Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Tjahjo Kumolo dalam Kenangan Kepala Negara, Rekan Menteri, Politisi hingga Anak Buahnya...

Kompas.com - 02/07/2022, 08:09 WIB
Dian Erika Nugraheny,
Dani Prabowo

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Kepergian Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (MenpanRB) Tjahjo Kumolo menyisakan banyak kenangan bagi keluarga, rekan kerja, kolega hingga masyarakat.

Tjahjo yang tutup usia pada Jumat (1/7/2022) ini, telah menghabiskan sekitar 35 tahun atau hampir dari separuh masa hidupnya di bidang politik dan pemerintahan.

Selama karirnya tersebut, Tjahjo banyak bersinggungan dengan pemimpin negara, para menteri yang menjadi rekannya, politisi hingga warga.

Para tokoh yang pernah bekerja bersama atau mengenal Tjahjo mengenangnya sebagai pribadi yang positif, humble, sabar dan sederhana. Tjahjo juga dikenal senang menjalin relasi dengan berbagai kalangan.

Selain itu, etos kerja Tjahjo sebagai politisi maupun pejabat publik dikenang positif oleh rekan-rekannya.

Baca juga: Mengenang Tjahjo Kumolo, Habiskan Separuh Hidupnya di Politik meski Tak Pernah Ingin Jadi Politisi

Presiden Joko Widodo mengatakan, Tjahjo Kumolo tutup usia saat berada di puncak pengabdiannya kepada negara.

"Semasa hidupnya, almarhum Tjahjo Kumolo adalah seorang tokoh pemuda, politisi dan berpulang di puncak pengabdiannya kepada negara sebagai Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi," tulis Jokowi dalam unggahan di Instagram resminya @jokowi pada Jumat.

Jokowi pun menuturkan, atas nama pemerintah, negara dan rakyat Indonesia dirinya menyampaikan belasungkawa yang sedalam-dalamnya.

Keinginan Tjahjo untuk meninggal dalam tugas pernah diungkapkan kepada orang terdekatnya.

Istri Tjahjo Kumolo, Erni Guntarti, menyebut bahwa suaminya telah mendambakan dapat tutup usia ketika menjalankan tugas.

"Yang saya ingat, Bapak ingin meninggal dalam tugas. Itu saja," kata Erni kepada wartawan selepas pemakaman Tjahjo di Taman Makam Pahlawan Kalibata, Jumat.

Baca juga: Yenny Wahid Sebut Tjahjo Kumolo Anak Ideologis Bung Karno

Tjahjo meninggal pukul 11.10 WIB di Rumah Sakit Abdi Waluyo, Jakarta. Sebelum meninggal, mantan Menteri Dalam Negeri ini sempat dirawat selama 13 hari.

Pihak keluarga menyampaikan Tjahjo mengalami infeksi di perut yang menjalar ke sejumlah organ tubuh lain sebelum akhirnya meninggal dunia.

Tjahjo sempat dirujuk ke tiga rumah sakit yakni Harapan Kita, RSPAD dan Abdi Waluyo.

Kenangan presiden dan wapres

Dari Uni Emirat Arab (EUA) Presiden Joko Widodo yang masih melakukan rangkaian perjalanan luar negeri menyampaikan belasungkawa atas wafatnya Tjahjo Kumolo.

Pernyataan itu disampaikan presiden dari Hotel Emirates Palace, Abu Dhabi, yang disiarkan YouTube Sekretariat Presiden.

"Inna lillahi wa inna ilaihi rojiun. Saya atas nama pribadi, keluarga, bangsa dan negara menyampaikan duka cita yang mendalam atas berpulangnya saudara kita, sahabat kita, Bapak Tjahjo Kumolo, Menteri PAN dan RB, hari ini Jumat, 1 Juli 2022, pukul 11.10 di Jakarta," ujar Jokowi.

Presiden Jokowi mengenang Tjahjo sebagai pribadi yang tenang dan sederhana.

Menurut presiden, Tjahjo juga merupakan seorang tokoh teladan dan nasionalis sejati.

Baca juga: Pesan Tjahjo Kumolo kepada Keluarga: Bapak Ingin Meninggal saat Bertugas....

"Pak Tjahjo adalah pribadi yang tenang dan sederhana. Seorang tokoh teladan dan nasionalis sejati, yang penuh integritas dan setia mengabdikan dirinya untuk masyarakat, bangsa dan negara," ungkapnya.

Di akhir pernyataannya, kepala negara pun mengucapkan doa untuk Tjahjo Kumolo beserta keluarga yang ditinggalkannya.

"Semoga almarhum Pak Tjahjo Kumolo mendapat tempat terbaik di sisi Allah SWT dan keluarga yang ditinggalkan diberikan ketabahan dan keikhlasan. Aamiin ya robbal alamiin," tandasnya.

Sementara itu, Wakil Presiden (Wapres) Ma'ruf Amin mengungkapkan, Indonesia kehilangan salah satu orang baik dengan wafatnya Tjahjo Kumolo.

Ma'ruf pun mengenang Tjahjo sebagai sosok yang terus mengabdi kepada bangsa dan negara, baik saat menjadi Menpan-RB maupun Menteri Dalam Negeri di periode pertama pemerintahan Presiden Joko Widodo.

"Kita kehilangan orang baik, orang yang selama ini mengabdi kepada bangsa dan negara sejak beliau sebelumnya juga menjadi Menteri Dalam Negeri, Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara," kata Ma'ruf di Kantor Kemenpan RB, Jumat.

Baca juga: BERITA FOTO: [Obituari] Tjahjo Kumolo: Golkar, PDI-P dan Mobil Pribadi

Ma'ruf menuturkan, semasa hidupnya, Tjahjo merupakan sosok yang bekerja siang dan malam untuk melakukan reformasi birokrasi di Indonesia.

Ia bercerita, saat sudah jatuh sakit pun, Tjahjo masih ingin menyelenggarakan pertemuan antara berbagai kementerian, lembaga, pemerintah daerah, maupun swasta untuk mempercepat mal pelayanan publik (MPP).

"Tapi Allah sudah menghendaki beliau sampai di sini, karena itu kita doakan mudah-mudahan diterima oleh Allah SWT dan kita yakin beliau orang baik dan banyak jasanya kepada bangsa dan negara," kata Ma'ruf.

Mantan Wakil Presiden, Jusuf Kalla (JK) mengenang sosok Tjahjo Kumolo sebagai orang yang baik.

Kebaikan Tjahjo itu terlihat dari kehidupan sehari-harinya ketika bekerja sebagai menteri maupun bergaul.

"Baik dalam bekerja, dalam pergaulan dalam kehidupan sehari-hari sangat baik," kata Kalla saat ditemui di Rumah Dinas Tjahjo di Jalan Widya Chandra IV Nomor 22, Jakarta Selatan, Jumat.

Karena itulah Kalla merasa sangat kehilangan Tjahjo. Ia berpandangan, Tjahjo meninggal dalam keadaan yang baik.

"Mudah-mudahan husnul khotimah," ucap Kalla.

Baca juga: PP Muhammadiyah Sampaikan Duka Cita Meninggalnya Tjahjo Kumolo

Kenangan rekan-rekan menteri

Para menteri Kabinet Indonesia Maju juga menyampaikan kehilangannya atas meninggalnya Tjahjo Kumolo.

Tak hanya sebagai rekan kerja yang baik, para menteri juga mengenang Tjahjo sebagai pribadi yang bersahabat.

Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum dan Keamanan (Menko Polhukam) Mahfud MD menyebut Tjahjo sebagai seorang yang selalu penuh persiapan dalam menjalankan tugas negara.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Riwayat Gus Muhdlor: Hilang Saat OTT, Beralih Dukung Prabowo, Akhirnya Tetap Ditahan KPK

Riwayat Gus Muhdlor: Hilang Saat OTT, Beralih Dukung Prabowo, Akhirnya Tetap Ditahan KPK

Nasional
Menag Cek Hotel dan Bus Jemaah Haji: Semua Baik

Menag Cek Hotel dan Bus Jemaah Haji: Semua Baik

Nasional
Menerka Peluang Anies dan Ahok Berduet di Pilkada DKI Jakarta

Menerka Peluang Anies dan Ahok Berduet di Pilkada DKI Jakarta

Nasional
Gibran Sebut Ada Pembahasan soal Kementerian Khusus Program Makan Siang Gratis, tapi Belum Final

Gibran Sebut Ada Pembahasan soal Kementerian Khusus Program Makan Siang Gratis, tapi Belum Final

Nasional
Pengamat: Jangankan 41, Jadi 100 Kementerian Pun Tak Masalah asal Sesuai Kebutuhan

Pengamat: Jangankan 41, Jadi 100 Kementerian Pun Tak Masalah asal Sesuai Kebutuhan

Nasional
Utak-Atik Strategi Jokowi dan Gibran Pilih Partai Politik, PSI Pasti Dicoret

Utak-Atik Strategi Jokowi dan Gibran Pilih Partai Politik, PSI Pasti Dicoret

Nasional
Gibran Lebih Punya 'Bargaining' Gabung Partai Usai Dilantik Jadi Wapres

Gibran Lebih Punya "Bargaining" Gabung Partai Usai Dilantik Jadi Wapres

Nasional
Wacana Prabowo Tambah Kementerian Dianggap Politis dan Boroskan Uang Negara

Wacana Prabowo Tambah Kementerian Dianggap Politis dan Boroskan Uang Negara

Nasional
'Golkar Partai Besar, Tidak Bisa Diobok-obok Gibran'

"Golkar Partai Besar, Tidak Bisa Diobok-obok Gibran"

Nasional
Prabowo Ingin Tambah Menteri, Wapres Ma'ruf Amin Ingatkan Pilih yang Profesional

Prabowo Ingin Tambah Menteri, Wapres Ma'ruf Amin Ingatkan Pilih yang Profesional

Nasional
[POPULER NASIONAL] Jokowi Berkelakar Ditanya soal Pindah Parpol | PDI-P Beri Sinyal di Luar Pemerintahan

[POPULER NASIONAL] Jokowi Berkelakar Ditanya soal Pindah Parpol | PDI-P Beri Sinyal di Luar Pemerintahan

Nasional
Prabowo Diharap Tetapkan 2 Syarat Utama Sebelum Tambah Kementerian

Prabowo Diharap Tetapkan 2 Syarat Utama Sebelum Tambah Kementerian

Nasional
Ide Prabowo Tambah Kementerian Sebaiknya Pertimbangkan Urgensi

Ide Prabowo Tambah Kementerian Sebaiknya Pertimbangkan Urgensi

Nasional
Wacana Prabowo Tambah Kementerian Diyakini Bakal Picu Problem

Wacana Prabowo Tambah Kementerian Diyakini Bakal Picu Problem

Nasional
Tinggalkan KPK, Dirut Nonaktif PT Taspen Irit Bicara Sembari Bawa Sate

Tinggalkan KPK, Dirut Nonaktif PT Taspen Irit Bicara Sembari Bawa Sate

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com