Sontak, pernyataan mantan Ketua Majelis Permusyawaratan Rakyat (MPR) RI itu pun disambut meriah oleh warga yang hadir.
"Kalau pilih Futri nanti tiap 2 bulan ada deh (pasar murah) ginian. Cocok nggak?" ucap Zulhas disambut sorak sorai dan tepuk tangan warga.
Setelah memberikan sambutan, Zulhas bersama putrinya pun tampak membagi-bagikan minyak goreng ke warga yang hadir.
Terkait ini, Wakil Ketua Umum PAN Viva Yoga Maula menjelaskan, kedatangan Zulhas ke acara pasar murah sedianya mewakili partai, bukan pemerintah. Sebab acara itu diinisiasi oleh PAN.
"Acara itu hari Sabtu, di mana para pegawai ASN di pemerintahan libur. Acara itu bukan acara pemerintahan, tetapi acara partai. Bang Zulkifli Hasan hadir selaku Ketua Umum PAN meninjau acara PAN, yaitu PANsar Murah," jelas Viva Yoga kepada Kompas.com, Senin (11/7/2022).
Viva mengakui, Minyakita merupakan program Kementerian Perdagangan yang bertujuan untuk mendorong pengusaha-pengusaha minyak goreng memenuhi permintaan pasar domestik (Domestic Market Obligation/DMO) akan minyak.
Namun, dia membantah bahwa minyak goreng murah itu digunakan partainya untuk kepentingan politik.
Menurut Viva, PAN lebih dulu membeli minyak goreng kemasan Minyakita sebelum dibagikan ke warga Lampung dalam acara pasar murah.
"Minyak curah kemasan itu beli, tidak gratis. Dan dibagikan oleh Futri di daerah pemilihannya. Hal ini tentu sikap yang baik karena dapat memberi manfaat bagi ibu-ibu di dapilnya," tutur Viva.
Aksi Zulhas mengampanyekan putrinya ini pun menuai kritik dari banyak pihak, termasuk kalangan elite partai politik.
Wakil Ketua Umum (Waketum) Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) Jazilul Fawaid misalnya, menilai tindakan Zulhas telah melewati batas, bahkan memalukan.
"Gini, mestinya tidak begitu ya. Mestinya. Kalau bahasa Jawa, ngono yo ngono, tapi ojo ngono. Artinya jangan keterlaluan," ujar Jazilul saat ditemui di Kantor KPU, Jakarta Pusat, Selasa (12/7/2022).
Baca juga: Zulhas Kampanye Pilih Anaknya, Jokowi Minta Fokus Kerja hingga Peringatan soal Etika Politik
Sebagai ketua umum partai politik, menurut Jazilul, Zulhas boleh saja berkampanye. Namun, seharusnya Menteri Perdagangan itu tahu batasan.
"Jangan begitu banget. Itu bisa bikin malu," tuturnya.
Partai Demokrat juga menilai Zulhas telah melakukan tindakan memalukan. Deputi Badan Pemenangan Pemilu (Bappilu) Partai Demokrat Kamhar Lakumani mengatakan, sebagai seorang menteri, tidak sepatutnya Zulhas berkampanye.