Sedangkan pada malam hari justru kamar ditutup.
"Soalnya kalau malam kami yang punya kamar kan juga capek, perlu istirahat. Kalau siang, kami tinggal ibadah," ujar pria yang mengajar di Universitas Muhammadiyah Surabaya itu.
Baca juga: Soal Kuota Haji 2023, Menag: Insya Allah Akan Lebih Banyak dari Tahun Ini
Tak ada syarat khusus untuk menggunakan kamar ini, selain tentu saja, harus berstatus suami istri.
Dikky mengatakan, masing-masing pasutri biasanya juga sudah paham untuk selalu menjaga kebersihan kamar.
"Ya kan malu juga masak di kamar orang meninggalkan jejak," kata Dikky lalu tertawa.
Fenomena "kamar barokah" di kalangan jemaah haji Indonesia sampai ke telinga anggota Amirul Hajj 2022, Muhammad Khoirul Muttaqin, dari Kementerian Kementerian Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan Republik Indonesia.
Menurut Khoirul, urusan penyaluran kebutuhan seksual bagi jemaah haji pasutri sudah lama menjadi isu yang dibicarakan.
Ia pun menyarankan, negara sebaiknya ikut memberi jalan keluar dalam urusan tersebut.
"Saya dengar jemaah akhirnya saling menyediakan karena tahu bila ini keperluan mendasar manusia. Negara sebaiknya hadir, agar bisa lebih rapi dan tertib, dan tidak menyusahkan jemaah," ujar Khoiron, ditemui di Jeddah, Sabtu (16/7/2022).
Baca juga: 389 Jemaah Haji Kloter Pertama Tiba di Asrama Haji Pondok Gede
Khoiron mengatakan, terkadang jemaah haji Indonesia yang pasutri kesulitan melaksanakan "ibadah" selepas menunaikan rukun haji itu karena harus menyewa apartemen dan kamar di mukimin, atau WNI yang berdomisili di Tanah Suci.
Menurut Khoiron, kebutuhan biologis jemaah haji pasutri bukan hal tabu untuk dijadikan salah satu bahan pembahasan dalam penyelenggaraan haji.
Sebab menurut dia, kebutuhan untuk melakukan hubungan badan jemaah pasutri selepas melaksanakan ibadah utama haji adalah hal yang normal.
Bahkan menurut Khoiron, ada fenomena lain yang terjadi saat musim haji.
"Sekarang ini, pasangan haji yang masih muda, malah mencari tempat tersebut, karena sudah ada niatan untuk mencetak 'kader' di Tanah Suci," kata Khoiron.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.