Ketika memimpin Indonesia, SBY hampir tidak pernah absen dalam berbagai persidangan internasional.
SBY pernah menjadi juru damai antara Kamboja dan Thailand atas konflik perbatasan di dekat kuil Preah Vihea.
Selain itu, menyatukan kembali negara-negara anggota ASEAN dan menghasilkan pernyataan bersama menghadapi sengketa Laut Tiongkok Selatan tahun 2012.
Di periode keduanya, aktivitas internasional Jokowi meningkat secara signifikan.
Hal ini ditandai dengan mulai dari geliatnya diplomasi dan negosiasi Jokowi menggaet investor asing untuk membiayai proyek strategis nasional termasuk pembangunan Ibu Kota baru Nusantara.
Misalnya menjalin komunikasi dengan Presiden Tiongkok Xi Jinping, mempererat hubungan dengan Putra Mahkota Abu Dhabi Sheikh Mohammed bin Zayed al-Nahyan (MBZ), dan menjalin hubungan baik dengan investor asing, salah satunya CEO SoftBank Masayoshi Son.
Khusus untuk UEA – kedekatan hubungan Jokowi-MBZ berdampak pada poros baru hubungan diplomatik Indonesia-UEA yang sangat kuat sejak terbentuk tahun 1976.
Dalam kurun waktu kurang dari tiga tahun sejak 2020, kunjungan Jokowi ke Abu Dhabi sudah empat kali.
Kunjungan tersebut selain bertujuan menghadiri undangan MBZ dalam rangkaian Abu Dhabi Sustainability Week, kerja sama perdagangan dan investasi, tetapi juga untuk melayat atas wafatnya Presiden UEA Sheikh Khalifa bin Zayed Al Nahyan.
Setelah mengunjungi Rusia, Jokowi juga akan kembali terbang ke Abu Dhabi untuk menindaklanjuti rencana komitmen bisnis UEA dalam bentuk investasi asing sebesar Rp 468 Triliun.
Selain UEA, keaktifan Jokowi dalam politik internasional semakin agresif pascaditunjuknya Indonesia sebagai Presiden G20 mulai 1 Desember 2021 hingga 30 November 2022.
Dimulai dari hadir dalam KTT G20 2021 di Roma, Italia. Hadir pada KTT ASEAN-AS di Washington, AS, dan hadir pada pertemuan KTT G7 2022 di Schloss Elmau, Jerman.
Dalam pertemuan dengan kepala negara G7 juga terlihat gestur Jokowi yang sangat akrab dan santai berinteraksi dengan para pemimpin dunia.
Hal ini secara tidak langsung menunjukkan bahwa Jokowi memiliki kepercayaan diri dalam berinteraksi dengan para pemimpin dunia – sesuatu yang mungkin dulu sempat diragukan oleh lawan politiknya atau pendahulunya.
Lawatan Jokowi ke Ukraina dan Rusia merupakan kunjungan bersejarah dan fenomenal.