"Sekarang kami dapatkan masalah cukup serius di guru, yaitu ketercukupan, ketersebaran, kompetensi, dan kesejahteraan mereka. Padahal guru itu yang paling depan menjadi ujung tombak bagi mutu pendidikan di Indonesia," jelasnya.
Sekali lagi, Fahmi menegaskan bahwa kehadiran sarpras dan guru akan menjadi sesuatu yang sangat luar biasa.
Menurutnya, suatu hal wajar apabila terjadi perubahan pada kurikulum pendidikan sesuai dengan perkembangan zaman.
“Akan tetapi, kalau gurunya oke, sarana prasarana kondusif, dan fasilitatif, maka akan dapat mendukung pendidikan generasi muda ke depan menjadi lebih baik,"katanya.
Pada kesempatan yang sama, Anggota Komisi X DPR RI Sodik Mudjahid menyoroti beberapa hal tentang pendidikan di Indonesia.
Pertama, ia menyoroti proses seleksi siswa baru atau Pendaftaran Peserta Didik Baru (PPDB).
“Menurut info yang didapat kepala sekolah (kepsek) masing-masing, bahwa PPDB dijalankan sesuai dengan prosedur yang ada, yaitu melalui jatah zonasi, afiliasi,” ujar Sodik.
Selain afiliasi, sebut dia, hal lainnya yang menyangkut PPDB di sekolah tersebut harus sudah berjalan dengan baik.
Hal kedua yang menjadi perhatian Komisi X adalah soal perpustakaan.
Baca juga: Komisi X DPR RI: Guru adalah Ujung Tombak Pembentuk Pendidikan Bermutu
"Dari buku-buku yang didatangkan oleh pusat, hal yang perlu diperhatikan adalah terkait dengan penyempurnaan konten dari buku-buku tersebut," ujarnya yang turut melakukan pengecekan pada buku-buku yang datang.
Selain perpustakaan, Sodik mengungkapkan bahwa pihaknya juga menyoroti tentang digitalisasi perpustakaan.
Dari kunjungan reses itu, diketahui bahwa seluruh sekolah yang didatangi sudah mengimplementasikan perpustakaan digital atau e-Library.
"Itu situasi umum yang kami dapatkan di sekolah. Saya juga mengajukan pertanyaan kepada siswa, lebih senang sekolah tatap muka atau online virtual? Dan anak-anak dari semua kelas, mulai SD, SMP, dan SMA mengatakan lebih senang tatap muka,” jelas Sodik.
Dari pertanyaan tersebut, ia mengaku tertarik dengan alasan para siswa yang lebih senang bertatap muka. Dengan kompak, para siswa pun menjawab karena mereka lebih senang bertemu dengan teman.
Baca juga: Sungguh Inovatif, Kelola Sampah secara Digital, Siswa SMAN 1 Blora Buat Aplikasi Kang Rosdi
Dari jawaban itu, kata Sodik, juga harus menjadi catatan bagi guru untuk bagaimana bisa tampil menarik dan disukai oleh anak-anak didiknya.