Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Bukan 149 Orang, Kemenlu Klarifikasi Jumlah Buruh Migran Meninggal di Sabah Capai 25 Orang

Kompas.com - 06/07/2022, 12:10 WIB
Fika Nurul Ulya,
Sabrina Asril

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Kementerian Luar Negeri (Kemenlu) kembali mengklarifikasi jumlah Pekerja Migran Indonesia (PMI) yang meninggal sepanjang 2021-2022 di wilayah Sabah, Malaysia. Jumlah buruh migran asal Indonesia yang meninggal tercatat mencapai 25 orang.

Jumlah ini jauh lebih kecil dibanding laporan awal Koalisi Buruh Migran Berdaulat (KBMB) yang menyebut terdapat sekitar 149 buruh migran sepanjang tahun 2021-2022 di 5 pusat tahanan imigrasi wilayah Sabah.

Perinciannya, 101 orang meninggal sepanjang 2021, dan 48 orang meninggal dunia pada periode Januari-Juni 2022.

"Hasil klarifikasi jumlah kematian yang ada di Sabah selama tahun 2021-2022 total sebanyak 25 WNI," kata Direktur Perlindungan Warga Negara Indonesia (WNI) Judha Nugraha kepada Kompas.com, Rabu (6/7/2022).

Baca juga: 18 Pekerja Migran Meninggal di Tahanan Imigrasi Sabah Malaysia Sepanjang 2022, Deportan: Neraka di Bumi

Judha menjelaskan, jumlah PMI yang meninggal itu ditemukan ketika Kemenlu dan perwakilan RI di Malaysia, utamanya KJRI Kota Kinabalu dan Konsulat RI di Tawau, mengadakan pertemuan dengan Pengarah Imigresen Wilayah Sabah dan Jabatan Kesihatan Negeri Sabah (JKNS) Malaysia pada 28 Juni 2022.

Kemudian, Kemenlu juga mengadakan komunikasi dengan Kedutaan Besar Malaysia di Jakarta untuk meminta klarifikasi mengenai jumlah kematian atas 149 orang. Hasilnya, 149 orang yang meninggal di wilayah Sabah itu bukan hanya WNI.

"Kedutaan Malaysia di Jakarta telah menyampaikan koreksi atas data. Jadi data 149 orang yang meninggal itu adalah jumlah kematian WNA di seluruh DTI (Depot Tahanan Imigresen) yang ada di Malaysia selama tahun 2021-2022. Jadi bukan angka WNI," ucap dia.

Baca juga: Potongan Donasi 13,7 Persen Jadi Alasan Kemensos Cabut Izin ACT

Judha menuturkan, Kedutaan Besar Malaysia juga telah menyampaikan permohonan maaf atas kekeliruan data tersebut.

Di sisi lain, pihaknya sudah menerima konfirmasi alasan 25 buruh migran meninggal dunia di Sabah. Berdasarkan hasil pemeriksaan postmortem, 25 PMI yang meninggal disebabkan karena sakit, baik karena Covid-19 maupun infeksi.

"Penyebab kematiannya mayoritas karena Covid-19, jantung, Pneumonia, penyakit infeksi dan penyakit-penyakit komorbid dari Covid-19," ungkap Judha.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Tanggal 13 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 13 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Kesiapan Infrastruktur Haji di Arafah, Muzdalifah, dan Mina Sudah 75 Persen

Kesiapan Infrastruktur Haji di Arafah, Muzdalifah, dan Mina Sudah 75 Persen

Nasional
Cek Pelabuhan Ketapang, Kabaharkam Pastikan Kesiapan Pengamanan World Water Forum 2024

Cek Pelabuhan Ketapang, Kabaharkam Pastikan Kesiapan Pengamanan World Water Forum 2024

Nasional
Prabowo Sebut Soekarno Milik Bangsa Indonesia, Ini Respons PDI-P

Prabowo Sebut Soekarno Milik Bangsa Indonesia, Ini Respons PDI-P

Nasional
Ganjar Serahkan ke PDI-P soal Nama yang Bakal Maju Pilkada Jateng

Ganjar Serahkan ke PDI-P soal Nama yang Bakal Maju Pilkada Jateng

Nasional
Prabowo Minta Pemerintahannya Tak Diganggu, Ini Kata Ganjar

Prabowo Minta Pemerintahannya Tak Diganggu, Ini Kata Ganjar

Nasional
Bertemu Calon-calon Kepala Daerah, Zulhas Minta Mereka Tiru Semangat Jokowi dan Prabowo

Bertemu Calon-calon Kepala Daerah, Zulhas Minta Mereka Tiru Semangat Jokowi dan Prabowo

Nasional
7 Jenis Obat-obatan yang Disarankan Dibawa Jamaah Haji Asal Indonesia

7 Jenis Obat-obatan yang Disarankan Dibawa Jamaah Haji Asal Indonesia

Nasional
Visa Terbit, 213.079 Jemaah Haji Indonesia Siap Berangkat 12 Mei

Visa Terbit, 213.079 Jemaah Haji Indonesia Siap Berangkat 12 Mei

Nasional
Soal Usulan Yandri Susanto Jadi Menteri, Ketum PAN: Itu Hak Prerogatif Presiden

Soal Usulan Yandri Susanto Jadi Menteri, Ketum PAN: Itu Hak Prerogatif Presiden

Nasional
Di Australia, TNI AU Bahas Latihan Bersama Angkatan Udara Jepang

Di Australia, TNI AU Bahas Latihan Bersama Angkatan Udara Jepang

Nasional
BPK Buka Suara usai Auditornya Disebut Peras Kementan Rp 12 Miliar

BPK Buka Suara usai Auditornya Disebut Peras Kementan Rp 12 Miliar

Nasional
Chappy Hakim: Semua Garis Batas NKRI Punya Potensi Ancaman, Paling Kritis di Selat Malaka

Chappy Hakim: Semua Garis Batas NKRI Punya Potensi Ancaman, Paling Kritis di Selat Malaka

Nasional
Prabowo Diminta Cari Solusi Problem Rakyat, Bukan Tambah Kementerian

Prabowo Diminta Cari Solusi Problem Rakyat, Bukan Tambah Kementerian

Nasional
Zulhas: Anggota DPR dan Gubernur Mana yang PAN Mintai Proyek? Enggak Ada!

Zulhas: Anggota DPR dan Gubernur Mana yang PAN Mintai Proyek? Enggak Ada!

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com