendesak, karena tingkat kesiapsiagaan matra udara ini sangat rendah dibanding matra lainnya,” ucap dia.
Bobby berharap proses envestigasi dan evaluasi berdampak pada pembenahan di internal TNI AU sehingga kejadian serupa tidak terulang.
“Kecelakaan ini tidak boleh membuat turun semangat TNI AU, sebaliknya menjadi evaluasi agar persiapan latihan menjadi lebih hati-hati,” imbuhnya.
Diketahui, pesawat tempur T50i Golden Eagle telah mengalami kecelakaan yang turut menewaskan tiga pilot TNI AU.
Medio 2015, pesawat itu jatuh dalam pameran dirgantara di Yogyakarta ketika sedang bermanuver di langit Lanud Adisucipto.
Peristiwa itu menewaskan Pilot Letkol Marda Sarjono dan back seater-nya Kapten Dwi Cahyadi.
Lalu pertengahan 2020, T50i Golden Eagle tergelincir dan keluar dari landasan di Lanud Iswahjudi.
Pesawat itu tengah dipiloti Letkol Luluk dan Lettu Pnb Muhammad Zacky.
Luluk mengalami luka parah dan sempat dirawat di RSPAD Gatot Subroto, namun meninggal dunia beberapa pekan kemudian.
Saat ini insiden jatuhnya T50i Golden Eagle di Blora, sedang diselidiki oleh tim khusus TNI AU.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.