JAKARTA, KOMPAS.com - Menteri Agama Yaqut Cholil Qoumas menyatakan kinerja maskapai Garuda Indonesia yang mengubah-ubah jadwal penerbangan kepulangan jemaah haji harus dievaluasi.
Sebab menurut Yaqut, perubahan jadwal penerbangan pemulangan jemaah haji juga berdampak terhadap hal lain.
"Ada evaluasi soal jadwal penerbangan Garuda Indonesia yang berubah-ubah," kata Yaqut, di Jeddah, Arab Saudi, seperti dikutip dari Tribunnews, Minggu (17/7/2022).
Baca juga: Lepas Jemaah Haji Indonesia Kembali Ke Tanah Air, Menag: Insya Allah Semuanya Haji Mabrur
Menurut Yaqut, sampai saat ini maskapai "pelat merah" itu sudah mengirimkan 16 surat terkait perubahan jadwal penerbangan pemulangan jemaah haji Indonesia.
Dia mengatakan perubahan jadwal penerbangan itu bisa menimbulkan dampak bagi proses kepulangan jemaah haji Indonesia.
Salah satu dampak dari perubahan jadwal penerbangan itu, kata Yaqut, adalah bisa mempengaruhi kondisi fisik maupun psikologis jemaah.
Baca juga: Keluhkan Fasilitas Masyair Haji 2022, Menag: Bayar Rp 1,4 Triliun, Menu Makanan Buncis, Kasur Tipis
Sebab dalam proses persiapan kepulangan jemaah haji, kata Yaqut, bisa memakan waktu minimal hingga 9 jam.
Yaqut kemudian meminta Dirjen Penyelenggaraan Haji dan Umrah, Hilman Latief, menyelesaikan masalah ini bersama pihak Garuda Indonesia.
Dia juga meminta pihak Garuda Indonesia mematuhi kontrak yang telah disepakati dengan pemerintah.
Baca juga: Soal Kuota Haji 2023, Menag: Insya Allah Akan Lebih Banyak dari Tahun Ini
"Dalam kontrak tidak ada seperti ini (perubahan jadwal), tidak bisa mereka mengubah jadwal sesukanya," kata Yaqut.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.