Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Dinamika Covid-19 di Indonesia: Kasus Harian Tembus 5.000, Muncul Subvarian BA.2.75 Centaurus

Kompas.com - 20/07/2022, 11:35 WIB
Fika Nurul Ulya,
Sabrina Asril

Tim Redaksi

Memakai masker dan vaksinasi booster

Kembali tingginya penularan Covid-19 di Tanah Air membuat pemerintah menarik rem dan meminta masyarakat kembali memakai masker di luar dan di dalam ruangan.

Semula, pemakaian masker diperlonggar sehingga masyarakat boleh beraktivitas dengan tidak memakai masker di luar ruangan. Imbauan ini diumumkan langsung oleh Presiden Joko Widodo pada tanggal 10 Juli 2022.

Untuk meningkatkan imunitas, pemerintah akhirnya mewajibkan vaksinasi booster sebagai syarat perjalanan dan masuk pusat perbelanjaan hingga perkantoran.

Kewajiban vaksinasi booster ini sudah berlaku sejak Minggu, 17 Juli 2022.

Sebab, merunut data Kemenkes, pasien Covid-19 yang meninggal paling banyak adalah orang yang belum divaksinasi atau baru divaksinasi satu dosis.

Baca juga: Mengenal Gejala Infeksi Subvarian Omicron BA.2.75 Centaurus

Pemerintah sendiri menargetkan akselerasi vaksinasi booster mencapai 30 persen dari total penduduk dalam waktu dekat.

Per kemarin, masyarakat yang sudah disuntik vaksin dosis ketiga atau penguat (booster) yaitu 53.363.196 atau 25,62 persen. Angkanya jauh lebih tinggi dibanding 53.136.007 atau 25,51 persen sehari sebelumnya.

Anggota Komisi IX DPR dari Fraksi PDI-P Rahmad Handoyo meminta agar varian Centaurus ini mendapatkan perhatian serius dari semua pihak.

Baca juga: Infeksi BA.2.75 Centaurus Terdeteksi, Masyarakat Diimbau Tak Khawatir

Meski begitu, dia juga meminta agar masyarakat tidak panik menghadapinya.

Varian BA.2.75 maupun dia varian sebelumnya, belum membebani rumah sakit. Varian itu juga belum menunjukkan tanda-tanda lebih beresiko dibandingkan Delta.

Di sisi lain, penularan Covid-19 di dunia masih sangat dinamis. Virus ini sudah memuncak di beberapa negara dengan tingkat kasus harian 100.000 per hari.

"Fakta bahwa BA.2.75 sudah terdeteksi di Indonesia harus membuat kita lebih waspada dan berhati-hati,” kata Rahmad dalam keterangannya, Selasa (19/7/2022).

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Tawaran Posisi Penting untuk Jokowi Setelah Tak Lagi Dianggap Kader oleh PDI-P

Tawaran Posisi Penting untuk Jokowi Setelah Tak Lagi Dianggap Kader oleh PDI-P

Nasional
Diminta Mundur oleh TKN, Berikut 6 Menteri PDI-P di Periode Kedua Jokowi

Diminta Mundur oleh TKN, Berikut 6 Menteri PDI-P di Periode Kedua Jokowi

Nasional
Nasdem Tunggu Jawaban Anies Soal Tawaran Jadi Cagub DKI

Nasdem Tunggu Jawaban Anies Soal Tawaran Jadi Cagub DKI

Nasional
Minimalisasi Risiko Bencana Alam, DMC Dompet Dhuafa dan BNPB Tanam 1.220 Bibit Pohon di Bandung Barat

Minimalisasi Risiko Bencana Alam, DMC Dompet Dhuafa dan BNPB Tanam 1.220 Bibit Pohon di Bandung Barat

Nasional
Syaikhu Sebut Koalisi atau Oposisi Itu Kewenangan Majelis Syuro PKS

Syaikhu Sebut Koalisi atau Oposisi Itu Kewenangan Majelis Syuro PKS

Nasional
Jokowi Tak Lagi Dianggap Kader, PDI-P: Loyalitas Sangat Penting

Jokowi Tak Lagi Dianggap Kader, PDI-P: Loyalitas Sangat Penting

Nasional
PPP Buka Peluang Usung Sandiaga Jadi Cagub DKI

PPP Buka Peluang Usung Sandiaga Jadi Cagub DKI

Nasional
Soal Jokowi dan PDI-P, Joman: Jangan karena Beda Pilihan, lalu Dianggap Berkhianat

Soal Jokowi dan PDI-P, Joman: Jangan karena Beda Pilihan, lalu Dianggap Berkhianat

Nasional
Surya Paloh Buka Peluang Nasdem Usung Anies pada Pilkada DKI

Surya Paloh Buka Peluang Nasdem Usung Anies pada Pilkada DKI

Nasional
Dukung Prabowo-Gibran, Surya Paloh Sebut Nasdem Belum Dapat Tawaran Menteri

Dukung Prabowo-Gibran, Surya Paloh Sebut Nasdem Belum Dapat Tawaran Menteri

Nasional
PKS: Pak Anies Sudah Jadi Tokoh Nasional, Kasih Kesempatan Beliau Mengantarkan Kader Kami Jadi Gubernur DKI

PKS: Pak Anies Sudah Jadi Tokoh Nasional, Kasih Kesempatan Beliau Mengantarkan Kader Kami Jadi Gubernur DKI

Nasional
Soal Bertemu Prabowo, Sekjen PKS: Tunggu Saja, Nanti Juga Kebagian

Soal Bertemu Prabowo, Sekjen PKS: Tunggu Saja, Nanti Juga Kebagian

Nasional
Prabowo Absen dalam Acara Halalbihalal PKS

Prabowo Absen dalam Acara Halalbihalal PKS

Nasional
Joman: Jokowi Dukung Prabowo karena Ingin Penuhi Perjanjian Batu Tulis yang Tak Dibayar Megawati

Joman: Jokowi Dukung Prabowo karena Ingin Penuhi Perjanjian Batu Tulis yang Tak Dibayar Megawati

Nasional
Langkah Mahfud Membersamai Masyarakat Sipil

Langkah Mahfud Membersamai Masyarakat Sipil

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com