Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Dinamika Covid-19 di Indonesia: Kasus Harian Tembus 5.000, Muncul Subvarian BA.2.75 Centaurus

Kompas.com - 20/07/2022, 11:35 WIB
Fika Nurul Ulya,
Sabrina Asril

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Kenaikan kasus Covid-19 di Indonesia tembus 5.000 kasus per hari, setelah sebelumnya naik sekitar 3.000 kasus per hari.

Berdasarkan data Satgas Covid-19 pada Selasa (19/7/2022), pukul 12.00 WIB, kasus Covid-19 bertambah 5.085 kasus dalam 24 jam terakhir.

Dengan demikian, total kasus Covid-19 di Indonesia mencapai 6.143.431, terhitung sejak kasus pertama diumumkan Presiden Joko Widodo pada 2 Maret 2020.

DKI Jakarta menempati posisi dengan penambahan kasus konfirmasi paling banyak, yaitu 2.485 kasus.

Baca juga: Fakta-fakta Covid-19 Subvarian Omicron BA.2.75 Centaurus di Indonesia

 

Kemudian diikuti Jawa Barat 971 kasus, Banten 649 kasus, Jawa Timur 344 kasus, dan Bali 167 kasus.

Peningkatan kasus Covid-19 sudah terdeteksi sejak seminggu lalu. Berdasarkan laporan Satgas Covid-19, kenaikan kasus untuk pertama kalinya menembus angka 3.361 pada tanggal 12 Juli 2022.

Kenaikan kasus pada 12 Juli 2022 tercatat naik 6 kali lipat dibanding pada tanggal yang sama bulan lalu, yakni 551 kasus pada 12 Juni 2022.

Baca juga: Omicron BA.2.75 atau Omicron Centaurus Teridentifikasi di Indonesia, Bagaimana Gejalanya?

Sedangkan, kasus aktif untuk pertama kalinya menembus angka 20.000 atau naik 4 kali lipat dibanding bulan lalu yang hanya di kisaran 4.000 kasus.

Berdasarkan keterangan Kementerian Kesehatan (Kemenkes), 80 persen lebih kasus didominasi oleh subvarian Omicron, yakni BA.4 dan BA.5. Belum usai mutasi BA.4 dan BA.5, kini muncul mutasi virus baru, yakni BA.2.75.

Muncul Centaurus

Subvarian Omicron BA.2.75 atau lebih dikenal Centaurus pertama kali terdeteksi di India sekitar bulan Mei 2022.

Setelah itu, subvarian baru ini menyebar ke berbagai negara, seperti Amerika Serikat, Australia, Kanada, Jerman, Jepang, Selandia Baru, dan Inggris.

Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin mengungkapkan puncak infeksi Covid-19 terjadi pertengahan Juli 2022. Satrialoka/Biro Komunikasi Kementerian Kesehatan Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin mengungkapkan puncak infeksi Covid-19 terjadi pertengahan Juli 2022.

Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin menyebut, kasus Centaurus terdeteksi di dua wilayah, yakni Jawa dan Bali.

Kasus di Bali adalah kasus yang berasal dari luar negeri (imported case), sedangkan kasus di Jakarta kemungkinan besar adalah transmisi lokal.

"Kami juga meng-update ke Bapak Presiden, ada subvarian baru yang namanya BA.2.75 yang sekarang sudah beredar di India mulainya dan sudah masuk ke 15 negara, ini juga sudah masuk ke Indonesia," kata Budi dalam keterangan pers usai rapat terbatas di Istana Kepresidenan, Jakarta, Senin (18/7/2022).

Baca juga: Covid-19 Masih Ada, Masyarakat Diimbau Vaksin Booster demi Tekan Angka Kematian

Adapun sejauh ini, pemerintah sudah menemukan 3 kasus BA.2.75 yang terdeteksi menjangkit warga.

Namun, 3 kasus ini tergolong memiliki gejala ringan sehingga tidak mengkhawatirkan seperti varian Delta pada Juli 2021 lalu.

Temuan Centaurus ini akhirnya dilaporkan oleh Kemenkes melalui platform berbagi data dan informasi virus di Global Initiative on Sharing All Influenza Data (GISAID).

Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) sendiri telah memasukkan Centaurus dalam kategori VOC-LUM atau Variant of Concern (VOC) Lineage Under Monitoring (LUM).

Baca juga: Vaksin Booster Terbukti Tingkatkan Kekebalan terhadap Virus Corona, Ini Studinya

Bisa menurunkan efikasi antibodi

Menurut epidemiolog Universitas Griffith, Australia, Dicky Budiman, sifat subvarian BA.2.75 Centaurus adalah jumlah mutasi spike atau proteinnya sangat tinggi.

Virus ini kemungkinan menurunkan efikasi antibodi. Proses penularan Centaurus efektif melalui udara.

"Data awal di India menunjukkan BA.2.75 punya kecepatan sebaran yang luar biasa atau 9 kali lipat BA.5," ucap Dicky saat dihubungi Kompas.com, Selasa (19/7/2022).

Beberapa gejala yang bisa dirasakan seseorang yang sudah terinfeksi virus ini adalah suhu tinggi atau demam, batuk terus menerus, sesak napas, merasa lelah, badan nyeri, sakit kepala, hidung tersumbat atau berair, kehilangan selera makan, dan diare.

AHM dan jaringannya melakukan kegiatan vaksinasi booster di 10 kota Indonesia. DOK. AHM AHM dan jaringannya melakukan kegiatan vaksinasi booster di 10 kota Indonesia.

Memakai masker dan vaksinasi booster

Kembali tingginya penularan Covid-19 di Tanah Air membuat pemerintah menarik rem dan meminta masyarakat kembali memakai masker di luar dan di dalam ruangan.

Semula, pemakaian masker diperlonggar sehingga masyarakat boleh beraktivitas dengan tidak memakai masker di luar ruangan. Imbauan ini diumumkan langsung oleh Presiden Joko Widodo pada tanggal 10 Juli 2022.

Untuk meningkatkan imunitas, pemerintah akhirnya mewajibkan vaksinasi booster sebagai syarat perjalanan dan masuk pusat perbelanjaan hingga perkantoran.

Kewajiban vaksinasi booster ini sudah berlaku sejak Minggu, 17 Juli 2022.

Sebab, merunut data Kemenkes, pasien Covid-19 yang meninggal paling banyak adalah orang yang belum divaksinasi atau baru divaksinasi satu dosis.

Baca juga: Mengenal Gejala Infeksi Subvarian Omicron BA.2.75 Centaurus

Pemerintah sendiri menargetkan akselerasi vaksinasi booster mencapai 30 persen dari total penduduk dalam waktu dekat.

Per kemarin, masyarakat yang sudah disuntik vaksin dosis ketiga atau penguat (booster) yaitu 53.363.196 atau 25,62 persen. Angkanya jauh lebih tinggi dibanding 53.136.007 atau 25,51 persen sehari sebelumnya.

Anggota Komisi IX DPR dari Fraksi PDI-P Rahmad Handoyo meminta agar varian Centaurus ini mendapatkan perhatian serius dari semua pihak.

Baca juga: Infeksi BA.2.75 Centaurus Terdeteksi, Masyarakat Diimbau Tak Khawatir

Meski begitu, dia juga meminta agar masyarakat tidak panik menghadapinya.

Varian BA.2.75 maupun dia varian sebelumnya, belum membebani rumah sakit. Varian itu juga belum menunjukkan tanda-tanda lebih beresiko dibandingkan Delta.

Di sisi lain, penularan Covid-19 di dunia masih sangat dinamis. Virus ini sudah memuncak di beberapa negara dengan tingkat kasus harian 100.000 per hari.

"Fakta bahwa BA.2.75 sudah terdeteksi di Indonesia harus membuat kita lebih waspada dan berhati-hati,” kata Rahmad dalam keterangannya, Selasa (19/7/2022).

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Bisa Tingkatkan Kualitas dan Kuantitas Hakim Perempuan, Ketua MA Apresiasi Penyelenggaraan Seminar Internasional oleh BPHPI

Bisa Tingkatkan Kualitas dan Kuantitas Hakim Perempuan, Ketua MA Apresiasi Penyelenggaraan Seminar Internasional oleh BPHPI

Nasional
Jelang Pemberangkatan Haji, Fahira Idris: Kebijakan Haji Ramah Lansia Harap Diimplementasikan secara Optimal

Jelang Pemberangkatan Haji, Fahira Idris: Kebijakan Haji Ramah Lansia Harap Diimplementasikan secara Optimal

Nasional
Aies Tak Mau Berandai-andai Ditawari Kursi Menteri oleh Prabowo-Gibran

Aies Tak Mau Berandai-andai Ditawari Kursi Menteri oleh Prabowo-Gibran

Nasional
PKS Siapkan 3 Kadernya Maju Pilkada DKI, Bagaimana dengan Anies?

PKS Siapkan 3 Kadernya Maju Pilkada DKI, Bagaimana dengan Anies?

Nasional
Anies Mengaku Ingin Rehat Setelah Rangkaian Pilpres Selesai

Anies Mengaku Ingin Rehat Setelah Rangkaian Pilpres Selesai

Nasional
Koalisi Gemuk Prabowo-Gibran Ibarat Pisau Bermata Dua

Koalisi Gemuk Prabowo-Gibran Ibarat Pisau Bermata Dua

Nasional
Tawaran Posisi Penting untuk Jokowi Setelah Tak Lagi Dianggap Kader oleh PDI-P

Tawaran Posisi Penting untuk Jokowi Setelah Tak Lagi Dianggap Kader oleh PDI-P

Nasional
Diminta Mundur oleh TKN, Berikut 6 Menteri PDI-P di Periode Kedua Jokowi

Diminta Mundur oleh TKN, Berikut 6 Menteri PDI-P di Periode Kedua Jokowi

Nasional
Nasdem Tunggu Jawaban Anies Soal Tawaran Jadi Cagub DKI

Nasdem Tunggu Jawaban Anies Soal Tawaran Jadi Cagub DKI

Nasional
Minimalisasi Risiko Bencana Alam, DMC Dompet Dhuafa dan BNPB Tanam 1.220 Bibit Pohon di Bandung Barat

Minimalisasi Risiko Bencana Alam, DMC Dompet Dhuafa dan BNPB Tanam 1.220 Bibit Pohon di Bandung Barat

Nasional
Syaikhu Sebut Koalisi atau Oposisi Itu Kewenangan Majelis Syuro PKS

Syaikhu Sebut Koalisi atau Oposisi Itu Kewenangan Majelis Syuro PKS

Nasional
Jokowi Tak Lagi Dianggap Kader, PDI-P: Loyalitas Sangat Penting

Jokowi Tak Lagi Dianggap Kader, PDI-P: Loyalitas Sangat Penting

Nasional
PPP Buka Peluang Usung Sandiaga Jadi Cagub DKI

PPP Buka Peluang Usung Sandiaga Jadi Cagub DKI

Nasional
Soal Jokowi dan PDI-P, Joman: Jangan karena Beda Pilihan, lalu Dianggap Berkhianat

Soal Jokowi dan PDI-P, Joman: Jangan karena Beda Pilihan, lalu Dianggap Berkhianat

Nasional
Surya Paloh Buka Peluang Nasdem Usung Anies pada Pilkada DKI

Surya Paloh Buka Peluang Nasdem Usung Anies pada Pilkada DKI

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com