JAKARTA, KOMPAS.com - Menteri Luar Negeri (Menlu) Retno Marsudi bertemu dengan Menlu Bangladesh AK Abdul Momen dalam rangkaian perayaan 50 tahun hubungan diplomatik kedua negara. Dalam pertemuan itu, keduanya membahas bantuan ke Rohingya.
Retno menuturkan, masalah Rohingya yang sudah lama tertunda memang masih membutuhkan perhatian penuh negara lain, termasuk Indonesia. Situasi muslim Rohingya makin menantang karena Myanmar tengah dilanda krisis.
"Indonesia berkomitmen untuk melanjutkan bantuan kami kepada orang-orang Rohingya, dan untuk membantu orang-orang Myanmar juga," ucap Retno dalam konferensi pers, Senin (18/7/2022).
Baca juga: Mantan PM Jepang Shinzo Abe Tertembak, Menlu Retno Sampaikan Rasa Simpatik
Selain masalah Rohingya, kedua Menlu juga bertukar pandangan tentang beberapa masalah regional dan global, termasuk soal Afghanistan. Kedua negara sepakat ingin melihat Afghanistan menjadi negeri yang damai, stabil, dan makmur.
Untuk membuat negara damai, keduanya memahami peran ulama menjadi sangat penting dalam memastikan kemajuan di Afghanistan.
"Dalam konteks ini, saya sampaikan kepada Menteri Momen bahwa Indonesia, Qatar, dan Afghanistan telah melakukan dialog trilateral antar ulama. Untuk berbagi pengalaman dan pandangan tentang manifestasi nilai-nilai Islam dalam masyarakat yang beragam," ucap Retno.
Tak lupa, Retno membahas hubungan bilateral dengan Bangladesh di beberapa sektor. Bangladesh merupakan salah satu mitra ekonomi penting Indonesia di kawasan Asia Selatan.
Baca juga: Rohingya di Bangladesh Minta Dipulangkan: Pengungsi seperti Hidup di Neraka
Dalam hal perdagangan misalnya, nilai dagang kedua negara mencapai lebih dari 3 miliar dollar AS pada tahun 2021, melampaui angka perdagangan sebelum pandemi Covid-19.
Tahun ini, nilai perdagangan bilateral meningkat 30 persen. Untuk meningkatkan volume perdagangan, Indonesia dan Bangladesh akan bekerja sama untuk menyelesaikan negosiasi Perjanjian Perdagangan Preferensial.
"Kami juga sepakat untuk memperluas kerja sama di industri strategis, sektor transportasi dan industri halal. Di bidang investasi, kami berkomitmen untuk mendekatkan BUMN dan swasta," tutur Retno.
Baca juga: Bantu Pencarian Eril, Ridwan Kamil Berterima Kasih kepada Jokowi hingga Menlu Retno Marsudi
Retno lantas memberitahu Menteri Momen terkait minat ekspansi perusahaan Indonesia ke Bangladesh.
Salah satu perusahaan yang berniat ekspansi ke sana adalah Pertamina Power Indonesia (PPI). Perusahaan pelat merah itu siap mendukung proyek pembangkit listrik di Bangladesh.
"Dengan dukungan Anda, Yang Mulia, kami berharap untuk segera menyelesaikan Letter of Intent untuk kerja sama ini. Kami juga sepakat untuk memperluas kerja sama kami di sektor energi," ungkap Retno.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.